Bahagiaku Bukan Denganmu
v Im
nama Humaira Salsabila, dia cantik tapi lamban dalam pekerjaan, masakannya pun tak ada enak-enak nya, terkadang tempe, tahu, sayur bayam,
apak, apapun dikasih bapak cukupnya itu, beda kali sama istriku si Huma, apa-apa minta, a
a tiga ratus ribu sebulan kadang juga lima ratus ribu, untuk peganganku pun s
ma dia tu', andai dia tahu gaji yang sebenarnya, ia sama sekali belum mengetahu
, kulitnya pun semakin gelap dan kusam, beda dengan Laras udah cantik pintar cari uang pula
dah kutalak si Huma, sudah ters
cam mana awal mulanya, akhirnya kami berpacaran, dia hanya karyawan biasa ditempat aku bekerja
, amang tahe'! mati aku , dag dig dug der ha
cam tak suka tengok orang senang, habis ak
ak peduli aku, aku malah bisa leb
ah berantakan, makanan tak ada, walaupun tak' ada enak-enak nya masakan dia, masih bisa ganjal perutku yang kelaparan, baju-baju pun t
', tak' sanggup aku begini terus apalagi dia udah hamil
ing
a, Pas pula dia telpon, mem
apa s
gera aku pergi sambil menyambar kunci motor da
ari, Dek?" ucapku setela
n yuk!" ajaknya, tumbe
akin spesial buat Abang ya?" uc
aksudku Kita maka
l masak aja gak susah
lah sama calon bin
Laras, kulangkahkan kaki ini dengan sedikit te
makan, shopping baju-baju dia, salon, belum lagi biaya kebutu
aku masih sama si Huma bisa kutabungkan uangku sebanyak del
aku berhubungan dengan si Laras', hanya ni
sudah terlanjur hamil duluan d
shbac
iku cemilan dan teh manis, aku duduk-duduk di ruang tamunya yang hany
ang baru saja mandi, berjalan berlenggak lenggok, menuju kamar hendak berganti baju, namun ia harus melewati ruang tamu menuju kamarnya, kare
berdiri menyambutnya, menyentuh wajahnya lalu kukecup bibirnya dengan gairah dan penuh nafsu, suasana di luar hujan begitu derasnya
shbac
ka kutinggal, orang Mamak di kampung udah kangen kali katanya, kalo mamak yang kesini kas
ma mantu-mantunya, waktu baru-baru menikah sama si Huma ada
tunggu nanti lah begitu anakku lahir baru aku kasih kejutan, akan ada penerus marga Butarbutar
mengadu nasib di kota Jakarta ini, sementara aku numpang tinggal di rumah Namboru, setelah melamar kesana ke
udah bekerja duluan, dia kerja di catering perusahaan,
a kerja, malu lah satu kerjaan suami istri
ager keuangan aku pun mencoba untuk berbicara deng
mbunyikan dari si Huma, biarlah aku masih dianggap nya masih menjadi staf biasa, biar jangan terlalu banyak nuntut dia,
e