icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Never Move On

Bab 2 Pemilik Apartemen.

Jumlah Kata:1011    |    Dirilis Pada: 27/12/2021

in

disini pun terbuat dari marmer berkelas, aku hampir terduduk lemas ketika mendengar bahwa harga satu unit apartemen empat belas lantai ini bisa mencapai sekitar tiga puluh empat miliar rupiah, atau jik

sambil membawa koper TUMI Alpha 3 berwarna hitam, ia ad

memegangi kopernya dan memand

n terjatuh, mengingat kembali ciri-ciri yang nenek sebutkan tentang pemilik apartemen in

umahku?" tanya Nico,

embersikan tempat ini." jawabku. "Buka

n dahinya." atau paling tidak bukan..." Ia tidak melanjutkan kata

bertanya dengan

las Nico, ia me

h seorang wanita kecuali aku?) Aku menggeleng samb

ka aku juga tidak akan sudi tinggal disini sedet

andangan dan terta

han disini, jadi ku putuskan untuk masuk ke perpustakaan dan mengambil koper, untung saja aku mema

ku sambil menyeret kop

menatap tan

melihat jam di tangannya, terden

entu saja aku tidak ingin tinggal di jalan dan menjadi gelandangan. Tapi tetap ku lan

i tersengat listrik tegangan rendah yang membuat hatiku berdebar-debar karena sentuhannya. "Aku t

enden

tinggal disini

, merasa lega, senang

cari tempat lai

." kataku lalu mengge

ya. Seakan ia tidak

ku pelan. "Apa kau sudah makan?

k mie di meja makan

enyuap mie ku, terserah dia mau berpikir apa, toh aku di m

co duduk di kursi yang

tidak punya uang untuk menyewa tempat yang baru." Meski ini m

pulang ke ruma

nah sih berpikir ingin pergi ikut bersama me

mbentak. "Dan maaf, aku tid

enghubungiku sama sekali dasar pria kejam.)

ik-baik

k? menangis? apa kau akan kasihan padaku jika

diam

ng diajarkan air mata padaku, bahwa me

kau selama in

yaan ku?" Aku ternganga. "Kau yang per

alani hidup selama ini?" Ia

ai kuliah dengan bekerja serabutan termasuk menjaga toko roti, dan pemilik toko roti tempatku bekerja memberiku tempa

encana mu k

" kataku. "Ku mohon jangan usir aku, aku akan mencari tempat lain

pat pekerjaan?" Nico yang ku

janji aku akan mencari pekerjaan secepatnya, atau jika sudah sangat t

nap

nya, ia bilang bahwa anak laki-lakinya belum mempunyai ca

al

tu aku ikut dengannya saja, tidak masalah menikah dengan siapapun, yang p

i lagi. "Mana ada orang yang menika

ku bisa saja men

ti itu, sangat tidak masuk akal." Ia men

taku lalu pergi ke wastafel dan mencuc

" tanyanya. "Kit

idak ingin berdebat dengannya, bisa gawat kala

idur d

teriak sebelum menutup

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka