Pesona Duda Manja
dohanku. Aku cape, dan sepertinya aku tidak ma
na, jika ingin kehil
atanganinya," ucapku sambil memberikan selemba
encerai
itu. tetapi, entah apa
ti apa jadinya nanti, yang pasti setelah ini aku harus nikmati proses sakit ini. Karena bagiku luka
menyesal me
h sangat mencintainnya, menceraikannya adalah sebuah keterpak
ih logis dalam berpikir, mungkin aku akan selalu disampin
logis dan ta
aku berharap kamu tidak membawa apapun dari rumah ini. Biar seluruh bar
a bagai orang kaya, seolah m
rse
ermu, tidak perlu kamu bawa. Jika
sejahat itukah dia? Apa hanya uang yang ada dalam
sifat
? Ternyata selama ini, aku menik
utup mata, kau terlalu ter
mbo
ila masih mengamati tiap gerak-gerikku, entah setelah ini
luar dari kontrakan ini. Ingin cepat melupak
mengikuti langkahku dari belakang. Kuambil sebuah hardisk di atas meja. Aku tak
h benda kotak itu. Semoga benda
li tiap sudut rumah berharap ia menahan kepergianku, namu
uju teras rumah, terasa be
" dia bertanya dengan santai sambi
nnya dengan jawaban lebih santai. Terlihat di wajahnya rasa kecew
maticku, sambil mencari k
u tak perlu kau bawa. Anggap juga
an dan tak punya hati nurani. Ia benar-benar mempu membua
afkan Rizal telah menjual rumah, ibu dan bapak. Rizal menye
enganmu tak perlu kubawa." Sambil melempar
h. Salahku sendiri terlalu larut dalam kesedihan dan keterpurukan, hingga tak mampu memisahkan pekerjaan dan masalah pribadi. Untung saja mereka masih berbaik hati, aku tak d
siaall ..." wani
etelah menerima panggilan teleponnya. Ya, lagi-lagi itu ka
langan. Dan sampai pada akhirnya nanti, aku harus mengerti bahwa
ngkahku saat ini menuju ketempat itu, tempat sakral bagi mereka yang saling mencint
at ini, proses yang cukup melelahkan. Tak lama lagi predikatku berubah, bukan la
ngkah, lelah dan terpuruk itulah kondisiku saat ini. Tak ingin menyusahkan
ang kukenal berjalan kearahku sedikit berlari dengan uraian air m
ya namun kuurungkan, karena baru tersa
ukan hanya aku yang bersedih, gadi
kamu b
ahun kemudian,
. Tampak pria tampan berpenampilan casual keluar dari kendaraannya, ditem
disambut ramah mereka yang telah menyapa
siang,
ingin kebagia
kan t
dalam saku celana, berjalan dengan penuh wibawa tanpa rasa so
ay
antik langsung mengalihkan pandang
an ini den
ap,
pergi begitu saja, setelah menga
is i
ilakan duduk. Ada yang
NI
tu?" ucap gadis itu untuk kedua kal