icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Pedang Patah

Bab 5 Murid Baru

Jumlah Kata:1077    |    Dirilis Pada: 08/02/2022

rid sekte pedang suci sedang berlatih. Dari sikap para murid yang langsung menghentikan segala aktivitasnya ketika pria yan

ak!” teriak pria tersebut yang Pan

tiba-tiba datang dan memberikannya pakaian murid sekte pedang su

yi ringkih meski memiliki segudang ingatan dalam be

ng Suci.” Pria itu lalu menoleh ke arah Panca. “Nak, perkenalkan

aha mungkin untuk bersikap baik saat memperken

itu riuh berbisik-bisik akan kemunculan Panca. Hanya dengan sa

ak yang

mikiran dari sebagian

Pantaskah orang baru sepertimu bersikap begitu?

gat susah payah menarik kedua sudut bibirnya untuk naik ke atas. “Salam kenal para senior semua

is, ada yang berubah menilai Panca sebagai pribadi y

tawanya saat Panca memperkenalkan dirinya tadi. Dia—dengan ditemani

an melihat anak dari majikannya itu tertawa ter

perkenalkan dirinya!” seru Asih menarik

h penyebab Asih tertawa begitu kerasnya. “Lantas, k

Panca yang seperti itu Jaka. Itu bena

ya pun sepertinya sadar kalau ia tengah menjadi

Panca yang masih berusaha mempertah

aru, maka aku akan sedikit mengula

ak kesal. Mungkin mereka kesal harus mengulang pelajaran dari awal. Namun, bagi se

atu di sana,” tunjuk pria itu ke barisan murid yang

Terima kasih,

jari oleh seorang praktisi bela diri adalah s

aku sudah ta

ang dasar dari bela diri. Dan sialnya, Abiyasa melihat reaksi menguap dari Panca sehingga ia langsung

ga kau menguap atau perkataanku terdengar s

ja beberapa menit bergabung ke dalam p

uru!” jawab Panca meyakinkan seraya menyatukan

r lima tahun itu sebelum akhirnya

d di sana mulai berbisik-bisi

bis dipermaluk

anak berbakat yang lah

andingkan Arya anak e

depan dengan penuh percaya diri. Bocah berparas tampan karena ia sudah bisa melatih alir

uk ikut ke depan. Ia menunjukan ekspresi ramah yang

Panca memberi h

Abiyasa memulai skenarionya. “Aku akan memberimu sebuah tantangan, jika kau bisa melakukannya, maka

ali ini mereka bertaruh bahwa Panca tidak a

Panca sopan meski dalam hatinya ia mengumpa

kat seakan ia hendak memakannya hidup-hidup. “Kau

ca dalam hati. ‘Kalau saja aku tidak membutuhkan pengetahuanmu di tingkat

h, saya

gan dari Abiyasa. Dan tentu saja Abiyasa memasang senyum ke

uci yang akan Arya peragakan sebentar lagi,” ucap Abiyasa. Ia lantas menoleh pad

ya di depan dada dan membungk

a lalu mulai mengatur napasnya dan memasang kuda-kuda yang begitu kokoh. Dan dal

ia melirik ke arah Panca berharap mendapatkan ekspresi terkejut dari bocah itu. Namun, ia semakin

lesaikan gerakannya, P

kan i

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka