icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendekar Pedang Patah

Bab 6 Unjuk Kebolehan

Jumlah Kata:1186    |    Dirilis Pada: 08/02/2022

kat seakan ia hendak memakannya hidup-hidup. “Kau

ca dalam hati. ‘Kalau saja aku tidak membutuhkan pengetahuanmu di tingkat

h, saya

gan dari Abiyasa. Dan tentu saja Abiyasa memasang senyum ke

uci yang akan Arya peragakan sebentar lagi,” ucap Abiyasa. Ia lantas menoleh pad

ya di depan dada dan membungk

a lalu mulai mengatur napasnya dan memasang kuda-kuda yang begitu kokoh. Dan dal

ia melirik ke arah Panca berharap mendapatkan ekspresi terkejut dari bocah itu. Namun, ia semakin

lesaikan gerakannya, P

kan i

ekali,’ tambah

tup-tutupi. “Bagaimana, Panca? Kau memang masih awam, lakuk

ela Panca yakin. “Aku akan

sebagai murid dan berjal

a tampak tersenyum meledek meski ia samarkan seperti senyum penyemanga

Jangan berkata seolah-olah kau me

dan mengatur pernapasannya. Ia menutup k

uda-kuda yang dilakukan oleh Panca. Bahkan seluruh titik-titi

lam diri manusia yang bisa dimaksimalkan d

ngan hal tersebut. Bahkan Arya yang merupakan anak emasnya

kan yang tadi berbisik-bisik meledeknya sampai terdiam tak bisa berkata-kata. Gerakan Panca, j

i Panca tunjukan bah

n tidak bisa bergera seindah itu. Ia seperti sedang menari!” Asih berteria

tnya. Belum pernah ia melihat gerakan sesempurna itu kecuali para guru dan E

ci! Tolong sampaikan pada ayah, ya!” Asih menatap Jaka dengan

laknya. Namun, ia tidak yakin j

rakan dasar sekte aliran pedang suci. Ia lantas k

ku terdapat banyak kesalahan,

menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk menyadarkan dirinya dari

—A

idak?” Panca bertanya pada Abiyasa dengan wajah polos

Abiyasa salah tingkah. Ia tidak m

tuk kembali ke kamarku dan beristir

gguk singkat sebab ia merasa dipecundan

an hormatnya pada Abiyasa dan para murid la

k kencang begitu Panca

ini lagi,’ batin Panca mal

sapa Panca ramah mesk

aimana bisa kau terlihat

pernah melihat jurus itu dan membun

dari mulut Panca karena ia tahu itu hanya akan

ai mengingat saja,

d sekte pedang suci sama sepertimu!” Asih terli

rnya. Namun, seketika ia teringat akan sesuatu. “As

erangkat. “Hm, m

ng dasar-dasar bela diri. Apa kau

pernah aku beritahu wakt

rus ke sana sendirian.” Panca men

h kalau

h mereka berdua beranjak, A

akaan menemani Panca. Lebih baik, kau beritahu ayah saj

ut tanpa bisa membantah. Selagi Asih masih di sekit

nca,” aj

a menghabiskan waktu mempelajari tentang dasar-dasar bela diri—lebih tepatnya hanya

aku bisa membaca semua buku panduan tentang aliran chakra dan titik ch

dak akan bisa mendapatkan apa yang ia mau jika tidak membawa Asih ikut serta den

lumnya. Jika di kehidupan sebelumnya ia masih berada di tingkat pendekar raja, dan berkat pedang sakti miliknya ia bisa m

kehidupan keduaku ini! Aku akan menjadikan tubuhku kuat dan akan aku miliki kem

kh

terhenti karena teguran dar

Panca langsung memberikan hormatnya ketika

saja ke intinya,” ucap Abiyasa tega

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka