icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Pedang Patah

Bab 7 Penculikan Asih

Jumlah Kata:1036    |    Dirilis Pada: 08/02/2022

kh

terhenti karena teguran dar

Panca langsung memberikan hormatnya ketika

saja ke intinya,” ucap Abiyasa tega

mendengar pertanyaan Abiyasa. “A—Apa ma

ari kedok aku yang sebena

ah berumur lima tahun tersebut. “Kau … pasti mata-mata dari sekt

kedua orang tuaku saat aku baru pertama kali bisa mengingat. Aku biasa berkeliling

lisah ketika menceritakan tentang masa lalunya. Sedikit banyak, Abiyasa merasa iba dengan Panca. Meskipun ia sudah tahu

nipu. Sekali saja aku tahu ada yang tidak beres denga

ali berjalan ke pintu keluar perpustakaan. Namun, i

bisa bergabung dengan murid yang lain untuk makan siang,

ua itu hanya curiga. Aku kira dia memang benar-benar mengetahui te

u pak tua

nginterupsinya. Kepalanya yang masih tersandar di meja

ra dengan si

seraya mengusap kepalanya tanda gelisah. “Seja

g aku lewatkan? Apa ada kejadian

knya kita bergegas,” ujar Panca yang mulai membenahi buku-

iam di tempatny

tidak

terpatri di wajah cantik

akan Panca begitu saja, sedangkan Panca berjalan ke lapangan di mana para muri

itu

a bisa melakukan gerakan dasar se

menjadi anak emas maha

apangan. Ia memilih duduk di sebelah Arya yang tampak masih kesal

alah jika sekte ini menjadi yang terkuat keempat di dunia persilatan,

pada Panca. “Bukankah kau hanya anak lima tahun yang

ulut cerobohku,’ ump

mengemis di pasar tradisional,” ja

itu,

i tatapan Arya masih mengartikan b

tentang Panca masih terus mengudara sampai acara makan siang sele

gusap perutnya yang tampak buncit setela

tentang ilmu meringankan tubuh. Itu adalah salah sa

h ja

ecah. Ia melihat Asih berlari ke gerbang dep

keluhkan sekarang?’ batin Panca melihat Asi

l di belakangnya. “P

sampai menghilang, bisa mati aku. Dia adalah kuncik

ak mau Panca berl

nca saat jarak antara dir

nghentikan

i dengan As—Putr

menjadi murid di sekte. Saat sedang marah seperti ini, Putri Asih bisa ne

kita harus cep

emui persimpangan antara desa Antasari dan hut

harus berpencar,

k yakin denganmu. Apa ka

a-apa. Aku akan pergi ke hutan ini sedangk

gkan kau pergi ke desa Antasari. Hutan terlalu be

bat, Paman. Aku akan m

itu, Panca berlari

ut menghilang?! Ah masa bodo. Saat ini ak

erdua pun be

umpat Panca yang saat ini seda

ihat siluet gadis kecil yang ia duga adalah

ga kau, ru

Ia berjalan terseok-seok mendekati Asih. Namun, saat jaraknya tinggal beberapa puluh meter lag

si

an

saat keduanya menghil

pria berpakai

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka