Never Move On
in
untungan ku, karena aku me
ketika melihatku yang sud
ja." J
bil sebotol air min
l pro
mineral bahkan ke
Ah, apa kau ingat Alex?" Aku
terlihat me
ia, teman kita waktu di kampu
ya ak
ana, meski begitu aku tidak cukup percaya diri untuk menceritakannya padamu, aku takut akan gagal lagi, tapi sema
itu baha
gai lebar, "Bisa masuk di perusa
a kah Royal Property
kitar empat tahun lalu, tapi hebatnya mereka sudah sanga
kankah seharusnya kau sampa
juga sudah ku bersihkan, tinggal bagian halaman nant
puluh lima menit," Nico melihat ja
benar." Secepat kilat aku meraih tas yang sudah ku l
x membantuku memperkenalkan diri dan
a." Ucap Alex padaku sebelu
dan aku memulai dengan membantu men
surat-surat ini." Bu Ana meminta
rtas dari mejanya, lalu ku bawa ke
S, kita sudah hampir kehabisan." Seseorang y
harus memesan kertas? Berapa banyak? Haruskah aku
bunyi. Seseorang yang belum ku
el di dekat telepon di sebelah kiri mu. Pesan sekitar sepuluh box kertas uk
, memperhatikan kira-kira
si ponselku b
impan nomork
direktur personalia, dan ku liha
npa suara. Cepat-cepat aku menelepon pen
"Umm.. aku ingin membuat kopi, apa ada yang ingin juga?" aku menawarkan kepad
a berambut panjang hitam dan l
ka sebungkus kopi instan
Ia mengulurk
basa basi, "tolong bantu aku, beritah
hea tersen
mpang cukup elegan datang."Ap
njawab. "Dari
e." Pinta wanita itu lalu dudu
sudah lelah?
accounting bilang ia bahkan akan benar-benar datang un
?" Dhea namp
n baru?" tanya wanita
"Ada apa dengan
, kabarnya ia tinggal di luar negeri, dan hari ini aku diminta untuk memastikan para office boy bekerja dengan bena
nakutkan?"
Dhea yang menjawab. "Kalau bagaimana tampangnya, ada yang bilang dia tampan dan muda
ti." Siska mengibask
ic
ku rasa hari ini adalah hari yang tepat untuk memulainya,
u. Semua orang tampak memperhatikan aku, mungkin karena selama ini aku tidak pernah da
anya para petinggi perusahaan yang mengikuti rapat denganku, karena semuanya memiliki divisi masing-masing maka biar para petingg
pelan. "Sebuah kejutan besar kau memutuskan t
epaskan, team yang berkompeten sudah
bagaimana kalau kita bicara d
alanan menuju ruangan Alex, aku celingukan
untuk duduk. Lalu memesankan minuman
ini duluan, karena sejak tadi aku kebingungan mencari
ni." Katanya. "Mul
pura terkejut. "
minta dia datang untuk interview, dan ku rasa dia
team mana?" Tany
sayangnya ia adalah salah satu pemilik saham di perusahaan ku, karena
rtemu dengan Nina?
mm
diri. "Kau juga kan belum lama berada di Jakarta, mana mungkin punya kesemp
u. Tapi aku memang bertemu dengan
anya?" Alex mencondon
pa
nya?" Pertanyaan yang m
a mungkin, itu su
Dari dulu aku juga tahu kalau Alex sebenarnya menyukai Nina. "Lagipula tid
gar kata-katanya, beraninya
"Aku tidak tahu cerita yang seb
dia di bagian
empatkan di divisi pembantu, dia hanya akan mengerjakan h
n untuk posisi penting." Kataku. "Sudahlah, aku harus kembali ke rua
an pintu untukku, bagaimanapun juga aku adalah pemilik perusahaan ini.
an Alex, aku melihat Nina berdir