icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The School Devil

The School Devil

icon

Bab 1 Mayang Lestari

Jumlah Kata:1136    |    Dirilis Pada: 22/01/2022

k napasnya dalam-dalam. Memantapkan dirinya untuk memasuki bangunan yang

di depan loker memperhatikannya. Sebagai guru baru, tentu saja Mayang sedikit menarik perhatian mereka. A

k-anak orang kaya yang bandel dan pembuat onar. Ia sudah menyiapka

koridor. Sampai di sana, ia mendorong pintu bercat abu-abu yang sedikit terbuka itu lalu masuk ke dal

an berkaca mata yang sepertinya berumur tiga puluhan, lalu seorang laki-laki paruh baya

a menyambutnya dengan ramah. Si perempuan berkaca mata bernama Mega, si laki-laki par

bil menyalami satu persat

kan barang-barang di atas meja yang terdapat papan

ap Mega seraya mengerling ke arah Mayang. Perempuan itu membalasnya dengan senyuman

ah," kekeh Mayang membuat perempuan yang d

?" Mega membuat tanda kutip dengan dua jar

ja saya nggak kena ment

di sini. Nggak yang cewek, nggak yang cowok, sama aja rusuhnya. Maklumlah mereka anak-anak orang kaya yang kur

tar lagi akan dibawanya ke kelas. Guru-guru lain mulai berdatangan dan m

diatur, Miss. Saya cuma ngingetin aja,

a pun menjadi guru di sekolah ini. Mayang sudah merasa sangat beruntung bisa mendapat pekerjaan ini. Ia baru setahun lalu lulus kuliah,

awai negeri. Mereka susah payah menyekolahkan Mayang hingga ke perguruan tinggi. Untung saj

pernah bekerja part-time di sebuah restauran fast food. Mayang sudah terbiasa hidup berkesusahan.

*

kaiannya yang sebenarnya sudah rapi. Rok panjang sampai di bawah lutut, lalu kemeja putih sedikit kebesaran yang ujung bawahnya ia masukkan ke dalam rok, dan sepatu vintag

dan asik mengobrol dengan suara keras. Sementara murid laki-laki sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Ada yang bermain skateboard berkeliling kelas seraya menjahili murid-murid perempuan dengan menarik rambut, mend

seorang murid pun yang menyadari kehadirannya. Atau mungkin mereka memang tidak

etuk papan tulis beberapa kali. Suara ketukan memb

pa,

baru

lau ia akan merasa segugup ini berhadapan dengan anak-anak itu. Bagaimana tid

lle Mayang Lestari (namaku Mayang Lestari). Saya guru bahasa Perancis kalian yang baru." Mayang menelan sal

las itu meskipun tidak ada satu pun yang menyahut. Biar saja. Yang penting i

ita Da

l Putri

ian Adi

m buku absensi. Tidak ada seorang pun yang menggubris pa

ue. Kant

man yang mengikutinya. Anak itu berkulit putih bersih dengan wajah kebule-bulean. Tampan

hat. Silahkan duduk di kursi kalian," pinta May

ang dengan sinis. "Guru baru aja belagu!" umpatnya. Dengan santainya ana

a etika. Berbicara dengan gurunya sendiri memakai bahasa lo-gue dan memaki

o pekerjaannya. Ia sekali lagi meyakinkan diri sendiri bahwa pekerjaan ini sudah sangat bagus untuknya. Apalagi

isi ruang kelas yang gaduh. Terserah saja. Perempuan itu tetap

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka