icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesona Duda Manja

Bab 4 Lebih Parah

Jumlah Kata:1465    |    Dirilis Pada: 29/12/2021

gebu, aku berjalan cepat dan langsung memeluknya dari belakang, erat. Kucumbu tengkuk lehernya, kuhirup tiap jengkal aroma tubuhnya, sejenak ia menikmat

ntor." Begitu ringan ucapannya dan aku terdiam memba

di tubuhnya. Terlihat jelas di sana belasan tanda merah menempel indah dan aku hanya gelengk

itu pada tubuhnya tapi kini, tanda-tanda itu ia dapatkan dari orang selain aku. Tak

R

an masuk setelah mengakt

ulu helm

g." Sambil merapihkan rambut p

onakannya, perempu

waktu itu, ya?

ong," balasku santai, sam

saja, h

n pagar rumahnya, rumah minimalis indah l

para penumpang ke tempat tujuan mereka, hingga akhirnya

a,

..

i mau balik terus jal

..

t, Ardila pulang ker

..

in kali, temen dia kan banyak.

g melindungi Ardila. Andika tahu seluruh kisahku, seluruh jalan hidup yang kulalui baik suka maupun duk

aku pulang lagi, setelah menyelesaikan kontrak kerja, i

rniat membangunkan tidur panjangnya namun niat itu langsung kutepis. Aku tak ingin mengulang kejadian yang sudah

Kalau sampai lahir, mau kamu kasih makan ap

mamu ketika kau sudah bekerja. Modal popularitas, ce

amu mapannya? Bisa gila aku, kalau sel

aku gak susah. Tapi ternyata se

asan yang kamu miliki, sekali-kali gunakan

dikan kamu di bawah standar, aku saja yang ca

ani lancar seperti hembusan nafas. Tetap saja ka

g bertitle keren dan lulusan luar negeri. Lebih baik kamu menjadi TKI, ke Arab sana sepert

lu mudah kamu mendapatkanku! Di luar sana, mereka harus mengeluarkan banyak rupi

tainya, tiap kata yang keluar dari lisannya dan tingkah yang

na aku mengangkat panggilan telepon yang terus berdering. Dan ia berkata, "ja

i, dan sampai saat ini aku tak pernah

as etika berbicara dan sikapnya berubah. Sopan sa

sapanya mengagetkan, ketika aku menuju

ang saja jika kau merindukannya. Dengan senang

aku sekar

as

" ucapnya keras, sambil melangkah menuju kamar m

R

empurna menempati bingkainya

ah

an genap satu tahun pula, kami berangkat kerja dengan cara berbeda. Ia ditemani

ha maklum namun selama kami berpacaran, ia ke mana saja? Dulu ia sangat menikmati duduk di jok motorku, bahkan ia tak per

menungguku. Aku meeting di luar kota,

oo

langg

amu? Ada perkembangan apa?" Sam

Apa aku mimpi? Atau, semalam

ang mampu mendanai sistem yang aku buat. Perihal kontrak kerja,

mana bisa bersaing di dunia kerja. Dengarkan perkataanku, jadilah TKI. Hanya pr

mau tetap di sampingmu.' aku memba

membuatmu kaya! Jangan sampai usiamu terbuang si

erusaha seperti mereka, jangan egois pada dirimu sendiri.

dah jadi pengusaha, dikelilingi banyak wanita. Lah, kamu jadi apa? T

semuanya! G

ah, tak ingin membantah dan tak ingin

unya di depan gang. Maklum saja, rumah ini bergang se

ifitasnya. Jika aku mau, sangat mudah bagiku untuk sekedar tahu dia bekerja dimana dan apa yang sedang ia lakukan. Aku lumayan mampu meretas informasi ap

rena yang aku tahu, cinta adalah kepercayaan. Ketika kau mulai

trak kerjaku saat ini, aku sudah mampu membiayai kehidupan kami yang dulu. Namun, berapapun uang yan

.. bekeberkeb

auh di depan sana ada bengkel kecil k

ang, tub

Menikmati udara panas menyengat sambil mengedar

gat kukenal tampak di b

di sana dia istirku, Ardila dalam mobil p

ase bukan dia.' Mengusap wajahku mencoba meyakini bahwa itu bukanlah istriku, 'please tuhan ... jangan

ES TE

eluar ketika orang tuaku meninggal dunia, saat itu begitu m

A PRAMESWARI ..."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Jam 92 Bab 2 Pusing3 Bab 3 Mengalihkan Pikiran4 Bab 4 Lebih Parah5 Bab 5 Masih Saja Berharap6 Bab 6 Gadis Itu7 Bab 7 R.A.Y.A8 Bab 8 M.E.M.O9 Bab 9 Dilayani10 Bab 10 Masih Membenci dan Merindu11 Bab 11 Hunian12 Bab 12 Rasa Itu13 Bab 13 Ketakutan Berlebihan 114 Bab 14 Ketakutan Berlebihan 215 Bab 15 Demam16 Bab 16 Orang Baru17 Bab 17 Menuju18 Bab 18 Omel Rizal19 Bab 19 Khawatir20 Bab 20 Perhatian21 Bab 21 Bad Mood22 Bab 22 Ingin Terlihat Muda23 Bab 23 Dewasa dan Terbuka24 Bab 24 Tekad25 Bab 25 Trauma Kedua26 Bab 26 Ketakutan27 Bab 27 Kontras28 Bab 28 Berubah29 Bab 29 Anggukan Kepala30 Bab 30 Calon Nyonya Bos31 Bab 31 Perasaan32 Bab 32 Merasa Bersalah33 Bab 33 Rindu34 Bab 34 Rasa Terima Kasih35 Bab 35 Tiga Bulan36 Bab 36 Terlalu Banyak Diam37 Bab 37 Raya Cedera38 Bab 38 Dua Jam39 Bab 39 Ruang Pribadi40 Bab 40 Kembali Ditolak41 Bab 41 Insting42 Bab 42 Ruang Guru43 Bab 43 10 Juta44 Bab 44 LAGI45 Bab 45 Menikmati Sebuah Keputusan46 Bab 46 Kangen VS Cocok47 Bab 47 Bella Jovanka48 Bab 48 Pencarian49 Bab 49 Penthouse50 Bab 50 Si Tuan Yang Banyak Diam51 Bab 51 Rasa Yang Terselubung52 Bab 52 Toilet Wanita53 Bab 53 CCTV54 Bab 54 Darurat55 Bab 55 Curhat56 Bab 56 Seminggu57 Bab 57 Pengakuan58 Bab 58 Pemulihan59 Bab 59 Pacaran60 Bab 60 Bertemu Musuh61 Bab 61 Di Kampus62 Bab 62 Paksaan Rizal63 Bab 63 Dari Hati64 Bab 64 Terpaksa Dan Kasihan65 Bab 65 Ancaman66 Bab 66 Rencana Raya67 Bab 67 Dres Merah68 Bab 68 Love You69 Bab 69 Cerita Trauma70 Bab 70 Akhirnya Menikah71 Bab 71 Sirnanya Malam Pertama72 Bab 72 Memperkuat73 Bab 73 Rapuh74 Bab 74 Di Lift75 Bab 75 Acara76 Bab 76 Semauku77 Bab 77 Mencari Alasan78 Bab 78 Menahan79 Bab 79 Hasrat80 Bab 80 Wasiat81 Bab 81 Terlihat Bodoh82 Bab 82 ROSALIA!83 Bab 83 90%84 Bab 84 Cantiik ...85 Bab 85 Tenang86 Bab 86 Keluhan Yang Mendalam87 Bab 87 Favorit88 Bab 88 Menghandle89 Bab 89 Harga Diri90 Bab 90 Penguasa Dibalik Pengusaha91 Bab 91 Ungkapan92 Bab 92 Gerai Pakaian Dalam93 Bab 93 Hasrat Dan Kepanikan94 Bab 94 Kecewa Bertubi-tubi95 Bab 95 EGO96 Bab 96 Diluar Dugaan97 Bab 97 Panggilan Telepon98 Bab 98 Tidak Terima99 Bab 99 Beraksi100 Bab 100 Fayed Reyfand