Falling for him
idor sepi ini. Tentu saja, sekarang masih jam enam kurang. Untuk apa ke sekolah sepagi itu. Seakan tersadar Jaane kembali menegakan
ertutup rapat. Jaane tergoda tatapan lucu anjing kecil berbulu hitam yang sedi
narkan siswa atau guru membawa hewan peliharaan. Tapi bukankah k
n matematika, dan sekarang Jaane melakukannya. Bahkan gadis itu rela mengosongkan tas untuk sang
tetap berada di tasnya yang sempit? Tidak boleh. Itu sebabnya
aane berhenti melangkah, lalu
! Gu
g anjing. Mata gadis itu masih menatap laki-laki di depannya garang. Apaa
gonggongan samar yang didengarnya barusan. Laki-laki itu
ngar?"
Masih sedikit sebal dengan kegarin
gan tanyakan itu sekarang. Jaane bahkan tak ingin melihatnya, gadis itu hanya menatap Theo datar kemudian beranjak p
erhenti, disela oleh gonggong
di belakang tubuh. Mungkin bisa dibilang Jaane sedikit gugup, tap
bergerak cepat ke punggung Jaane, membuka resleting dan mengeluarkan anjing itu. J
" serunya lagi. Jaane berbalik lagi, menghada
a dikeluarkan!" balas
esak berada di
hkan rambut coklatnya ke belakang bahu. Lalu melan
terus saja menghindar, mempertahankan a
menghindar dari Jaane yang berada di belakang punggungnya. Gadis itu mengais-ais
ne semakin kesal. Gadis itu berhenti bergerak, nafasnya sedikit cep
luar dari mulutnya secara otomatis berbareng
ne merebut Kuma
ekor anjing. Jaane mengelus kepala anjing itu
menendangku
memberikannya padaku,
aki-laki itu maju mendekat tiba-tiba, Jaane melebarkan mata tercekat, sekarang keduanya
eo membuatnya sedikit terkejut namun ia mencoba terlihat tak terpengaruh, gadis itu men
ning. Terl
dan tenggelam dalam keindahan satu sama lain. Se
rna
ana bisa ia lupa cara bertahan hidup, bernafas. Aish! Melihat
pa kikuk dirinya saat ini. Gadis itu mengendong Kuma dengan satu tangan, tangan satunya memindahkan tas hitam m
" protesnya. Tangan laki-laki
rkan dia mati kehabisan nafas di mobil!"
ganmu. Atau kau biarkan saja dia b
ang sinting! Bukan
aki-laki itu mengerut dalam. Tidak ada orang y
ak sekolah!" seruan Jaane d
Jaane tau sekarang. Anak ini tidak tau peraturan pasti! Sudah semakin siang, Jaane harus b
p-
ndang sementara untuk Kuma. Sebenarnya Jaane sedikit ragu menyerahkan Kuma pada Theo, tapi ia mendengar bebera
kedap suara, dan alasan lainnya adalah tidak ada siswa yang berada di ruang tari
tu lelah karna sedari tadi bermain tiada henti. Setelah memandikan Kuma Jaan
ar. Pesan dari obrolan grup
se: Kau
adi pagi dia
ngin tanya lagi,
li
sros
di ruan
sedang ad
Kenapa tida
g saja k
dak mau. Aku
apa mengeluhkan pasal Jaane
ase. Don't be f
ose: H
i Pink sudah jadi gil
tidak
ung membawanya pulang ke rumah. Kuma pasti tidak sabar melihat rumah b
Ada u
I
os m
edang ja
H
gi pangeran dan sekara
ang dikirim Lica ini terlalu ambigu jadi j
Theo?!!! DIA MENANYAKAN NOMOR T
g tari terbuka. Jaane sempat terkejut bercampur panik seperdetik l
adis itu mengelus kepala Kuma seraya berkata. "Itu tasm
uk di kursi itu. Laki-laki itu terlihat mengamati inte
ih baik," katanya
bertanya pada Theo 'A
ta dua kali. "Aku i
terlalu cepat. Gadis itu te
itu bersamanya, toh Jaane tau akal-akalan lelaki itu yang hanya ingin bolos p
. "Kita gantian jaga anjing
los lagi juga tidak apa-apa. P
. Setelah ini pelaj
ne harus bolos lagi di pelajaran Namu, ia merasakan sedikit dilem
a Pak Guru kesayanganmu. Aku agak kasihan padamu jika harus melewatkan ilmu
anya! Jaane
dak usah berniat
as. Kalau kau tidak masuk, kakaku jelas tau k
. Pergi saja, jangan ban
sini. Kalau dari awal kau mengizinkan
"Ya sudah! Duduk saja t
andangan orang yang sedari tadi bisu di kursi itu. Jaane juga tidak mengira Theo akan menurutinya untuk
Theo mengendik dagu sebelum be
dis itu berdiri di belakang pintu, menu
meninggalkan Kuma di rumah l
na?" Theo
jawab Jaan
u bolos
." Itu
membuka resleting dan kemudian berkata sambil menepuk tas ra
perhatian tapi juga menyebalkan, dia baik tapi tetap nakal disaat bersamaan. Tadi p
ebih nyaman sedan
miringkan kepala, menunjuk kuma yang tengah nyaman di gendongann
nya. Entah lah, kadang ucapan Theo
ini, ia tidak pernah dengan gampang mengakui kalau senyum seorang laki-laki menawan. Senyum Theo. J
dia Jaane. Pertanyaan dalam batin yang sudah biasa tidak tersua
tu mendadak. "Aku akan me
i, sebenarnya ada apa
rlu," tol
yang super malas bicara ini bisa apa.
iam beberapa detik. Bukankah yang
nya dengan kerutan halus di dahi, pagi ini Theo sudah be
ip dua kali, tak percaya seorang gadis akan menanyakan pe
pa mengiku
heo kembali memakai
n kau bisa mengikutiku semaumu
an, aku melakukannya karna anjing
! Niatnya membuat Theo risih lalu pergi
i jika harus ditambah kecrewetan laki-laki itu. Jaane harus cepat-cepat membawa Kuma pulang, anjing ini pasti lapar.
ketidak tahuannya tentang anjing. Ini pertama kalinya
ng sakit? Jaane tidak bisa merasakan panas badannya, anjing tidak merintih layak
ungi Jaane. "Anjing itu sakit. Kita bawa dia ke klinik hewa
ng itu sesekali mengedip berair. Tidak ingin membuang waktu, Ja
wa perasaan, kan