icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pendewaan

Bab 2 Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan (Bagian Dua)

Jumlah Kata:1060    |    Dirilis Pada: 05/01/2022

"Kamu pasti tahu bahwa keluarga kita memiliki dua Pil Ajaib. Aku menggunakan salah satu pil itu beberapa waktu lalu." Perrin berkata sambil membanggakan dirinya, "Pil itu benar-benar luar biasa. Kekuatan magis yang murni mengalir di seluruh tubuhku dan sangat membantuku untuk meningkatkan dari tingkat pemurnian daging ke tingkat pemurnian tulang. Ternyata kemanjuran pil ini hanya sepersepuluh! Sisanya tetap berada di dalam tubuhku dan memasok energi ke badanku tanpa henti. Aku hanya perlu melewati satu lagi garis tipis untuk mencapai tingkat pemurnian organ, dan tingkat pemurnian sumsum sudah sangat dekat untuk kugapai!"

Zen menggertakkan giginya ketika dia mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Perrin. Kedua pil itu adalah harta paling berharga milik Klan Luo. Itu adalah pil suci yang ditinggalkan turun temurun oleh leluhur Luo. Mereka disimpan dengan hati-hati di tempat suci yang hanya diketahui oleh segelintir orang dalam keluarga. Kebanyakan orang tidak diizinkan untuk menggunakan atau bahkan melihat pil ini.

Menurut kepercayaan lama, hanya mereka yang sudah mencapai tingkat pemurnian tulang sebelum mereka berusia 16 tahun yang memenuhi syarat dan diperbolehkan untuk menggunakan Pil Ajaib.

Latihan tubuh mencakup lima tingkat dimulai dari tingkat pemurnian kulit. Mereka yang telah menguasainya akan pindah ke tingkat kedua, yaitu tingkat pemurnian daging. Pemurnian tulang adalah tingkat ketiga dari pelatihan tubuh. Tingkat keempat adalah pemurnian organ dan yang terakhir adalah pemurnian sumsum. Masing-masing dari lima tingkat itu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, dan sangat sulit bagi kebanyakan orang untuk menguasai setiap tingkat tanpa berlatih selama puluhan tahun.

Jadi jika ada seseorang mencapai tingkat ketiga sebelum dia berusia 30 tahun, itu adalah suatu keajaiban. Seluruh Klan akan mengakui orang seperti itu sebagai orang yang berbakat.

Menurut kepercayaan lama, hanya mereka yang mencapai level ketiga sebelum berusia 16 tahun yang bisa memenuhi syarat untuk menggunakan Pil Ajaib!

Orang yang bisa mencapai tingkat pemurnian tulang sebelum usia itu tidak diragukan lagi adalah orang yang kuat. Selama berabad-abad ini, tak seorang pun di seluruh Kabupaten C pernah melihat seseorang yang seperti itu. Itulah alasan mengapa Pil Ajaib tidak pernah digunakan dalam tiga ratus tahun terakhir.

Sebelum kemalangan itu terjadi, Zen dikenal sebagai anak yang menjanjikan.

Pada usia 14 tahun, dia sudah memasuki puncak tingkat pemurnian daging. Dia bahkan dipuji oleh raja Kabupaten C untuk bakat dan usahanya. Raja telah mengumumkan bahwa Zen adalah harapan kemakmuran bagi Klan Luo, yang disukai oleh Tuhan, dan merupakan bakat di antara para talenta!

Namun, sangat disayangkan bahwa pada saat yang genting seperti itu, keluarga tersebut malah mengalami perselisihan internal dan ayahnya telah dibunuh oleh saudara-saudaranya sendiri. Zen telah dibuang ke tempat perbudakan, dan telah menjadi karung pasir dan tahanan selama ini. Dia kehilangan kesempatan untuk meminum pil itu karena dia tidak bisa berlatih lagi.

Perrin hanyalah orang biasa dan tidak memiliki bakat apa pun di dalam dirinya. Bahkan dia baru saja mencapai level pemurnian daging pada usia 16 tahun. Dia tidak memenuhi syarat untuk menggunakan Pil Ajaib tetapi dia seenaknya meminum pil itu.

Pil Ajaib itu seharusnya milik Zen. Tapi tanpa diduga, pil itu malah diambil oleh orang bodoh yang tidak memiliki bakat apa-apa. Meskipun Zen sudah menghabiskan dua tahun untuk menenangkan diri dan menerima nasib keluarganya, hatinya tetap merasa tidak damai. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengamuk. "Perrin, dasar bajingan kamu! Beraninya kamu mengabaikan ajaran para leluhur dan meminum pil suci itu tanpa izin?"

"Yah, kamu sama tidak pentingnya dengan serangga yang ada di celah-celah. Orang yang tidak berguna! Aku telah melangkah ke puncak tingkat pemurnian tulang. Aku bisa memegang lima ratus kilo di satu tanganku! Kamu hanyalah seorang budak. Aku bisa menghancurkanmu begitu saja dengan satu tangan. Hari ini aku sudah menyelesaikan latihanku, dan aku ingin menemukan sebuah karung pasir untuk memberi selamat pada diriku sendiri!" Perrin mengabaikan apa yang diucapkan Zen dan menunjuk seseorang secara acak. "Baiklah, aku memilihmu!"

Dia tidak memilih Zen, melainkan menunjuk ke arah seorang pria paruh baya. Pria paruh baya itu melihat Perrin menunjuk ke arahnya dan seketika badannya gemetar. Pria itu takut akan nyawanya meskipun dia sudah mengenakan pelindung kulit tebal yang bisa menahan banyak pukulan dan tidak gampang rusak. Lagi pula, Perrin telah mencapai tingkat pemurnian tulang, dan baju pelindung itu tidak akan bisa melindunginya. Pria itu tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigil dan kencing di celana.

Kemudian Perrin menarik napas dalam-dalam sebelum mengambil posisi unik dari Tinju Cahaya Ungu. Ini adalah Jurus eksklusif milik Klan Luo. Dia mencoba untuk pamer kepada semua yang ada di sana dan menggunakan kekuatan batinnya sebaik mungkin, yang menutupi seluruh tubuhnya dengan cahaya ungu.

"Tolong... Tolong... Tuan muda! Aku mohon belas kasihanmu! Ampuni aku!" Mata pria paruh baya itu menunjukkan ekspresi putus asa ketika dia melihat gerakan Perrin. Dia pasti akan mati jika dia terkena tinju Perrin. Jadi, dia jatuh berlutut dan dia terus merendahkan diri untuk meminta belas kasihan darinya.

"Bummm!"

Perrin tidak akan pernah mendengarkan permintaan seorang budak. Dia meninju dada pria itu. Baju pelindung kulit yang melindungi area dadanya tiba-tiba hancur berkeping-keping. Pria itu terbang ke belakang dengan benturan dan menabrak hancur dinding Aula Seni Bela Diri. Tubuhnya yang sudah tak bernyawa jatuh ke lantai dengan bunyi gedebuk.

Satu pukulan yang dilakukan Perrin telah membunuh budak itu.

"Tinjumu sangat kuat! Tuan muda! Tak seorang pun di antara anak-anak Klan kita yang bisa lebih kuat darimu dan berani melawanmu."

"Tuan muda kita akan memastikan bahwa Klan Luo berkembang, dan dia akan membawa seluruh keluarga untuk maju ke depan."

Anak-anak itu menjilat tuan muda tersebut sambil terkesan dan bahkan ketakutan.

Perrin tampaknya sangat puas dengan efek pukulan yang dia lakukan. Dia kemudian membalikkan badannya untuk melihat Zen dengan kejam.

Zen melangkah mundur untuk menjaga jarak. Meskipun dia jauh lebih kuat daripada pria paruh baya itu, tetap saja dia tidak akan sanggup menerima pukulan Perrin.

Perrin tertawa dan mengulurkan tangannya untuk menepuk bahu Zen dua kali dengan keras. "Tenanglah, sepupu. Aku tidak akan membunuhmu secepat itu. Aku ingin kamu memperhatikanku baik-baik, dan tahu bahwa aku, Perrin, jauh lebih kuat darimu!"

Perrin berhenti berbicara dan membalikkan badannya untuk pergi. Tepat saat itu, dia seperti mengingat sesuatu, lalu dia menolehkan kepalanya dan berkata, "Oh iya, aku lupa akan satu hal. Aku mendengar bahwa sepupuku yang jenius tidak baik-baik saja di Sekte Awan karena dia sudah menyinggung orang yang berpengaruh. Dia telah dikirim ke Gunung Neraka untuk menjalani hukumannya. Aku akan menyelamatkannya nanti saat aku mencapai tingkat pemurnian organ, ha ha ha..."

Dada Zen menegang dan jantungnya berdetak lebih cepat setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Perrin.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan (Bagian Satu)2 Bab 2 Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan (Bagian Dua)3 Bab 3 Metode Pemurnian Senjata (Bagian Satu)4 Bab 4 Metode Pemurnian Senjata (Bagian Dua)5 Bab 5 Tubuh yang Luar Biasa (Bagian Satu)6 Bab 6 Tubuh yang Luar Biasa (Bagian Dua)7 Bab 7 Zen Memukul Para Pelayan (Bagian Satu)8 Bab 8 Zen Memukul Para Pelayan (Bagian Dua)9 Bab 9 Krisis (Bagian Satu)10 Bab 10 Krisis (Bagian Dua)11 Bab 11 Upaya (Bagian Satu)12 Bab 12 Upaya (Bagian Dua)13 Bab 13 Hari Latihan Keluarga (Bagian Satu)14 Bab 14 Hari Latihan Keluarga (Bagian Dua)15 Bab 15 Pukulan Fatal (Bagian Satu)16 Bab 16 Pukulan Fatal (Bagian Dua)17 Bab 17 Tingkat Pemurnian Organ (Bagian Satu)18 Bab 18 Tingkat Pemurnian Organ (Bagian Dua)19 Bab 19 Evil Sang Pemurni Senjata (Bagian Satu)20 Bab 20 Evil Sang Pemurni Senjata (Bagian Dua)21 Bab 21 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Satu)22 Bab 22 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Dua)23 Bab 23 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Tiga)24 Bab 24 Api Hitam Dan Sisik Naga25 Bab 25 Kebebasan (Bagian Satu)26 Bab 26 Kebebasan (Bagian Dua)27 Bab 27 Kebebasan (Bagian Tiga)28 Bab 28 Ibukota Kaisar (Bagian Satu)29 Bab 29 Ibukota Kaisar (Bagian Dua)30 Bab 30 Provokasi (Bagian Satu)31 Bab 31 Provokasi (Bagian Dua)32 Bab 32 Ujian Awal (Bagian Satu)33 Bab 33 Ujian Awal (Bagian Dua)34 Bab 34 Tekanan Tak Terlihat (Bagian Satu)35 Bab 35 Tekanan Tak Terlihat (Bagian Dua)36 Bab 36 Lulus Ujian Awal (Bagian Satu)37 Bab 37 Lulus Ujian Awal (Bagian Dua)38 Bab 38 Aku Memiliki Ide yang Sangat Sederhana (Bagian satu)39 Bab 39 Aku Memiliki Ide yang Sangat Sederhana (Bagian Dua)40 Bab 40 Kejutan (Bagian Satu)41 Bab 41 Kejutan (Bagian Dua)42 Bab 42 Pil Panjang Umur43 Bab 43 Amarah Zen (Bagian Satu)44 Bab 44 Kemarahan Zen (Bagian Dua)45 Bab 45 Aku Menolak Menerimanya (Bagian Satu)46 Bab 46 Aku Menolak Menerimanya (Bagian Dua)47 Bab 47 Yan Luo48 Bab 48 Gunung Berdarah (Bagian Satu)49 Bab 49 Gunung Berdarah (Bagian Dua)50 Bab 50 Ryan Fang (Bagian Satu)51 Bab 51 Ryan Fang (Bagian Dua)52 Bab 52 Cara Terbaik Menyingkirkan Orang Bodoh (Bagian Satu)53 Bab 53 Cara Terbaik Menyingkirkan Orang Bodoh (Bagian Dua)54 Bab 54 Tujuh Klan Bangsawan Teratas55 Bab 55 Terpaksa Bertarung (Bagian Satu)56 Bab 56 Terpaksa Bertarung (Bagian Dua)57 Bab 57 Mati-matian Melawan (Bagian Satu)58 Bab 58 Mati-matian Melawan (Bagian Dua)59 Bab 59 Raksasa (Bagian Satu)60 Bab 60 Raksasa (Bagian Dua)61 Bab 61 Menggunakan Pisau Terbang (Bagian Satu)62 Bab 62 Menggunakan Pisau Terbang (Bagian Dua)63 Bab 63 Perasaan Tertekan64 Bab 64 Mendapatkan Kembali Pisau Terbang (Bagian Satu)65 Bab 65 Mendapatkan Kembali Pisau Terbang (Bagian Dua)66 Bab 66 Memilih Metode Pemurnian (Bagian Satu)67 Bab 67 Memilih Metode Pemurnian (Bagian Dua)68 Bab 68 Metode Kultivasi Tingkat Lima (Bagian Satu)69 Bab 69 Metode Kultivasi Tingkat Lima (Bagian Dua)70 Bab 70 Gunung Neraka (Bagian Satu)71 Bab 71 Gunung Neraka (Bagian Dua)72 Bab 72 Masalah Tiada Akhir73 Bab 73 Tantangan74 Bab 74 Melupakan Diri Sendiri Sepenuhnya (Bagian Satu)75 Bab 75 Melupakan Diri Sendiri Sepenuhnya (Bagian Dua)76 Bab 76 Permainan Kucing dan Tikus (Bagian Satu)77 Bab 77 Permainan Kucing Dan Tikus (Bagian Dua)78 Bab 78 Mencapai Tingkat Pemurnian Sumsum79 Bab 79 Tetap Tenang (Bagian Satu)80 Bab 80 Tetap Tenang (Bagian Dua)81 Bab 81 Tetap Tenang (Bagian Tiga)82 Bab 82 Kebenaran Yang Dingin Dan Keras83 Bab 83 Instruktur Su Yang Marah (Bagian Satu)84 Bab 84 Instruktur Su Yang Marah (Bagian Dua)85 Bab 85 Lapangan Parkir Langit Biru (Bagian Satu)86 Bab 86 Lapangan Parkir Langit Biru (Bagian Dua)87 Bab 87 Serangan Mendadak Di Langit (Bagian Satu)88 Bab 88 Serangan Mendadak Di Langit (Bagian Dua)89 Bab 89 Diselamatkan (Bagian Satu)90 Bab 90 Diselamatkan (Bagian Dua)91 Bab 91 Tantangan Yang Tak Terduga92 Bab 92 Mempermalukan Dirinya Sendiri (Bagian Satu)93 Bab 93 Mempermalukan Dirinya Sendiri (Bagian Dua)94 Bab 94 Kesempatan Dalam Kesempitan95 Bab 95 Panen Melimpah Inti Kristal (Bagian Satu)96 Bab 96 Panen Melimpah Inti Kristal (Bagian Dua)97 Bab 97 Nasib Tragis (Bagian Satu)98 Bab 98 Nasib Tragis (Bagian Dua)99 Bab 99 Binatang Raksasa Di Danau Lava100 Bab 100 Perubahan Menjadi Senjata Spiritual (Bagian Satu)