icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Merebutmu Kembali

Bab 2 2. Insyaallah

Jumlah Kata:1727    |    Dirilis Pada: 03/02/2022

ruangan. Dia berjalan sembari terus tersenyum dan mengucap syukur setia

dan hidupnya. Chandani kerap kali menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Hingga tak ayal dia akan pu

ilah insomnianya sembuh. Chandani tidak lagi kesulitan tidur atau memerluka

dani langsung disambut perta

gimana?"

, Kak?"

keduanya t

serius lalu seulas senyum perlahan tersungging di kedua sis

natap keheranan lalu beberapa det

Alisia dengan rom

senyumannya. Hingga sepersekian detik seterusnya dia pun

u ketiganya

*

uduk di kursi keagungannya-Muhammad Aldebaran Prawiro, dua puluh empat tahun. Dia adalah pemilik King's Palace Group serta hati para karya

ima sentimeter dengan berat delapan puluh delapan kilogram. Para pegawai wanitanya yang semula berpakaian minim, kini satu persatu mulai menutup aurat. S

ik dan santun, Nona Chan

urna." Aldebaran tersenyum s

dengan Pak Menteri nggak berbenturan dengan rapat proyek Istana Tekstil?" tan

ikan keuntungan berarti, bahkan perusahaan itu juga sedang tidak stabil. Istana Tekstil hanyalah sebuah perusahaan tekstil kecil yang baru memiliki dua cabang

menjalin kerjasama dengan IT bukan sebab untung rugi, tetapi karena jatuh cinta. Namun, segera Andy menepis pikiran itu. Tuannya bukanla

tnya." Aldebaran

s itu merupakan adik kelasnya. Namun, karena sikap egois dan kebodohannya dulu. Dia m

ulsif dalam mengambil keputusan. Dia mengira dengan melakuk

an bahkan hanya untuk sekedar mendekatinya. Beruntung keluarga Bahuraksa

ani. Dia merasa menjadi laki-laki terbodoh di dunia, karena perempuan ya

seseorang. [Assalamualaikum] Terdengar su

h," jawab Aldebaran. "Dad, aku rasa malam in

kamu

enerima segala kemungkinan buruknya."

Dia merasa tak habis pikir dengan apa y

n tersenyum puas saat mendeng

hari ini, kita berangkat

ai

ggu, Assal

ahi wabarakatuh." Aldebaran le

wajah. Dia merasa sangat bahagia karena hari yang selalu dia tunggu pun akhirnya tiba. Malam nanti Aldebaran akan berju

*

ing ponsel

mualaik

rakatuh, Teh. Ini Papa pengin ngomong]

Darma-ayahnya, dari

Pa, ad

lang jam

k melihat jam di pergelangan tangan. "Pukul lima,

ikl

ya ada a

ngin bertem

gerutkan ken

uga kamu

tanya Chandan

tak me

dah malas menghadapi setiap pria yang melamarnya. Tidak bisakah para pria itu mengerti, kalau Chandan

an ke mana saja] ujar ayahnya memp

annya." Chandani menyandark

kamu sudah memiliki seseorang yang bisa melindungi kalian, melindungimu dan adikmu," tutur Darma lirih dengan suara bergetar. Dia selalu merasa

nggalkan dunia ini bersama, Pa." Perlahan cairan bening mulai menggenang di telaga mata

hilangannya. Chandani sangat menyayangi Darma, dunia terasa gelap setiap kali dia membayangkan hari i

*

ang. Namun, sebagai seorang anak yang baik, dia tidak boleh mempermal

da di tangannya. Entah sudah berapa lamaran yang ditolaknya. Bukan Chandani sombong atau mempunyai selera tinggi terhadap laki-laki. Chandani hanya

baginya. Karena setelah Chandani menikah, dia takkan bisa tinggal bersama ayahnya, dan takkan bisa lagi mengurusinya. Be

ala melihat temannya menggeleng-ge

jawab Chandani sing

o. Gue perhatiin dari

." Chandani t

lu bertanya, "Em lo mau balik? Balik bareng, yu

ggak nge

Masa nganterin lo do

aku mau." Ch

kebetulan seumuran dengan Chandani. Mereka baru saling mengenal sekitar enam bulan lamanya. Namun,

baik?" tanya Alisia dengan mata yang masih f

disi papa sudah leb

t. Kami semua selalu mendoakan untuk kesehatan Tuan Darma, dia boss yang

ti senang kalau tau para karyawannya nggak pernah

kenapa lo masih belum married? Jangan bilang kalo nggak ada yang

mah. "Mungkin belum s

tersenyum lal

k lupa mengucapkan terima kasih kepada Alisia. Chandani berjalan sekitar dua menit sebelum sampai di depan pintu rumah

engah menonton tv sebari duduk di kursi roda. "Pa

adi sama

o ma

adi sama

i sang ayah. "Maaf, yah, Pa. Tet

usin perusahaan. Papa yang harusnya minta maaf sama

dah kewajiban bagi seorang untuk nguru

um saat mendengar u

menatap langsung sang ay

n silaturahmi yang baik dengan sesama umat Nabi. Papa mau Teteh untuk selalu menjaga hubungan baik

akan selalu mengingat nasihat Papa i

la anak kesayangannya. "Papa sayang sama Teteh. Papa ingin kelak yan

a. "Teteh juga sayang sama Papa. Papa, cepet se

yaal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka