PATUNG KUDA DI RUMAH MERTUA
DA DI RUM
a
man rumah mertuaku. Aku merasakan mata patung kuda itu seperti sedang melihat ke arahku. Pa
gu Bapak dan Ibu." Panggilan
dalam mobil, langsung beranjak keluar. Ini pertama
oni membawaku menemui orangtuanya. Kedua orangtua mas Roni tak menyetujui hubu
merah. Sejak aku mengetahui kebenaran tentang diriku. Tak sedikit pun terlintas di benakku untuk mencari, dimana keberadaan
kurannya lebih besar dari kuda sungguhan. Berdiri dengan kedua kaki depan terangkat seolah sedang
mpurna. Sungguh pandai, seniman yang membuat patung ini. Begitula
, Mas lebih perkasa dari kuda itu," bisik mas
salah aku berpikiran seperti itu. Patung itu mem
ulu, letaknya disana." Mas Roni menunjukkan satu sudut dekat pintu gerbang
rti ini, masih dari bambu hias." M
asuk ke rumahnya. Sementara sebelah tangannya la
i menginjak teras rumah yang megah. Aku khaw
in megah, desain nya begitu elegan. Biasanya ak
ngan aksen kuda terbang di sisi kanan kirinya. Ada air mancur berikut kolam ikan
h dan megah. Selama menikah dengan mas Roni, kami masih mengontrak di rumah petakan. Wajar saja kalau aku mera
g t
tu yang dipen
wanita paruh baya
an merasa tak percaya melih
meluk perempuan itu. Sepertinya mas Roni
um. Bik Jum ini, sudah lama kerja disini. Dari Mas masih bayi.
nyum kepada perempuan itu, dia membalas s
as Roni." Bik Jum memu
" tanya bang Roni. Keadaan
g keluarga. Yok bibik
ya sendiri kesana
tau tempatnya?"
Roni, pasti mas Roni tau dimana letak ruang keluarga. Mas Ro
Bik?" Sepertinya mas R
ini yang di ubah-ubah. Sekarang ruang keluarga ada di atas
olong bawakan tas ini ke kamar saya. Kamar saya masih di tempat biasa
h tetap. Ya sudah, Mas Ron
ga kami naiki. Sampai di atas kami langsung melihat B
t Ibuk begitu melihat kami. Be
?" tanya Ibuk
an Ibuk. Beliau memelukku. Baru kali ini ak
tak perduli dengan kehadiran kami. Mas Roni kembali m
n tangannya ingin bersalaman dan
ke arah kami. Dia juga mengabaikan tangan mas Roni t
gaman tangan kami. Jantung
n merestui Roni juga istrinya," kata Ibuk yang
rdengar helaa
i, hanya bisa b
Kamu anak kami satu-satunya, pewaris tunggal harta kekayaan Bapak. Tapi kamu tak pernah m
nya. Sebelum kami menikah. Tapi mas Roni menolak, dan lebih me
i, Pak," uca
TIKA D