Merebutmu Kembali
guhan dalam menghadapi masalah pun membuatnya tampak mempesona. Itulah yang disebut kecanti
*
an menjadi sat
h dia men
ihat dengan jelas ke dalam. Matanya nyalang dengan tubuh gemetar. Chandani mengepalkan tangannya kuat hingga buku jarinya memutih.
ang ibu yang selama ini dia banggakan tengah bermesraan dengan seora
tebal mirip "Angelina Jolie". Tinggi badan seratus enam puluh sentimeter dengan berat empat puluh tiga kilogram. Wanita bertubuh tinggi ku
. Masa lalu yang gelap kerap menghantui perjalanan hidupnya, seolah tak rela jika dia lupakan. Bermula dari kejadian pahit di masa silam, kemudian ayahnya sakit keras, dan ki
*
ban berat yang menggelayut di betis. Chandani tak menyangka ibunya akan melakukan hal sekeji ini. Ibunya yang pendiam ternyata
hlah
ketahuinya ini, sama saja dia ingin membunuhnya. Sang ayah tengah sakit keras, tentu Chandan
um." Chandani
," jawab Alia. "Teteh udah pulang? Katanya ba
ntur wajah tak jauh berbeda dari sang kakak. Alia cantik dengan bentuk wajah oval, mata monolid, hidung lurus, dan bibi
sai cepet tadi. Alhamdulillah, Teteh, b
an tadi, sekara
handani memals
uh selidik. Dia melihat mata kakaknya yang
, Teteh, nggak nangis, kok." Mulu
is nangis kan?" Sekali lagi Alia menat
. Kamu pasti cape habis jagain papa seharian." Tangan Cha
akaknya. Dia memang lelah setelah seharian menjaga ayahnya yang lumpuh.
anti kalo makan malam sudah si
a mengacungkan kedua jempoln
nengadah, menatap kosong ke langit-langit rumah. Yang dia lihat di butik tadi sungguh mengejut
erisak.. Dia membekap mulutnya dengan bantal sofa agar dapat meredam su
cengkram kuat kulit sofa. Ingin rasanya dia m
i. Seolah takkan ada cahaya terang. Seolah hidupnya ditakdirkan
*
k berkilauan kala terpapar sinar sang surya. Tak luput pula kabut putih yang mengambang di udara membuat dingin suasana pagi terasa merasuk ciri
nda. Dia mengecup kening
tersenyum manis
a saja meski bayangan pengkhianatan ibu
ngitari sebuah meja bundar
ada investor penting datang ke butik." Miranda
. Dia merasa curiga. 'Investor kok
ain papa lagi, y
ia mematuhi pe
aaf, aku harus berangkat sekarang. Assalamualaikum."
matullahi wabarakatuh,"
" tanya Mirand
ngkat sebelah bahunya s
dengan serius sikap putri sulungnya itu. Mere
yang menyadarkannya C
ongak menatapnya yang du
e perhatiin ngelamun teru
ahnya menampakan keraguan. "Aku cuma lagi mikirin presentasi nanti.
kus. Karena kalo lo gugup, sebagus apa pun proposal yang lo presentasikan, past
ya, Lis, udah ingetin aku. Semoga presentasi nanti berjalan lanca
ungkupkan kedua tela
ng, lalu kembali pusat membaca le
i ngucap Bismilla
syaallah."
a tersenyum puas kala ber
ngar suara pintu diket
mu kita udah datang
ngkit dari duduknya. "Aku
mpolnya. "Awas! jangan gugup
gguk dengan tegas lalu
impin sang ayah. Hari ini merupakan hari penting bagi wanita muda itu. Karena hari ini dia akan k
sapa Chandani dengan seny
rang perempuan yang berada di ruangan te
baran nggak bisa mengikuti rapat lagi. Beliau ada pertemuan penting dengan Pak Menter
mbungan apa, Gmeet atau Zmeet?
Gapapa lewat po
andani paham. "Baiklah, kit
i pendengar di sisi lain menyetel camera off. Sehi
baca proposal yang saya berika
engangguk
un mulai m
itu ingin memasarkan produk kain dari perusahaannya ke luar negeri. Chandani merasa kualitas kain produksi dari perusahaannya cukup baik dan memenuhi syarat sebagai barang untuk ekspor. Target pemasaran produk
gang. Prospek investasi ini akan menguntungkan jika semuanya berjalan sesuai rencana. Saya a
ngguh menjanjikan. Ditambah lagi Direktur Utamanya yang cerdas lagi santun. Seket
dan beberapa saat kemudian, dia pun
ingkat. Beliau mengatakan semakin tertarik un
snis besar seperti Aldebaran akan tertarik berinvestasi di perusahaan kecilny
uk segera membawakan f
aan. "Baik, Pak. Setelah ini saya akan mempersiapkan segalanya
ik,
' Batin Chandan