MUTIARA LEMBAH HITAM
lam pernah menjadi kekasihnya. Ia belum pernah mencintai seseorang hingga bertemu Susan. Perempuan itu memiliki kec
mpat pertemuan digelar. Tak pernah terbayangkan perempuan itu
u Nesa?" Ia bergumam sambil menenggak mi
masa lalu dan membuat Pram kembali meng
t Susan. Kenangan yang pernah mereka ukir tak mudah ia lupakan begitu saja. Keliaran Susan di ranjang membuat ia harus berusaha sekuat tena
anda perasaan gelisah dan juga cemburu melihat cara laki-laki itu memperlakukan Susan. Namun sorot
Ia tak henti-henti m
ki dan menyesali pertemuan dengan Susan. Setelah sekian puluh tahun, ia me
u milik perusahaannya. Penthouse berada di lantai paling atas. Hanya ia dan orang-orang tertentu yang mempunyai akses ke sana. Terdapat sebu
yang membuat stress. Terkadang, orang kepercayaannya menyelinapkan perempuan muda untuk menemaninya.
meja tergeletak botol-botol kosong minuman keras. Suda
ran. Namun Raga tidak terlalu memedulikan. Ia sudah biasa melihat Pram terhanyut dalam dunianya sendi
sembilan tahun itu menatap Raga
esa dari tim bantuan hukum perusahaan kita!"
Papa bag
kuasa hukum kita. Aku juga tidak mau ketemu dia.
memerah. "Ada apa rupanya Papa tiba-tiba membu
pak tidak memedulikan ucapan sang anak. "Dia t
k menyangka Pram yang semula sangat menyukai Nesa j
tidak anggap ucap
. Kau belum ta
aku cintai dan aku akan menikahi d
lu. Kamu tidak t
ibunya. Dia baik. Papa
tau tentang mas
ngan masa lalu Nesa. Aku butuh dia untuk masa depanku. Bukan u
! Ibunya man
g ayah begitu enteng menyebut ib
abuk. Aku anggap omon
ti dulu. Argh.. aku menginginkan dia. Susan Sang Prim
melangkah hendak ke luar ruangan, namun san
alan, mau ke
ngeras. Ia berusaha menahan amarah yan
ada gunanya bicara d
selesai dengan kamu. Cari
kian memuncak. Namun seketika ia mendapat ide untu
an pelacur?" Ia bertanya den
ku pelang
abuk, namun ia tak menyangka laki-laki itu meng
pan
tahun
. Ia duduk di sofa di hadapannya. Pram tampa
u! Aku tidak pernah mencintai ma
engakuan Pram, ia te
? Begitu?" Ia semakin tertarik untuk mengorek seban
Ia tidak ada duanya
Papa bisa k
n Sang Primadona selalu menjadi incaran para tamu, tapi aku yan
erus m
a calon ibu mertu
Nesa. Kau sudah telpon Anton? Suruh di
akan meni
eh. Dia an
takan itu padaku? Apakah P
cucuku punya
tak tahan untu
tidak boleh men
menikah de
kurang
kecil. Dan aku tidak peduli dengan masa lalu ibunya. Pelacur kek, pre
i ingin men
n kekerasan seperti dulu! Aku bukan lagi anak
*