Bias: Dari Uncle, Jadi Daddy
an konten-k
a depannya? Padahal selama ini ia sudah mati-matian menghindar dari pria ini sekuat tenaga, mencoba menata kembali kehidupannya setelah air matanya kering tak bersisa. Jika sudah begini maka tak ada lagi jalan lain untuk mengelak, apalagi menolak keberadaan pria di depannya. Tatapan netra hitam selegam jel
ta jalan," ajak pria itu sambil menggenggam tangan Lexa dengan sedikit remasan laluempat tumpul, kini harus mau diajak bekerja cepat. Bagaimana mungkin pria di s
an aku nikahin kamu sekarang juga biar gak pakai lama,"-ia tertawa lebar saat melihat ekspresi terkejut Lexa-"kagetnya biasa aja dong, Sayang. Berhubung s
eenak jidat aja ngajak nikah anak orang tanpa persiapan? Apa
etelah kita sah jadi suami istri. Aku jadi penasaran, apa ingatanmu soal senja waktu itu juga ikutan ngilang? Ka
ika ia menyia-nyiakan kesempatan ini, lalu bagaimana nasib bocah cantik yang sedang me
✧
dang asyik menyisir rambutnya, tapi pemandangan di depan matanya malah membuat Lexa menjad
nya, "Mau ke mana, Sayang?" cegah seorang pria sambil berjalan keluar dari kamar mandi. Dia hanya menggunakan selembar h
usnya tadi langsung tidur aja, gak usah pakai acara segala skincare-an ditambah sisiran,' teriak batin Lexa. Jiwanya sudah kebat-kebit sampai rasanya serba salah mau mengarahkan pandanga
badan, Sayang? Tenggorokanmu g
nanti bagian lainnya bisa protes minta ikutan dic
nya?" Lexa segera beranjak untuk melarikan diri sebelum tangan
sir yang sejak tadi ia remas hingga mengenai kakinya. Tentu saja dia refleks memegangi punggung kakinya, sialnya pantatnya malah menyenggol badan pr
gresif dulu, ya?" Napas han
u saja memaksanya menikah beberapa jam lalu ini sangat tidak bisa ditolerir, "Sejak kapan
ian yang tepat. Lexa ikut mengarahkan pandangannya ke bawah. Wajahnya menjadi merah sek
n tegap di depannya menarik perge
gapain narik ana
yang udah SAH jadi ISTRIKU, s
menggunakan kalimat penuh penekanan. Ini artinya s
iap untuk di-unboxing
perbaiki kesalahan masa lalu akhirnya har
i Uncle,
and Lo
gN