Bahagiaku Bukan Denganmu
La
tertidur dengan pulasnya, saat ini aku masih terjaga se
sedang dirundung suatu masalah yang besar, ia datang me
aku sembunyikan , tiada sesiapa pun tau, aku
opolitan ini, setelah melamar kesana-kemari, akhirnya aku diterima bekerja di
istiwa kebakaran saat kami masih kecil, aku adalah anak pertama dari dua ber
mengiriminya uang untuk keperluannya, dengan gajiku yang kecil,
sama sekali, adikku Laura minta uang
ashb
dalam beberapa hari ini
an harus sudah lunas," ucapnya dari s
i halte bis, menunggu bis yang lewat yang akan membawaku ke tempat ke
an semua masalahmu, "
lagi sambil menyodorkan tanganny
ku sambil menyambut uluran tang
duduk di dalam cafe itu," imbuhnya sambil menun
pergi menuju cafe terse
anya?" ucapku la
empat, dan kamu harus menemani se
ku sambil m
alau kamu sudah siap," ucapnya, lalu ia pun hendak berdiri m
nggalkanku, pikiranku benar-benar buntu saat itu, d
rang kamu ikut
Kulirik jam tanganku limabelas menit
mu pergi kerja nanti pulan
aku setuj
cafe menuju kendaraan roda dua m
lalu kami berdua melajukan motor nya ke suatu tempat, tiga pulu
ucapku se
ke salon, akan bertemu sia
ajakku masuk ke sebuah salon yang besar da
danku, tak lupa kuku-kuku ku pun entah apa namanya aku pun tak tau, aku memang orang desa ya
rganya sangat mahal semua, aku pun pangling menatap diriku sendiri di cermin. Aku yang dulu berwajah kusam, rambut pun asal-asalan aku ikat memakai ikat rambut
ucapku meny
biasa, "
at" imbuhnya lagi, kami pu
ucapnya ketika aku mendekati
aik motor lagi," ucapnya seraya membuka pintu mobil Me
kemana lagi? " ucapku, kini
tanya, ikuti saja" u
enurut dan mengi
i pun masuk ke dalamnya, lalu kami duduk di lo
a tinggi besar, perut sedikit buncit, hidung mancung, seperti nya dia berkebangsaa
cara lagi dengan Alex, entah apa yang
ut dengannya," uc
kalau dia ngomong aku
gan pria itu, entah apa yang diomongin
ntu nya bertuliskan 305. Begitu masuk kedalam ternyata seperti sebuah kamar
epada Alex, dan Alex pun
da seseorang mendekati ku, membelai rambutku, ku coba me
seperti wangi parfumnya Alex," ucapku dalam hati. akupun hanya bisa pasrah
urasa Alex pun ikut mencicipi tubuhku, aku sangat jijik
arapan pagi, menu roti tawar selai coklat kacang, seperti nya dia baru saja ma
tu sarapan, sebentar lagi
mpat tidur, sambil berjalan ter
u lebih nyaman mandi dengan air bak dan disiram dengan gayung, sayangnya disini tidak tersedia, ja
ajuku kembali, baju yang sama waktu aku datang
ambil memberikan lembaran-lem
erbinar, ini kali pertama aku melihat tu
dari aku," ucapku sambil melirik
k ada aku, kamu tak kan menerima
bis ini cepatlah bersiap,
shbac
akan untuk kesenanganku, beli baju-baju baru, ke salon, beli hp mahal, makan-makan yang enak
i jadi rebutan, apalagi di tempat kerja, banyak pria yang menyatakan cintanya namun mereka semua aku tolak
anggup rasanya jika hari ini kerja, aku pun segera menelpon atasanku untuk izin
mil, mana Alex sudah tak bisa dihubungi lagi, aku benar-bena
ur, suami yang berhasil aku jebak untuk berhubungan denganku sehingga dengan mud
e