icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Never Move On

Bab 3 Croissant Matcha

Jumlah Kata:1048    |    Dirilis Pada: 27/12/2021

in

ui beberapa teman, berharap bisa mendapatkan pekerjaan, atau setidaknya tempat tin

ewati toko roti dan melihat Croissant di sana, aku teringat pada Nico,

n hatinya dan mengijinkan aku menginap se

ruang tamu saja sudah membuatku gugup, "Kau habis ola

mengg

menunjukkan plastik berisi Croissant di tanganku.

au pikir aku masih

sih suka." A

saja? Pulang m

. "Ini untukmu, aku akan ganti baju dulu." Kataku la

koper yang ku letakkan di perpustakaan, aku

, sangat kesal, (dia pria kejam,) pikirku. "Aku memintamu m

oti yang ku belika

"Bagaimana pun juga dulu kan aku sering membantumu, aku bahkan sangat perhatian pad

gkat bahu tanpa beban

mang tidak punya hati." Kataku. "Kau kemanakan bar

. "Disana." Katanya menunjuk sebuah ruangan atau leb

atkan tas dan koperku yang mung

dengan yang terakhir kali ku lihat, seprainya baru, gorden

n tempat untuk tidur." Suara Nico yng tib

upkan bibir, merasa

nya kau berterima

agi. "Maaf, dan terim

a hati? Tidak s

ataku. "Tadi aku mara

orang akan mengeluarkan i

skan tangan di depannya. "K

atku kelelahan, aku memindahk

u-buru cari tempat lain." Kataku lalu ku lirik croi

Ia menyembunyikan seplasti

ing untuk mencari pekerjaan,

n yang benar, ken

u juga kan a

a memberikan satu poton

t-cepat ku amb

ragu-ragu, "aku

pa

ungnya. "Lagipula aku perlu pembantu." I

hlan hati dan lapangkan dada, menerima kata-katanya yang

au selalu ada untukku, ku pikir kali ini aku tidak punya tempat untuk be

nya m

mu merah?" ak

wajahk

semakin meledek. "Hei

. "Kenapa t

hqnya karena kata-kata sep

soal kata-kat

tanyaku. "Hu

ejak dulu memang kami seperti ini, saling mem

ti pacarmu datang? Ada aku

au pembantuku." K

mbil plastik yang masih beri

likku,"

an ku bereskan

kan menjelaskan per

tinya ke ru

di sofa sambil meli

enggangu kencan satu sama lain."

menatap sin

u tetap tidak bisa mencampuri urusan cinta kita masing-masing." Katanya dengan ekspresi penuh percay

kitpun aku tidak punya perasaan yang tersisa untukmu hingga aku bisa keberatan tentang hubungan

rkencan ataupun menikah dengan seseorang. Well, tapi aku setuju, memang lebih baik melegalkan peraturan ini. Setu

akan kuberikan sangsi yang berat." Kata Nico dengan mengatupk

dan udara dingin seakan menambah keng

ap, apalagi seorang pria." Nico menyebutkan peratur

al seperti itu padaku. Mood nya mudah sekali berubah dan

i rumah, kau jangan pernah masuk ke sana." Kali ini Nico yang

ngajukan persyaratan apapun, yang ku pikirkan hanya bagaimana cara

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka