Never Move On
ic
ngat kaku dan kepalaku berputar
ambil berbalik dan terlentang,
naga aku mencoba mengingat kejadian semalam, samar-samar wajah Nina muncul d
ukan padanya. Aku menciumnya? Aku? "Ya Tuhan." Aku me
mengetuk pi
malah bersembunyi
Aku tahu kau sudah bangun, bukankah kau
ku tetap diam selama beberapa saat hingga hening, aku tidak mendengar suara Nina
karena terkejut saat mel
gkat dagunya saat berbicara. "Ayo sar
terjadi apapun, aku bahkan belum yakin tentan
n semalam?" tanyaku ragu-ragu sambil menyuap sar
kau yang mab
adar banyak minum." Jawabku masih me
enghabiskan minu
Aku bertanya dengan hati-hati
u menggotong mu k
"Umm.. sebelum aku tidur..." Aku masih menimb
nciumku sema
ai ku kunyah masuk ke tenggorokan
ak mundur karena makan
mpi.) pikirku.
saja, aku tidak
k mas
an kan? Kejadian tidak disengaja seperti itu tidak usah dipi
ampir tidak bisa menyuap makanan dengan b
ntu carikan?" aku kesal, ternyata mema
usaha." Katanya. "Kau tidak usah repo
ataku. "Aku benar-benar tidak b
ak bisa membawa
kata-kata, wanita ini
menelepon ku jika kau akan m
al
ain untuk sementara." Katanya
ng-barang mu? Semuanya
Bawa ke kamarmu sendiri." Dia bahkan bi
itu kenapa? Apa kau sudah gila?" Aku mema
endirian." Nina malah tertawa. "Aku bahkan membiarkan mu
waras dan menyebalkan."
matanya dan meman
u mengang
a merasa bersala
k diriku sendiri.
n, kau pasti merasa tidak enak k
kejut, entah dia hanya menebak atau dia mendengarnya dari
jadi trending topik, seorang Direktur Utama yang super tampan, t
ewa?" tanyaku sek
ila-gila padamu karena tidak tahu kau itu seperti apa. Tapi aku tahu
lu tergila-g
m aku tahu kau menyebalkan." Katanya. "Aku benar-benar sudah bersih, maksudku diantara kita sudah tidak ada hal-hal yang berh
lihkan pandangan darinya, kepalaku rasanya panas d
Teriaknya. "Kau baru sarapan sedikit,
uduk di kursi ku."Kena
bekerja dengan perut kosong, lam
"sejak dulu kau seperti ini, kau terlalu
hat mengingat-ingat. "Dan sekarang kan aku memang bekerja di sini, membuatkan mu sarapan
g frustasi. "Baiklah, mungkin kau memang bodoh, tapi seti
ri telunjuk di dagunya. "
berd
au kasiha
lagi. "Lupaka
di mengejekku b
a kau
ng-kadang ane
s?" kataku sambil
ungguh
h dan rumit,
bertengkar?" Ia m
kukan itu padaku." Aku mengingatkan. "Pagi ini ku p
bil pancake di piringku dengan g
membuka mulut untuk memak
ngun sangat pagi untuk membuatnya." Katanya lalu m
lkan." Aku m
penting habisk