Ketika Mertua Ikut Campur
nget nggak kayak biasanya ya?" tan
h, Dek. Ada saatnya
li ini merasakan sepi
laris terus nggak mungkin dong, Dek.
tu. Biasanya pintu sudah dikunci dari dal
awab salam kami, langkahnya te
ai tidak?" t
bertanya begitu. Padahal kaki
n sepi, Bu," jaw
Kok
u." Mas Lutfan meny
semakin lesu karena tidak banyak uang yang terkumpul. Beda dengan capek karena ramai, ha
bu kembali menanya
a saatnya sepi 'kan?" j
ng, Fan. Ibu sudah be
k paham dengan apa yang dim
ah kenapa?" ta
maksudnya sudah susah payah mendoa
gelagat aneh yang te
bu nggak usah khawatir ya? Ibu doakan saja terus. Sudah
segera meninggalkan
sana, Dek," per
gin,
ek. Habis mandi pakai mi
membasuh badan saja, kam
Keburu tamba
enyuruhku ini dan itu. Sedangkan di
" Aku men
n pergi ke kamar mandi
mandi. Tidak mau berlama-lama di sana, hari sud
... jangan
enyum yang mengembang. Ada
dan dadaku dengan minyak angin. Lumayan ada rasa hangat saat
yuk
di. Tiba-tiba dia berkata seperti itu. Mat
s?" tanyaku, p
a bikin a
atanya mau ditunda du
Aku sudah ingin punya ketu
g, Mas. Aku ikut
eri momongan. Kamu jangan minum pilnya lagi ya? Aku sudah me
a M
ng sudah sah diikat oleh janji suci sebuah perkawinan. Malam yang lumayan dingin tidak terasa oleh kami, justru peluh kami ber
capek bang
Sayang. Aku
suami menginginkannya lagi, sudah p
a,
membuatku kewalahan, dia memang istimewa. Eits, yang belum menikah tidak boleh berpikir aneh-aneh ya? Karena ini rahasia ran
ring, kr
u mertua tidak membangunkan kami. Beliau menuruti permintaan anaknya. Ak
un. Mandi
Lutfan han
ibu datang membangunkan k
dulu
pokoknya kam
n badannya agar dia mau
, aku me
gar kembali suci dan bisa mengerjakan sholat.
u kalau rambutku pagi-pa
kegiatan kita masing-masing
uami istri. Aku mau persiapkan kebutuhan di
a M
sudah ada ibu yang sedang sibu
da di dalam rumah ini, berjalan dengan peraturan yang
ramas?" Tiba- tiba ibu berta
Bu," jawa
h minum pi
perti itu kepadaku. Apa harus banget, beliau mengetahui seluruh