icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Dataran Tengah

Bab 5 Rahasia

Jumlah Kata:963    |    Dirilis Pada: 11/02/2022

dan mengambil sikap. Kejadian berlangsung cepat. Wei Hu menyaksikan kematian Yuan Shao. Dia berteriak

Terakhir yang mati, adalah muridnya yang setia, Yuan Shao. Dia melihat Wei Hu bertarung dengan gagah berani. Adi

tuh tertelungkup. Gelap. Semua gelap. Di luar kamar, Pang Tong beserta teman-temannya berupaya membuka pintu, tetapi tak berhasil. Pin

000

rid Partai Naga Emas yang berada di istana, menangis mendengar berita semua rekan seperguruan mati termasuk ketua Xiahou Dun dan Wei Hu. Hanya sedikit murid yang lolos. Batin

ima Yi dan Cao Tao duduk bersama. Wajah-wajah itu tampak murung

bil membungkuk hormat membawa nampan penuh b

arung jika kita membiarkan diri larut dalam kesedihan. Ingat tak lama lagi kita sudah masuk ke medan

ar, Cao Tao bertanya pada

Cao Tao, Jiu Cien sudah tidur mungk

nti, anakmu itu akan jadi pendekar tangguh. Sayang sampai ha

lebih digjaya sebab jurus Nagamur

gin bicara dengan Kakak Sima Yi, tidak lama, kalian tunggu d

sudut istana mere

eriku itu, apakah dia ikut t

al. Ternyata Xiahou Dun telah memerintahkan beberapa murid yang sudah terkena racun untuk pergi meninggalkan perguru

a? Apakah dia cantik? Kapan t

g itu hebat, dia muda, cantik jelita persis se

amu ajarkan jur

el

mu tak boleh mati, sebab kamu masih punya hutang pada

nyawa di medan perang karena cintanya pada Zsu Mei. Dia akan m

anmu, aku sudah ikrar akan tarung di medan pe

as, keputusan Sima Yi tak bisa berubah. Mendadak dia ingat sesuatu. "Sima Yi, aku p

i adik sendiri. Ketika aku titipkan Jen Ting ke Partai Naga Emas, aku berbohong pada Xiahou Dun bahwa a

yang mengetahui rahasia bah

uku dan Mei Chu. Tida

000

ing di dahan kecil, tubuhnya berayun kian kemari dalam kerimbunan daun. Mendadak seorang bertopeng melesat ke a

s cuma bisa dimainkan oleh murid Partai Naga Emas. Dan melihat potongan tubu

ngnya, ia mengibas rambutnya yang tadinya diikat. Sima Yi hendak melepas pelukannya, tetapi Zsu Mei justru me

ur, banyak yang mati, guruku mati, malam ini aku sangat sedih, Jiu Shan tak b

itu telah merangsang nafsu birahinya. "Aku mencintaimu, Zsu Mei, kamu wanita satu-satunya yang kuci

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka