icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Falling for him

Bab 4 Serendipity

Jumlah Kata:1365    |    Dirilis Pada: 11/02/2022

disahuti dua suara, sedangkan Jaane masih sibuk mengikat rambut panjangnya di depan meja rias. Serius ini suda

ernyata cu

erpisahan apapun Jaane memutuskan sambungan telefon, ber

telah mengucapkan 'selamat pagi' mengambil selembar roti d

Jaane menelan rotinya sebelum

mbahan di sekolah." Setelah menjawa

sangat sulit berkumpul seperti sekarang. Kalian

dengan mulut penuh. Yang kemudian d

idak ada kegiatan sekolah kok, dia bermain te

t jam pulang sekolah, ken

di ka

in game. Gunakan waktumu dengan hal yang lebih bermanfa

a tau seperti ini, lebih baik ia dia

diknya untuk mengurus mobil yang bannya meletus, dan kemarin

elana sebe

segan menonyor kepala Jung.

wa mobilmu kemana-mana saja," gerutu

meneguk air putih. "

elum selesai

i?" tanya Jaane lagi

Banyak mobil bocor, rusak,

ungkin memakan waktu sampai satu

gi, horror, namun orang tua dua kakak beradik itu seperti

a terserah aku. Kenapa juga kau

inya gemeletuk. "Kenapa s

lagi. Yang disahuti dengan teriakan Jung. Baru setelah sang i

itu yang dipikirkannya dulu. Sebelum Jung me

dulu. Nanti baru mampir mengambil mo

rselai strawberry dengan gigitan besar. Sedangka

duduk bersilang kaki d

anjutkan nyanyiannya dengan serius, kadang badannya menunduk saat nada tinggi

u sampai nabra

Jung memang terdengar cukup bagus, tapi

sih!" ger

update! Lagu bagus seperti i

aan sepertimu, yang mengiku

an. Lagunya juga enak didengar," balas Jung memamerkan ibu

ng luar biasa, yang barusan mengomel karena murid baru dan sekarang sudah centil kembali dengan mengusulkan pergi ke kafe guna melihat 'oppa' tampan yang kemar

rkan pandangan, sementara Jung mematikan mesin

ak mempermasalahkan tapi Jaane merasa tempat itu sedikit menyeramkan baginya.

Tidak usah takut,

ni sedi

sana mampu membuatmu terpana,

Jung. Daripada ditinggal sendiri di mo

dan hal itu membuatnya sedikit tak nyaman. Bukannya sok atau kemayu, dari d

" ser

putih comong itu bergerak. Lal

laki itu memiringkan kepala menilik Jaane seraya melang

sadar situasi. "Oh,

comong itu hanya mengangkat alis mena

gol bahu Jaane. "Be

it sedikit,

rpesona." Gadis berkuncir kuda i

justru melipat tangan di

ai. Mau menunggu?" T

a?" tanya

yelesaian akhir saj

n. Tapi tidak juga ingin berlama-lama di tempat ini. Lebih baik berangka

berangkat duluan!" seru Jung t

rlari mencoba menyusul, Jaane tau akal-ak

rharga." Laki-laki itu sudah memasuki mobil, J

au mati kau ya

ang membiarkan ikat rambutnya mengendur dan sedikit be

ane melirik dongkol. Theo me

an Theo justru hanya berdiri tanpa mengatakan apapun, diam saja. Jaane

nyahut.

u tidak ingi

namun tak urung menye

eorang guru bekerja ditempat seperti ini, kenapa laki-laki itu

a jika berfikiran seperti itu. Gadis itu merapihk

h sel

a melihat ban depan mobilnya berangin. Lalu beralih ke ke

a pintu penumpang yang hanya disa

Bersama," jel

lak Jaane cepat

nnya." Jaane menoleh kembali

iku tumpangan ke sekolah," ujar

i jari Jaane membuka resleting

pi metode pembayaran di si

a pintunya, mengabaikan kerutan d

penciuman Jaane, membuat Jaane menempelkan punggungnya di sandaran kursi tanpa sadar. Jaane b

rlalu

ane, membuat gadis itu melotot da

tu ke dalam saku celananya.

aane, Theo pun melangkah mundur, m

dada yang entah sejak kapan detaknya tidak ber

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka