Never Move On
in
disini pun terbuat dari marmer berkelas, aku hampir terduduk lemas ketika mendengar bahwa harga satu unit apartemen empat belas lantai ini bisa mencapai sekitar tiga puluh empat miliar rupiah, atau jik
sambil membawa koper TUMI Alpha 3 berwarna hitam, ia ad
memegangi kopernya dan memand
n terjatuh, mengingat kembali ciri-ciri yang nenek sebutkan tentang pemilik apartemen in
umahku?" tanya Nico,
embersikan tempat ini." jawabku. "Buka
n dahinya." atau paling tidak bukan..." Ia tidak melanjutkan kata
bertanya dengan
las Nico, ia me
h seorang wanita kecuali aku?) Aku menggeleng samb
ka aku juga tidak akan sudi tinggal disini sedet
andangan dan terta
han disini, jadi ku putuskan untuk masuk ke perpustakaan dan mengambil koper, untung saja aku mema
ku sambil menyeret kop
menatap tan
melihat jam di tangannya, terden
entu saja aku tidak ingin tinggal di jalan dan menjadi gelandangan. Tapi tetap ku lan
i tersengat listrik tegangan rendah yang membuat hatiku berdebar-debar karena sentuhannya. "Aku t
enden
tinggal disini
, merasa lega, senang
cari tempat lai
." kataku lalu mengge
ya. Seakan ia tidak
ku pelan. "Apa kau sudah makan?
k mie di meja makan
enyuap mie ku, terserah dia mau berpikir apa, toh aku di m
co duduk di kursi yang
tidak punya uang untuk menyewa tempat yang baru." Meski ini m
pulang ke ruma
nah sih berpikir ingin pergi ikut bersama me
mbentak. "Dan maaf, aku tid
enghubungiku sama sekali dasar pria kejam.)
ik-baik
k? menangis? apa kau akan kasihan padaku jika
diam
ng diajarkan air mata padaku, bahwa me
kau selama in
yaan ku?" Aku ternganga. "Kau yang per
alani hidup selama ini?" Ia
ai kuliah dengan bekerja serabutan termasuk menjaga toko roti, dan pemilik toko roti tempatku bekerja memberiku tempa
encana mu k
" kataku. "Ku mohon jangan usir aku, aku akan mencari tempat lain
pat pekerjaan?" Nico yang ku
janji aku akan mencari pekerjaan secepatnya, atau jika sudah sangat t
nap
nya, ia bilang bahwa anak laki-lakinya belum mempunyai ca
al
tu aku ikut dengannya saja, tidak masalah menikah dengan siapapun, yang p
i lagi. "Mana ada orang yang menika
ku bisa saja men
ti itu, sangat tidak masuk akal." Ia men
taku lalu pergi ke wastafel dan mencuc
" tanyanya. "Kit
idak ingin berdebat dengannya, bisa gawat kala
idur d
teriak sebelum menutup