KIBAS DASTER BUNDA
memperlihatkan apa yang ia tahan dengan wajah gusar. Untuk tetap t
n dan hadiah untuk Sakura sebagai juara umum. Mario terpaksa izin bekerja, bagusnya perusahaa
ik yang ia beli tahun lalu masih ada dan belum kadaluarsa. Ia memakainya tipis-tipis. Rambut panjangnya ia sisi
. Putrinya segera berjalan ke garasi dan masuk ke dala
mpilan seorang wanita sederhana cenderung kuno. Bisa dibilang Dona berpak
dirinya sendiri. Karena kakaknya masih tetap mendiami bundanya itu. Aka
rapat kenaikan kelas, Dimas cuma kumpulin tugas doang, Abang nyu
h masuk ke dalam mobil. Mario memundurkan mobil keluar
a, dekat dengan rumah, lalu sekolah
, kalau hari senin suka penuh temen-tem
wab Mari
au pulang, Kak? Bunda belum tau
." jawab S
awatir sama kamu. Kamu kok kayak gini sekarang!" nada b
Ia bangga karena Sakura berprestasi, tumbuh jadi gadis cantik dan pintar. Berkali-kali Dona mengucap syukur
lu." Mario meninggalkan Sakura dan Dona di dekat mobil. Wajah Do
ragam kamu, cantik bener anak Bunda." Dona tersenyum
kura tersenyum. Gadis dengan seragam yang
Traktir boleh donggg...." ledek
bokap lo?"
a Dona. Wajah temannya Saku
isik temannya itu yang masi
ra tak suka jika ia k
" ucap Sakura ragu.
Temannya langsung menyambar jemari tan
a kamu?" tanya Dona sambil m
e, sekali lagi maaf
n Mario berjalan perlahan. Dona tersenyum tak henti. Ia menggandeng tangan Sakur
u kalau Bunda ke dalam. Penampilan Bunda bisa bikin Kakak jadi bahan omo
diam. Ia mematung melihat pungg
jangan marah atau kesel ke Sakura, ya, ini mom
momen kayak gini aja. Gimana momen lain. Sakura nggak bisa dibia
eban waktu sekolah. Aku tunggu di warung tadi ya, aku antar sampai sini aja aku ud
ang hadir dan tampak modis, cantik dan berkelas. Dona sadar diri. Ia lalu duduk
atkan itu. Demi Sakura. Tak lama suara Dimas terdengar. Anak k
nya. Dona mengeluarkan tisu dari dalam tas dan mengelap peluh itu. Dimas beranjak
lah ganggu kalau Bunda di dalam. Bunda kalau terlalu senang
Dimas sadar, kedua tangan bundanya itu yang sudah susah payah dan tak kenal lelah bergerak mengurus dan memperhatikan ia dan dua saudaranya. Tan
itu. Sambil jajan chiki seribuan, Dona bercerita tentang masa kuliahnya dulu dan saat kenal dengan ayah anak-anakny
berhenti di warung untuk membeli sesuatu.
ngerasa malu sama Ibunya s
gka nyokapnya Sakura pembantu, karena tampilannya y
danya itu tersenyum sambil
dah tau Algen cowok bermulut ember. Gue den
g kita dengar, harus dimasukin ke hati Dimas, sayang, ini cara kita memi
ona tersenyum. Kelima murid SMA itu s
Bunda?" tanya Dona
in Kakak kamu pasti sedih udah bersikap kayak gini ke Bunda. Ada masanya, nanti Sakura sama Bunda ngobrol berdua. Sekarang, biar kita lihatin dulu. Sakura juga biar paham sen
ekaya raya mereka yang bisa dandan dan beli baju bagus, bukan berarti B
anti juga paham. Bunda minta satu itu aja ya, jan
menciumi pipinya yang terlihat banyak orang tanpa malu. "Hati Bunda d
rtanyaan pengalihan Do
an teman perempuan. Itu juga karena hasil rumpian dirinya bersama Silvi yang menyarankan supa
mas, dikejar-keja
diam dan tak menggubris D
sam