icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The School Devil

Bab 2 Raka Samuel Jackson

Jumlah Kata:1105    |    Dirilis Pada: 30/01/2022

nya tersenyum-senyum melihat perempuan itu. Ia menunggu apa yang akan May

t, ya, Miss Mega," uca

duganya. "Gimana kira-kira,

ng ... walaupun pegel," sahutnya seraya mengaduk es tehnya lalu menyeruputnya untuk menginginkan kepalanya. Suasana kantin cukup ramai. Beberapa guru dan ju

bikin Miss Mayang pegel, ya?" tebak

menyuapi dirinya dengan kuah segar bakso. Rasanya mantap sekali mengisi perutnya yang kosong. "Hmm ... apa lagi ada dua ana

ru saja masuk ke dalam kantin. Mau tidak mau, pandangan mata Mayang bergerak mengikuti dagu Me

ngan kulit putih dan hidung yang mancung. Mayang menduga ia ada keturunan ras kaukasia entah dari

aka Samuel Jackson. Mayang ingat membaca nama itu di buku absensi kelas seni dan bahasa II tadi

t yang tidak tanggung-tanggung. Pantas

tangannya tanda menyerah. "Nggak ada guru yang be

apnya sambil tersenyum miris. "Tapi, masa, sih, o

alu s

dasar seperti bagaimana menjaga sikap dan sopan santun terhadap orang lain seharusnya sudah ditanam

*

oilet yang sedikit terbuka. Perempuan itu mengintip dari sela-sela pintu dan melihat seorang anak lelaki bertubuh tambun sedang berjongkok di dekat wastafel sambil melipat lengan di atas kepala,

entikan aksi itu. Ia mendorong pintu dengan kasar, membuat satu, dua, tiga anak lelaki yang

jauhi si anak tambun yang masih berjongkok dengan pakaian basah kuyub. "Kalian berhenti, ya, memb

jar. "Kasih tahu, Ka." Ia menyikut Raka yang berdiri di sampingn

p Raka seraya memandang sinis pada si ibu

engar, ya, Raka ... namamu Raka, kan? Saya tahu orang tuamu punya kuasa di sini. Tapi, bukan berarti kamu bebas berbuat seenaknya. Saya tidak bisa membiarkan ada bullying terjadi di depan mata saya. Saya rasa orang tua kalian j

akal nyesel!" ancamnya. Pemuda itu mengibaskan tangan memb

menghampiri si anak tambun yang masih duduk di pojokan. "K

p anak itu kikuk. Ia pu

a. Ia pasrah jika harus dipecat karena melawan pemuda itu. Yang penting, ia bisa mencegah bullying yang terjadi di dep

*

ggunya selama ini karena mereka masih sayang dengan pekerjaan masing-masing. Entah karena guru baru itu tidak tahu siapa dirinya, atau memang ia terlalu nekat, yang jelas, guru baru bernama Mayang itu

lelaki berambut cepak dan bermata bulat meny

yeringai. Ia merasa senang memiliki mainan baru. Membully sesama siswa sudah biasa. Tapi, membully guru, akan lebih m

a yang bertampang oriental. "Gue, sih, lebih pengin ngerjain dia dengan cara

emukul puncak kep

an pengin nyobain cewek yang lebih tu

akunya dan mengeluarkan sebungkus rokok lalu mengambilnya seba

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka