Falling for him
minggu sekali atau dua kali, buat alasan yang masuk akal. Karna jika kau d
niatan melirihkan volume suara, tidak takut siswa lain mendengar apa yang dibicarakan. Toh, mereka
lorong. Laki-laki itu sesekali menjawab Jimmy seadanya, bagin
u saja! Bicara te
eras. "Hei! Ini pelajaran pent
ta. "Pelajaran
. "Tidak usah memutar mata seperti itu,
sat bersama-sama," selak
mu pernah te
teman. Lalu mereka berhenti setelah mendengar suara
sesat tidak
ni
Jimmy harus bersiap ekstra dalam mencairkan suasana, yang terjadi memang sudah terjadi tapi melupakan yang sud
ringan meladen
ta bertiga," balas Suya tersenyum. Tidak la
wajah datarnya, Jimmy pun menyadari, kata 'kita' yang dibawa Suya
tidak ada lagi 'ki
diantara mereka atau lebih spesifiknya diantara dirinya dan Theo, t
n kanan Theo yang terlihat membiru
, tak bisa menyembunyika
tahu Suya, lebam ini bahkan bukan apa-apa jika diban
k apa
raya melepas kaitan jari-jari Suya di lengannya. Bagaimanap
tiga orang di sana menoleh. Theo
tersenyum lebar. "
uya. Jaane dan Lica terlihat santai seperti biasa.
ndu. "Katakan Te, ini kena
alu tatapannya ia alihkan pada Jaan
kerut halus tak suka disamakan dengan seekor anjing.
ne yang dari tadi menjadi objek tatap Theo. Mereka m
masih kecil. Bagaimana kau tidak m
narkah? Kemarin aku menemaninya vaksin,
atnya lebih lama. Biar tidak
gi terus, imut dan cantik. Sepe
dangannya dengan sangat keras lengkap dengan makian pada Theo, namun gadis itu tidak juga bisa menyembuny
i, Te! Masa cantik
seperti itu menjadi kesenangan tersendiri bagi Theo. Wajahnya semu merah, tatapan dingin bercampu
Jaane yang hampir hilang ditelan belokan, net
saks
tribun yang Theo duduki saat ini. Lapangan basket sangat sepi, sekolah masih prose
i telapak tangannya dan Ja
idak dibaca bungkusnya d
eo, apa lagi namanya sedang berkibar di sepanja
angan Theo yang kemarin digigitnya membiru. Jujur Jaane merasa bersalah dan Jaa
aki itu duduk menyamp
man lebar. Theo menyodorkan sal
tar. "Pakai sendiri." Yan
apkan terima kasih, minimal balas p
adap laki-laki itu.
solusi agar kau tidak terlihat seper
asanya ia hanya mengucapkan kata itu beberapa kali selama
ilang, daripada aku harus b
rim ini di tanganku lalu ak
isa memakainya sen
bih sakit jika tersentuh o
tu membawa tangan Theo ke depan tubuhnya, dibukanya bungkus
tapi melihat cara serta nada bicara Suya tadi pagi Jaane tau ada sesuatu diantara mereka, sesuatu yang lebih dari se
ndiri ya, apa kemarin dia sangat keras mengi
gis seperti itu," ucap Theo. "Jangan se
pa anak rambut membingk
ah
an wajah. Seketika Jaane merasa tubuhnya menjadi dingin, pun
up pipi Jaane lalu kembali ke posisi semula
a berbuka juga warna pipi gadis itu
Kau gi
ng masih dikuasainya. Berani-beraninya di
uga wajah Jaane terasa
esakitan Theo
ar-benar membangkitkan hasrat Jaane untuk
ong Theo yang tengah duduk hingga terjungkal ke belakang
aane tak henti menendang laki-laki yan
oba menekan rasa malunya hingga dasar. Bagaimana bisa seorang laki-laki mencium gadis tanpa ij
ya lagi. Jaane berde