icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
PATUNG KUDA DI RUMAH MERTUA

PATUNG KUDA DI RUMAH MERTUA

icon

Bab 1 Pertama datang ke rumah mertua

Jumlah Kata:1007    |    Dirilis Pada: 22/12/2021

DA DI RUM

a

man rumah mertuaku. Aku merasakan mata patung kuda itu seperti sedang melihat ke arahku. Pa

gu Bapak dan Ibu." Panggilan

dalam mobil, langsung beranjak keluar. Ini pertama

oni membawaku menemui orangtuanya. Kedua orangtua mas Roni tak menyetujui hubu

merah. Sejak aku mengetahui kebenaran tentang diriku. Tak sedikit pun terlintas di benakku untuk mencari, dimana keberadaan

kurannya lebih besar dari kuda sungguhan. Berdiri dengan kedua kaki depan terangkat seolah sedang

mpurna. Sungguh pandai, seniman yang membuat patung ini. Begitula

, Mas lebih perkasa dari kuda itu," bisik mas

salah aku berpikiran seperti itu. Patung itu mem

ulu, letaknya disana." Mas Roni menunjukkan satu sudut dekat pintu gerbang

rti ini, masih dari bambu hias." M

asuk ke rumahnya. Sementara sebelah tangannya la

i menginjak teras rumah yang megah. Aku khaw

in megah, desain nya begitu elegan. Biasanya ak

ngan aksen kuda terbang di sisi kanan kirinya. Ada air mancur berikut kolam ikan

h dan megah. Selama menikah dengan mas Roni, kami masih mengontrak di rumah petakan. Wajar saja kalau aku mera

g t

tu yang dipen

wanita paruh baya

an merasa tak percaya melih

meluk perempuan itu. Sepertinya mas Roni

um. Bik Jum ini, sudah lama kerja disini. Dari Mas masih bayi.

nyum kepada perempuan itu, dia membalas s

as Roni." Bik Jum memu

" tanya bang Roni. Keadaan

g keluarga. Yok bibik

ya sendiri kesana

tau tempatnya?"

Roni, pasti mas Roni tau dimana letak ruang keluarga. Mas Ro

Bik?" Sepertinya mas R

ini yang di ubah-ubah. Sekarang ruang keluarga ada di atas

olong bawakan tas ini ke kamar saya. Kamar saya masih di tempat biasa

h tetap. Ya sudah, Mas Ron

ga kami naiki. Sampai di atas kami langsung melihat B

t Ibuk begitu melihat kami. Be

?" tanya Ibuk

an Ibuk. Beliau memelukku. Baru kali ini ak

tak perduli dengan kehadiran kami. Mas Roni kembali m

n tangannya ingin bersalaman dan

ke arah kami. Dia juga mengabaikan tangan mas Roni t

gaman tangan kami. Jantung

n merestui Roni juga istrinya," kata Ibuk yang

rdengar helaa

i, hanya bisa b

Kamu anak kami satu-satunya, pewaris tunggal harta kekayaan Bapak. Tapi kamu tak pernah m

nya. Sebelum kami menikah. Tapi mas Roni menolak, dan lebih me

i, Pak," uca

TIKA D

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka