Pendekar Dataran Tengah
n hari gelap tetapi dia bisa bergerak cepat karena mengenal benar liku-liku jalan yang dilaluinya. Dia ingin secepatnya
hat di hutan karena tidak mungkin menempuh perjalanan malam. Ja
bicara lantaran nafasnya yang sengal-sengaL Di pekarangan dia bertemu seorang murid lain yang menghadang jalannya.
an pendekar, tampaknya mereka punya niatan menyerang per
atas kepala, tegap dan kekar. "Jumlahnya banyak? Dimana kamu bertemu dan apakah kamu mengenal
hnya lima puluhan, dan semuanya dan golongan pendekar. Aku mendengar diantara
enghadap guru besar, ceritakan semua yang kamu
penyimpanan air minum dan bahan makanan. Ada beberapa guci besar penuh berisi air minum. Hati-hati
cun akan bereaksi tengah malam. Nah, rasakan balas dendam
jaan Wei, Seorang lelaki berusia sekitar tiga puluh limaan sedang bermain-main dengan anak laki-laki yang berusia s
ung Huang Yue Jin yang di rimba persilata
a ketampanannya. Tubuhnya jangkung, tegap meskipun agak kurus sanga
g ikal terurai di bahunya yang putih mulus. Kecantikannya sungguh menggoda hasrat lelaki. Dia mengenakan celana longgar sebatas
ompatan dari satu pohon ke pohon lain. Sima Yi pun ikut mengejar. Jiu Cie
tihan tenaga dalam, pergilah." Berkata demi
nggoda. Dia menatap lelaki itu. Keduanya bertatapan. Sima Yi melihat keliling, sepi tak ada oran
Sepasang mata wanita itu berkedip-kedip dan berbinar maca
Mendadak dia menggenggam tangan wanita itu. Keduanya berkelebat melompati p
tu bersih, tampaknya sering dibersihkan karena selama ini menjadi tempat pertemuan kedua kekasih itu memadu cinta. Keduanya tak kuasa menahan birahi
dopo, Jiu Shan sedang melatih Jiu Cien. Dia berus
lutut, tubuh bagian atas telanjang. "Anakku, jurus Naga Emas itu semakin dahsyat jika kamu menguas
ingtinggi. Udara panas. Keringat membasahi tubuh keduanya. Jiu Shan membu
Jiu Shan berkata pada putranya, "Jiu Cien, sudah c
"Tubuhmu panas dan keringatan, kamu dar
h berkeringat. "Aku tadi berlatih kejar-kejaran sejenak dengan Jiu
u memikirkan Jiu Cien. Aku kawatir mimpiku itu menjadi nyata." Dia memandang isterinya dengan penuh rasa cinta. Ke
asukan Kerajaan Shu, kita tetap akan memenangkan pe
nang. Terkadang pasukan yang menang pun banyak kehilangan prajurit dan punggawa. Jika kita kalah perang, kamu harus pergi meninggalkan
alu bersamamu. Kak, jika aku mati dalam perang, maka kau yang harus selamatkan dirimu, pergi ke istana dan selamatkan anak kita.
ungkin melarikan diri dari meda
g Jiu Cien. Di antara semua pendekar yang berkumpul di sini, dialah yang paling tinggi ilmu rin