Falling for him
disahuti dua suara, sedangkan Jaane masih sibuk mengikat rambut panjangnya di depan meja rias. Serius ini suda
ernyata cu
erpisahan apapun Jaane memutuskan sambungan telefon, ber
telah mengucapkan 'selamat pagi' mengambil selembar roti d
Jaane menelan rotinya sebelum
mbahan di sekolah." Setelah menjawa
sangat sulit berkumpul seperti sekarang. Kalian
dengan mulut penuh. Yang kemudian d
idak ada kegiatan sekolah kok, dia bermain te
t jam pulang sekolah, ken
di ka
in game. Gunakan waktumu dengan hal yang lebih bermanfa
a tau seperti ini, lebih baik ia dia
diknya untuk mengurus mobil yang bannya meletus, dan kemarin
elana sebe
segan menonyor kepala Jung.
wa mobilmu kemana-mana saja," gerutu
meneguk air putih. "
elum selesai
i?" tanya Jaane lagi
Banyak mobil bocor, rusak,
ungkin memakan waktu sampai satu
gi, horror, namun orang tua dua kakak beradik itu seperti
a terserah aku. Kenapa juga kau
inya gemeletuk. "Kenapa s
lagi. Yang disahuti dengan teriakan Jung. Baru setelah sang i
itu yang dipikirkannya dulu. Sebelum Jung me
dulu. Nanti baru mampir mengambil mo
rselai strawberry dengan gigitan besar. Sedangka
duduk bersilang kaki d
anjutkan nyanyiannya dengan serius, kadang badannya menunduk saat nada tinggi
u sampai nabra
Jung memang terdengar cukup bagus, tapi
sih!" ger
update! Lagu bagus seperti i
aan sepertimu, yang mengiku
an. Lagunya juga enak didengar," balas Jung memamerkan ibu
ng luar biasa, yang barusan mengomel karena murid baru dan sekarang sudah centil kembali dengan mengusulkan pergi ke kafe guna melihat 'oppa' tampan yang kemar
rkan pandangan, sementara Jung mematikan mesin
ak mempermasalahkan tapi Jaane merasa tempat itu sedikit menyeramkan baginya.
Tidak usah takut,
ni sedi
sana mampu membuatmu terpana,
Jung. Daripada ditinggal sendiri di mo
dan hal itu membuatnya sedikit tak nyaman. Bukannya sok atau kemayu, dari d
" ser
putih comong itu bergerak. Lal
laki itu memiringkan kepala menilik Jaane seraya melang
sadar situasi. "Oh,
comong itu hanya mengangkat alis mena
gol bahu Jaane. "Be
it sedikit,
rpesona." Gadis berkuncir kuda i
justru melipat tangan di
ai. Mau menunggu?" T
a?" tanya
yelesaian akhir saj
n. Tapi tidak juga ingin berlama-lama di tempat ini. Lebih baik berangka
berangkat duluan!" seru Jung t
rlari mencoba menyusul, Jaane tau akal-ak
rharga." Laki-laki itu sudah memasuki mobil, J
au mati kau ya
ang membiarkan ikat rambutnya mengendur dan sedikit be
ane melirik dongkol. Theo me
an Theo justru hanya berdiri tanpa mengatakan apapun, diam saja. Jaane
nyahut.
u tidak ingi
namun tak urung menye
eorang guru bekerja ditempat seperti ini, kenapa laki-laki itu
a jika berfikiran seperti itu. Gadis itu merapihk
h sel
a melihat ban depan mobilnya berangin. Lalu beralih ke ke
a pintu penumpang yang hanya disa
Bersama," jel
lak Jaane cepat
nnya." Jaane menoleh kembali
iku tumpangan ke sekolah," ujar
i jari Jaane membuka resleting
pi metode pembayaran di si
a pintunya, mengabaikan kerutan d
penciuman Jaane, membuat Jaane menempelkan punggungnya di sandaran kursi tanpa sadar. Jaane b
rlalu
ane, membuat gadis itu melotot da
tu ke dalam saku celananya.
aane, Theo pun melangkah mundur, m
dada yang entah sejak kapan detaknya tidak ber