Pendekar Dataran Tengah
dan mengambil sikap. Kejadian berlangsung cepat. Wei Hu menyaksikan kematian Yuan Shao. Dia berteriak
Terakhir yang mati, adalah muridnya yang setia, Yuan Shao. Dia melihat Wei Hu bertarung dengan gagah berani. Adi
tuh tertelungkup. Gelap. Semua gelap. Di luar kamar, Pang Tong beserta teman-temannya berupaya membuka pintu, tetapi tak berhasil. Pin
000
rid Partai Naga Emas yang berada di istana, menangis mendengar berita semua rekan seperguruan mati termasuk ketua Xiahou Dun dan Wei Hu. Hanya sedikit murid yang lolos. Batin
ima Yi dan Cao Tao duduk bersama. Wajah-wajah itu tampak murung
bil membungkuk hormat membawa nampan penuh b
arung jika kita membiarkan diri larut dalam kesedihan. Ingat tak lama lagi kita sudah masuk ke medan
ar, Cao Tao bertanya pada
Cao Tao, Jiu Cien sudah tidur mungk
nti, anakmu itu akan jadi pendekar tangguh. Sayang sampai ha
lebih digjaya sebab jurus Nagamur
gin bicara dengan Kakak Sima Yi, tidak lama, kalian tunggu d
sudut istana mere
eriku itu, apakah dia ikut t
al. Ternyata Xiahou Dun telah memerintahkan beberapa murid yang sudah terkena racun untuk pergi meninggalkan perguru
a? Apakah dia cantik? Kapan t
g itu hebat, dia muda, cantik jelita persis se
amu ajarkan jur
el
mu tak boleh mati, sebab kamu masih punya hutang pada
nyawa di medan perang karena cintanya pada Zsu Mei. Dia akan m
anmu, aku sudah ikrar akan tarung di medan pe
as, keputusan Sima Yi tak bisa berubah. Mendadak dia ingat sesuatu. "Sima Yi, aku p
i adik sendiri. Ketika aku titipkan Jen Ting ke Partai Naga Emas, aku berbohong pada Xiahou Dun bahwa a
yang mengetahui rahasia bah
uku dan Mei Chu. Tida
000
ing di dahan kecil, tubuhnya berayun kian kemari dalam kerimbunan daun. Mendadak seorang bertopeng melesat ke a
s cuma bisa dimainkan oleh murid Partai Naga Emas. Dan melihat potongan tubu
ngnya, ia mengibas rambutnya yang tadinya diikat. Sima Yi hendak melepas pelukannya, tetapi Zsu Mei justru me
ur, banyak yang mati, guruku mati, malam ini aku sangat sedih, Jiu Shan tak b
itu telah merangsang nafsu birahinya. "Aku mencintaimu, Zsu Mei, kamu wanita satu-satunya yang kuci