Pesona Duda Manja
angka sembilan, "Ardila, kamu mau kemana? Ini sudah malam," ucapku
sendiri ter
agi berusaha untu
nah bawa apa-apa, boro-boro makanan, b
ti ketika sudah ada uang
ih tau sudah pasti kamu
au? Jika harganya mahal, aku kumpulkan
i ya, bukan imitasi." Sinis dan me
ernah beli berlian. Sekalinya membeli perhiasan
ergi, Anggi sudah nunggu aku. Uang, aku minta uan
di saku, hasil ojek online hari ini. Dengan ibu jari dan t
u dan sepertinya nasi sudah matang, temani aku makan, yuk!" Aj
ak apa yang akan terjadi, penolakan ditemani kalimat kasarnya akan menghiasi telingaku nanti. Bisa saja aku memaksa kasar demi hasratku
kulitku rusak. Kamu makan sendiri ajalah, manja
rusak kulit," balasku pelan dan lang
nis kata ketika saling berbicara. Selalu ada perdebatan keci
aling mengenal seutuhnya, hingga pernikahan kami berjala
rmonis, selalu dibanggakan, dielu-elukan, seolah
n selalu menjadi kandidat di setiap pemilihan ketua organisasi mahasiswa. Bagaimana seluruh penghuni kampus tak merasa iri! bahkan mereka
bukan berarti merendahkan diri, namun merendah karena masih ada si hebat di atas yang t
ak harmonis. Tetapi entahlah, yang kutau, saat itu logika dan hati kam
kan sendi
pikiranku melayang ke hari dimana sahabatku Alex dan Miranda melangsungkan
u harus selalu ada di dekatku!" Hal yang selalu
em
g lebih bagusan? Kamu gak
make upmu. Kamu lupa?' hanya mampu kuungkap dalam hati, karena jika t
uar biasa ... akhirnya loe dapetin juga ..."
nak-anak loe mau cerai?"
epas!" Julukan itulah yang selalu
pinter loe ya, datang selalu duluan!"
ang mau,'
e ngamplop ya,
.. uda
ersatu wajah-wajah yang kami kenal
a apa sama
Aneh dengan p
entang aku? Gak mungkin 'kan sikap merek
aku. Selama ini kamu ngapain aja?
gan kita sebenarnya gak harmonis? Bilang kalo aku gak ngurusin kamu? Bilang kalo aku ng
r!" kata-kata sinis dan ejekan yang selalu ia un
an sudah." Kuraih jemarinya yang masih
ah satu teman kuliahku. Upz ralat, aku tidak lulus
t! Anak-anak
ng abis!" Selalu saja mampu membuat orang lain sakit hati ata
dengan sangat jelas. Bersandar di otot lenganku, bergelayutan di sisi tubuhku, memeluk bahkan menyuapi makanan dan terkadang
udah di ACC?" Andika sahabatku buka suara te
ke sini mau senang-senang. Bisa
lasan istriku berkata seperti itu. Dia malu dengan pekerjaanku, ia malu karena d
Rosa?" balas Andika ma
juga lolos. Kali
berhari-hari. Yang sudah-sudah 'kan begitu. Dunia kulia
hatiku namun lima menit kemudian, kata-kata itu bisa meningkatkan adrenalinku lebih tinggi. Seo