Pesona Duda Manja
ama tak kami lakukan. Aku selalu senang jika bertemu banyak orang, dengan begitu kemesra
in kamu terus. Ada hubu
ambil memesan kendaraan online
eguh. Dulu dia kan sempet
O
di deket kamu! Gak perlulah tebar pesona, kamu tuh sudah nikah! Awas aja kalau sampai ma
kan saat ini, aku gak tau sudah berapa lama tidak keramas, demi mengirit! Seharusnya kamu yang berkaca," lanjutku sambil menaik turunkan pandangan melihat penampilannya. "Li
elewati garis batas maksimalku. Aku paling tak suka dicem
l sang pengengemudi turun perlahan. Tampak seorang wanita cantik berk
mengeluarkan pertunjukannya. Aku cukup senang dengan sikap sepontannya, karna dengan itu aku mampu mengobati rindu kemesraa
bagian proposalnya, ide-idemu sangat bagus, trobosan terkeren yang pernah
ah datang. Ngobrolnya dil
ne dengan harga fantastis. Dan karena nominalnya, aku
op, sampai kapan kamu
kan tadi gak
aku gak mau tau! Aku mau, kamu gak usah
sarku, aku sudah persiapka
Kamu kan bisa cari orang lain,
apa?" tan
! Jika perlu, cari orang asing. Orang kaya di d
ita. Kalau kontrak ini lancar aku janji, aku akan langsung belikan kamu berlian." I
u, pokoknya batalin kontraknya! K
E
engan mudah. Entah sudah berapa kali ia lont
alau kamu masih melanjutkan kontrak kerja itu, kita cerai! Kali ini
karena rasa cemburunya, ia rela menghancurkan imp
aman tangan kami sudah terlepas sejak tadi, aku hanya mampu mengepalkan jemari dengan
ahagiaan padaku, aku rela pergi gelap hari dan pulang larut malam demi dia yang sanga
k dan menerimaku apa adanya. Hingga akhirnya, aku memutuskan berhenti kuliah d
ku menghubungi dan mengabarkan bahwa saat itu ia di rumah sakit mengalami pendarahan hebat. S
n lagi Ardila istriku yang dulu, ia mulai menunjukan sifat aslinya. Ia penikmat nikotin berat
ku fikir karana kehilangan bayi kami, bayi yang sangat kuharapkan untuk m
ya sedirian di rumah. Aku salah seharusnya memberinya fasilitas kehamilan yang lebih baik. Aku salah, seharusnya saat itu
araan roda empat demi menutupi gengsinya. Aku pun rela tak kuliah, demi membiayai S1nya. Dan akupun rela berhe
setiap masalah pasti kedua belah pihaklah yang salah
ra aku kerja lebih giat dan lebih banyak menghasilkan uang. Namun usahaku disalahgunakan, kepulanganku yang terkadang larut mala
hotel meski bukan hotel mewah, hingga melarang dan menguncinya rumah, cara itu pun telah aku lakukan. Namun percuma, tak
rnah lagi melakukan hubungan suami istri. Pasrah dengan apa yang
ih bisa melihat cintanya, dari rasa bangganya di depan teman-temanku aku masih bisa merasakan kasih sayang
kan berbicara hanya ketika meminta uang dan
mu ada ua
tanggal 25," jawabku sambil
ggal 24, nanti kamu yang bayar, ya," ucapnya sa
ang kemarin,
lai deh perhitungan, waktu pacaran kamu gak pernah hitung-hitungan, kenapa sekara
u tau. Barang datang,
rus berbicara 20.000 kata, maka dari itu kubiarkan saja ia puas berbicara. Namun inti dari