Ketika Mertua Ikut Campur
hal utama yang diminta a
tuk merawat serta serumah dengan kedua orang tuanya. Istri sekali lagi harus mengekor dibawah titah sang suami. Meski ke dua mertua terlihat ba
pernah didapat oleh seorang istri tersebut.
mertua. Rasa nyaman belum tentu didapat oleh seorang
*
tok
rku sudah riuh karena
" Suara perempuan terdengar dari balik pintu
tok
u semakin ke
mbali suara itu terdengar m
kugoncangkan tubuh mas Lutfan yang masih t
utfan hanya melihat sesa
a, bangun! Kamu
k ibu mertuaku. Sudah berulang kali kami katakan agar tidak m
l setengah lima. Bagi kami jam segitu masih sangat pagi,
angunkan kita." Aku masih berusa
t. Masih ngantuk." Dengan ent
tok
kembali terdengar. K
imat tersebut, sebelum suara beli
kenapa begini sih! Aku capek dia
angunkan kami kira-kira pukul lima saja. Lumayan 'kan setengah jam untuk tambahan waktu kita tidur.
Paling enak saat sudah berumah tangga, ketika sudah hidup mandiri tanpa harus ada campur
marah sama kamu, Mas!" Dengan susah payah dan anca
*
Selama itu kami berkomitmen untuk menunda keh
utfan adalah anak tunggal. Orang tuanya mengingink
tidak setuju dengan usul mereka. Tapi mau bagaimana lagi, mas Lutfan tentu tidak akan menolak usul orang tuanya itu. Dan pa
s bisa mencontohkan kedisplinan untuk anak-anakmu kela
dapur untuk memasak sarapan. Jam di dinding baru m
a B
Kalau Ibu sudah tidak ada, siapa coba yang akan memban
dak ada, mungkin aku akan bahagia. Aku akan malakukan semua hal sesuka hati tanpa a
tu juga 'kan? Biar kita punya tambahan waktu tidur, Bu. Mumpung k
iplin. Jadi kalau punya anak sudah terbiasa. Ada Ibu ini yang
sendiri. Tidak ada rasa nyaman tersemat di dalam rumah ini. Selalu saja diatur padahal aku sudah semakin dewasa dan sudah berumah tangga. Seha
bas seperti yang lain.' Aku hanya bisa berbicara di dala
lang nasibku ini. Bangun tidur saja sudah ada yang siap untuk membangunkan. Dari pagi sam
liau, tapi kenapa beliau selalu saja ikut
ing hidupku nyaman bisa bebas sesuka hati. Atau mengontrak barang sepetak pun tak ma