Ketika Mertua Ikut Campur
ning mendengar perta
m pilnya 'kan?" Kemb
tanya kembali sebelum me
an mau memajukan toko kalian dulu. Kat
luput diceritakan kepada beliau. Maklum mas Lutfan anak satu-satunya. Sedari kecil mungkin saj
gi minum pilnya. Dia sudah mau punya anak,
t-cepat punya anak 'kan? Mana mungkin Lutfan yan
dengan ekspresi
kan aku." Aku masih mencoba membela dir
asti kamu yang memaksanya. Apa kamu tidak mau usaha kalian sukses, Wa? Kenapa mint
cam selalu saja dikomentari. Harus sesuai dengan keinginannya. Benar-benar bisa jad
apa? Baunya
bu mertua, untung saja mas Lutfan datang. Jika ibu masih saja mengungkitnya, sudah ada mas Lutfan y
s," jawabku se
n. Pasti kamu dipaksa punya anak sama Salwa 'kan? Kamu mau menunda sampai tokomu benar-benar sukses 'kan? Jan
muanya kepada anak tersayangnya itu. Silakan saja, dikira aku yang meminta unt
mau punya anak sekarang, tapi aku Bu. Aku sudah ingin punya keturunan. Kalau tunggu toko sampai benar-benar sukses, e
, namun dia selalu bisa mengambil sikap dengan adil. S
melahirkanmu lho, Fan. Kamu sudah tidak mau mendengar
hanya ingin berlaku adi
? Akhir-akhir ini kamu
ak ditentukan dengan banyaknya jumlah umur pada orang itu, dewasa adalah karakter milik orang itu sendiri yang sudah tertanam di dalam hati terdalamnya. Meski usianya
hususnya aku. Aku melarang Salwa untuk me
eran mereka mempertahankan pendapatnya masing-masing. Ak
ng sudah mencuci o
ka mas Lutfan sudah pergi dari da
meja makan
n ocehannya. Aku tinggalkan b
anya mas Lutfan saat aku sedang m
as sebelum menja
au begini terus. Ibu selalu s
ami berdua, jadi aku bebas ber
a beliau campuri. Tapi harus bagaimana la
tega meninggalkan ke dua orang tuanya sendirian di rumah sebesar ini. Tidak
a M
anya bertugas untuk taat
g, ting
sarapan, bel pintu ruma
a yang mau bertamu,
uka pintunya,
u melangkah men
le
ng wanita muda, ya mungkin seumuran den
i siapa ya?"
a benar ini ru
teman beliau karena dia terlalu muda, paling umurnya tidak jauh denganku. Dan selama aku menjadi m