icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Never Move On

Bab 8 Insiden Semalam.

Jumlah Kata:1031    |    Dirilis Pada: 27/12/2021

ic

ngat kaku dan kepalaku berputar

ambil berbalik dan terlentang,

naga aku mencoba mengingat kejadian semalam, samar-samar wajah Nina muncul d

ukan padanya. Aku menciumnya? Aku? "Ya Tuhan." Aku me

mengetuk pi

malah bersembunyi

Aku tahu kau sudah bangun, bukankah kau

ku tetap diam selama beberapa saat hingga hening, aku tidak mendengar suara Nina

karena terkejut saat mel

gkat dagunya saat berbicara. "Ayo sar

terjadi apapun, aku bahkan belum yakin tentan

n semalam?" tanyaku ragu-ragu sambil menyuap sar

kau yang mab

adar banyak minum." Jawabku masih me

enghabiskan minu

Aku bertanya dengan hati-hati

u menggotong mu k

"Umm.. sebelum aku tidur..." Aku masih menimb

nciumku sema

ai ku kunyah masuk ke tenggorokan

ak mundur karena makan

mpi.) pikirku.

saja, aku tidak

k mas

an kan? Kejadian tidak disengaja seperti itu tidak usah dipi

ampir tidak bisa menyuap makanan dengan b

ntu carikan?" aku kesal, ternyata mema

usaha." Katanya. "Kau tidak usah repo

ataku. "Aku benar-benar tidak b

ak bisa membawa

kata-kata, wanita ini

menelepon ku jika kau akan m

al

ain untuk sementara." Katanya

ng-barang mu? Semuanya

Bawa ke kamarmu sendiri." Dia bahkan bi

itu kenapa? Apa kau sudah gila?" Aku mema

endirian." Nina malah tertawa. "Aku bahkan membiarkan mu

waras dan menyebalkan."

matanya dan meman

u mengang

a merasa bersala

k diriku sendiri.

n, kau pasti merasa tidak enak k

kejut, entah dia hanya menebak atau dia mendengarnya dari

jadi trending topik, seorang Direktur Utama yang super tampan, t

ewa?" tanyaku sek

ila-gila padamu karena tidak tahu kau itu seperti apa. Tapi aku tahu

lu tergila-g

m aku tahu kau menyebalkan." Katanya. "Aku benar-benar sudah bersih, maksudku diantara kita sudah tidak ada hal-hal yang berh

lihkan pandangan darinya, kepalaku rasanya panas d

Teriaknya. "Kau baru sarapan sedikit,

uduk di kursi ku."Kena

bekerja dengan perut kosong, lam

"sejak dulu kau seperti ini, kau terlalu

hat mengingat-ingat. "Dan sekarang kan aku memang bekerja di sini, membuatkan mu sarapan

g frustasi. "Baiklah, mungkin kau memang bodoh, tapi seti

ri telunjuk di dagunya. "

berd

au kasiha

lagi. "Lupaka

di mengejekku b

a kau

ng-kadang ane

s?" kataku sambil

ungguh

h dan rumit,

bertengkar?" Ia m

kukan itu padaku." Aku mengingatkan. "Pagi ini ku p

bil pancake di piringku dengan g

membuka mulut untuk memak

ngun sangat pagi untuk membuatnya." Katanya lalu m

lkan." Aku m

penting habisk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka