icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Falling for him

Bab 7 Pagi itu

Jumlah Kata:2167    |    Dirilis Pada: 11/02/2022

idor sepi ini. Tentu saja, sekarang masih jam enam kurang. Untuk apa ke sekolah sepagi itu. Seakan tersadar Jaane kembali menegakan

ertutup rapat. Jaane tergoda tatapan lucu anjing kecil berbulu hitam yang sedi

narkan siswa atau guru membawa hewan peliharaan. Tapi bukankah k

n matematika, dan sekarang Jaane melakukannya. Bahkan gadis itu rela mengosongkan tas untuk sang

tetap berada di tasnya yang sempit? Tidak boleh. Itu sebabnya

aane berhenti melangkah, lalu

! Gu

g anjing. Mata gadis itu masih menatap laki-laki di depannya garang. Apaa

gonggongan samar yang didengarnya barusan. Laki-laki itu

ngar?"

Masih sedikit sebal dengan kegarin

gan tanyakan itu sekarang. Jaane bahkan tak ingin melihatnya, gadis itu hanya menatap Theo datar kemudian beranjak p

erhenti, disela oleh gonggong

di belakang tubuh. Mungkin bisa dibilang Jaane sedikit gugup, tap

bergerak cepat ke punggung Jaane, membuka resleting dan mengeluarkan anjing itu. J

" serunya lagi. Jaane berbalik lagi, menghada

a dikeluarkan!" balas

esak berada di

hkan rambut coklatnya ke belakang bahu. Lalu melan

terus saja menghindar, mempertahankan a

menghindar dari Jaane yang berada di belakang punggungnya. Gadis itu mengais-ais

ne semakin kesal. Gadis itu berhenti bergerak, nafasnya sedikit cep

luar dari mulutnya secara otomatis berbareng

ne merebut Kuma

ekor anjing. Jaane mengelus kepala anjing itu

menendangku

memberikannya padaku,

aki-laki itu maju mendekat tiba-tiba, Jaane melebarkan mata tercekat, sekarang keduanya

eo membuatnya sedikit terkejut namun ia mencoba terlihat tak terpengaruh, gadis itu men

ning. Terl

dan tenggelam dalam keindahan satu sama lain. Se

rna

ana bisa ia lupa cara bertahan hidup, bernafas. Aish! Melihat

pa kikuk dirinya saat ini. Gadis itu mengendong Kuma dengan satu tangan, tangan satunya memindahkan tas hitam m

" protesnya. Tangan laki-laki

rkan dia mati kehabisan nafas di mobil!"

ganmu. Atau kau biarkan saja dia b

ang sinting! Bukan

aki-laki itu mengerut dalam. Tidak ada orang y

ak sekolah!" seruan Jaane d

Jaane tau sekarang. Anak ini tidak tau peraturan pasti! Sudah semakin siang, Jaane harus b

p-

ndang sementara untuk Kuma. Sebenarnya Jaane sedikit ragu menyerahkan Kuma pada Theo, tapi ia mendengar bebera

kedap suara, dan alasan lainnya adalah tidak ada siswa yang berada di ruang tari

tu lelah karna sedari tadi bermain tiada henti. Setelah memandikan Kuma Jaan

ar. Pesan dari obrolan grup

se: Kau

adi pagi dia

ngin tanya lagi,

li

sros

di ruan

sedang ad

Kenapa tida

g saja k

dak mau. Aku

apa mengeluhkan pasal Jaane

ase. Don't be f

ose: H

i Pink sudah jadi gil

tidak

ung membawanya pulang ke rumah. Kuma pasti tidak sabar melihat rumah b

Ada u

I

os m

edang ja

H

gi pangeran dan sekara

ang dikirim Lica ini terlalu ambigu jadi j

Theo?!!! DIA MENANYAKAN NOMOR T

g tari terbuka. Jaane sempat terkejut bercampur panik seperdetik l

adis itu mengelus kepala Kuma seraya berkata. "Itu tasm

uk di kursi itu. Laki-laki itu terlihat mengamati inte

ih baik," katanya

bertanya pada Theo 'A

ta dua kali. "Aku i

terlalu cepat. Gadis itu te

itu bersamanya, toh Jaane tau akal-akalan lelaki itu yang hanya ingin bolos p

. "Kita gantian jaga anjing

los lagi juga tidak apa-apa. P

. Setelah ini pelaj

ne harus bolos lagi di pelajaran Namu, ia merasakan sedikit dilem

a Pak Guru kesayanganmu. Aku agak kasihan padamu jika harus melewatkan ilmu

anya! Jaane

dak usah berniat

as. Kalau kau tidak masuk, kakaku jelas tau k

. Pergi saja, jangan ban

sini. Kalau dari awal kau mengizinkan

"Ya sudah! Duduk saja t

andangan orang yang sedari tadi bisu di kursi itu. Jaane juga tidak mengira Theo akan menurutinya untuk

Theo mengendik dagu sebelum be

dis itu berdiri di belakang pintu, menu

meninggalkan Kuma di rumah l

na?" Theo

jawab Jaan

u bolos

." Itu

membuka resleting dan kemudian berkata sambil menepuk tas ra

perhatian tapi juga menyebalkan, dia baik tapi tetap nakal disaat bersamaan. Tadi p

ebih nyaman sedan

miringkan kepala, menunjuk kuma yang tengah nyaman di gendongann

nya. Entah lah, kadang ucapan Theo

ini, ia tidak pernah dengan gampang mengakui kalau senyum seorang laki-laki menawan. Senyum Theo. J

dia Jaane. Pertanyaan dalam batin yang sudah biasa tidak tersua

tu mendadak. "Aku akan me

i, sebenarnya ada apa

rlu," tol

yang super malas bicara ini bisa apa.

iam beberapa detik. Bukankah yang

nya dengan kerutan halus di dahi, pagi ini Theo sudah be

ip dua kali, tak percaya seorang gadis akan menanyakan pe

pa mengiku

heo kembali memakai

n kau bisa mengikutiku semaumu

an, aku melakukannya karna anjing

! Niatnya membuat Theo risih lalu pergi

i jika harus ditambah kecrewetan laki-laki itu. Jaane harus cepat-cepat membawa Kuma pulang, anjing ini pasti lapar.

ketidak tahuannya tentang anjing. Ini pertama kalinya

ng sakit? Jaane tidak bisa merasakan panas badannya, anjing tidak merintih layak

ungi Jaane. "Anjing itu sakit. Kita bawa dia ke klinik hewa

ng itu sesekali mengedip berair. Tidak ingin membuang waktu, Ja

wa perasaan, kan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka