Ketika Mertua Ikut Campur
a benar-benar nggak suka, Bu. Yang penting piringnya bersi
lu mengerti perasaanku. Meski aku jarang memprotes
idak mau. Anakmu besok pas
ringnya." Mas Lutfan akhirnya
ambuk jika masih tetap di hadapan ibu. Beliau berkata tanpa pik
menasehati istrimu.
n meja makan. Dapur tempat mencuci piring memang terpisah den
betah di sini kalau beliau selalu saja begitu!" gerutuku, aku
a? Kamu pasti sangat jengkel
sana? Apa beliau mendengar semua keluh kesahku yang baru s
apa." Aku berusaha me
etah tinggal di sini karena mu
baca perasaanku yang sedang tidak merasa nyaman seperti sekarang ini. Beliau yang selalu merasa bersalah atas kesalahan yang dipe
k Pak. Salwa be
pan beliau, kalimat yang baru saja terucap tulus keluar dari dalam hati. Namun, j
a, Wa?" Beliau mengucapkan
untuk bersabar. Tapi jika selal
saatnya aku dan mas Lut
rangkat," aj
, ambil tas
alam kamar. Saat aku sampai di
pa di sini?"
ang tasku dan perlahan meleta
itu ibu ambil, mau ambil gelas. Ya gela
tanyaku m
li lagi ke kamar?" tanya i
tinggal
i. Ya sudah Ibu mau cuci gelas in
mbali ke kamar? Jelas-jelas beliau memegang tasku yang ketinggal. Terus sejak kapan ada gelas kotor di dalam
r. Hanya lemari saja yang kukunci dan membaw
," protes mas Lutfan s
. Jadi kucari dulu deh." Aku berbohong
berangkat. Sud
ng belum sempat memeriksanya kembali. Aku pun tidak melihat apa-apa di tangan beliau. Sudah pasti tidak
ggalan?" tanya mas Lutfan saat
eng aja, siapa tau a
ah lumayan jauh. Nggak mau
aja nggak ada yang
esleting ke dua dan kembali memeriksanya. Di sana ada secarik kertas bertuliskan bahasa Arab
dalam tasku ya?" Aku menunjukan s
?" tanya mas
i siapa yang meletakkannya d
heran seraya mem
u, buang
anyakan darimana asal kertas bertulis bahasa Arab seperti