KIBAS DASTER BUNDA
senang bisa ikut kegiatan dengan didampingi, Abang Dimas. Mau tak mau Dimas pun izin tidak sekolah demi mendampingi adik bungsunya itu, ia
Ia masih menggunakan daster dan mencepol asal rambutnya. Sakura yang baru keluar
a! Biar Abang siapin!" Duh, Dimas benar-benar calon menant
ak Akasia dari dalam kama
, Mario memberikan dua lembar uang seratus r
mengambil dompet dari dalam slin
, Bun." Mari
ikan seragam olahraga Akasia yang wajib digunak
wab dengan anggukan kepala. Ia menyugar rambut hitam peka
dua matanya. Ia mena
yah ada di lemari n
nyusul suaminya ke dalam kamar sebelum seisi lemari ru
na, sih?!" Don
kita pertama ketemu di acara festiv
pan lemari. Mario lalu mengangguk. Dona menggeleng kepala heran, ia menuju ke lemari
ngsung berbinar kedua matanya, seak
Mario mengambil jaket
lalu berjalan keluar dan me
makainya. Muat, pas dan benar
a Bundamu, keren kan, kamu." Mario bersedekap. Betapa ban
yi kalian pun, bisa Ayah kamu simpen, tapi buat apaan kan, helaawww ...." Dona jengah menatap hobi suaminya
rang yang memorable harus teta
." Dimas dan Akasia mencium punggung tangan kedua orang tuanya. La
berdiri di depan Ayah dan Bund
gan Basket antar sekolah di GOR deket tempat les K
ribu, namun Sakura masih cemberut
Mario yang tegas. Ia berjalan ke arah meja makan, untuk sarapan seb
ngir, nasi putih, telor dadar dan kerin
pan yok, Nak,
at, Assalamualaikum."
empak. Helaan napas Mario terdengar, ia me
Bun." Mario mulai menyantap sarapannya.
! Dona," s
b Dona. Silvi lalu menghampiri
a menunjuk ke kan
kan Mar, lanjut," celoteh Silvi karena Mario sempat bengong melihatnya datang, salah
l yang biasa jemput dia," tanya Silvi masih berdi
n, Bun," Lirih Mari
lau dia udah pulang sore nanti," Dona menepuk
menin Guntar sama Papinya ke
yam mau diapain!" teria
juga boleh, bye Don!" Silvi ngeloyor pergi
ing pergi ke rumah saudara atau kerabat lainnya. Ke pasar, itu hanya alasan dan modus dia
*
duduk di kursi paling belakang yang sejajar garis lurus itu, Dimas menurutinya. Ia memangku tas yang dibawanya,
ila, teman sekelasnya itu ada di dalam bis yang sama denga
kak aku, Dimas namanya." Akasia begitu semangat. I
anya Dimas ketus ke Kal
, wah, semesta berpihak ke kita, nih." Gadis itu cengar
usu kotak ke Abang, ya?" tanya Aka
uat adek gue ini." Dimas menunjuk Akasia dengan dagun
war Kalila. Akasia menatap Dimas dahulu, meminta persetujuan. Dimas melir
Azka, Dimas hanya sesekali melirik, menatap raut wajah Akasia yang begitu senang. Ia juga ikut senang, tak sia-
*
ng
a makan siang di lapangan luas dengan hamparan rerumputan. Dimas menyiapkan makan siang untuk adiknya itu, di saat Akasia mencuci tangannya. Kalila memperhat
pangg
" jaw
Kalila sungguh membuat Dimas jengah. Akasia dan Azka sudah kembali setel
k makan?" t
makan buruan, jangan sambil ketawa-ketawa kalau maka
si adiknya itu. Ia membuka kotak bekal yang dibawakan bundanya, berisi nasi, telur dadar, dan orek tempe. Menu sarapan tadi pagi. Dimas memakannya tanpa me
Kalila memegang satu kemasan kotak minuman teh dingin. Dimas menerimanya, Kali
kan, masih ada nggak? Bag
letuk Dimas. Ia
a lo?" lanjut Dimas sedikit ketus sa
tu. Dimas meletakan kotak makannya dan mengambil satu
g bisa gue kasih ke elo," ucap Dimas samb
seketika Dimas terbatuk-batuk. Kalila mengambil teh
sorry... sorry," Kalila
rasa lebih lega. Ia sudah tak nafsu makan lagi. Dengan cepat ia
?" Kalila menunjuk wajah Dimas dengan telunjuknya. Dimas malas meladeni Kalila,
a diri menyemangati dirinya terus. Ia lalu berjalan menyusul Dimas. Ia memakan kotak bekal milik Dimas, lalu senyum
*
ngetuk pelan pintu kamar Sakura. Pintu terbuka, tampak Sakura sedang
ah sama siapa?" Dona bertanya dengan n
an Kakak. Udah ya, Bun, Ka
a mau jawaban juju
alam kamar di saat Dona masih ingin berbicara. Ia ingat ka
gkat dan pulang sekolah?!" Dona menatap tajam ke Sakura yang tampak te
kan kepala pun menjadi
lan sama dia lagi, jangan mikirin urusan cowok bisa, kan? Kamu kejar beasiswa kam
mongin bukan bualan, paham?" Untuk pertama kalinya Dona marah
sebel sama Bunda!" ucap Sakura kesal sambil mengacak-ngacak rambu
khir, Mario yang baru turun dari mobil setelah ia memarkirkan di garasi. Dona di
sam