icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pelayan Ranjang Maduku

Bab 4 kafe kecil yang agak tersembunyi

Jumlah Kata:1820    |    Dirilis Pada: 21/12/2025

mendadak sedingin kutub utara. Sejak kejadian hari Sabtu itu, Arkan benar-benar mendiamkannya. Nggak ada sapaan, nggak ada kecupan sebelum berang

etujui. Tapi pikirannya melayang. Dia masih ingat wajah kecewa Arkan yan

yuk? Gue di depa

endesah lega. Maya adalah satu-satunya orang yang tahu luar dalam

ran. Maya sudah duduk manis dengan es kopi susu di tangannya. Wajahnya nggak seperti

ntu," sapa Kalila sambil duduk

ang, Kal. Apalagi gue tau lu baru aja naik jabatan dan pasti lagi banyak te

gup kencang. "Soal Arkan l

, lalu meletakkannya di atas meja, menghadap ke arah Kalila. "Ini soal Di

inya? Dimas sedang berada di sebuah kelab malam yang cukup terkenal mahal di Jakarta Selatan. Di atas meja di depan Dimas, berderet botol-botol minuman keras

eolah berhenti berputar

geram. "Temen gue nggak sengaja liat dia di sana. Awalnya dia nggak yakin, tapi pas dia liat akun temennya Dimas ya

ng sama gue minggu lalu kalau dia butuh empat juta buat biaya praktikum lapangan ke lua

nanya sama sepupu gue yang kebetulan satu kampus sama Dimas. Lu tau apa katanya? Dimas itu udah jarang masuk kuliah. Dia lebih seri

ng yang dia kasih dengan menyisihkan jatah tabungannya sendiri, uang yang dia ca

h dicaci maki sama Arkan karena gue dianggap pelit sama adeknya. Gue dibilang sombong karena nggak

kal balikin duit lu," Maya menggeser duduknya,

uah toko sepatu branded. Di tangannya ada kantong belanjaan besar. Di foto itu tertulis caption: 'R

gnya, dia bukan cuma dianggap mesin ATM, tapi juga bahan olokan. Dimas

, May. Apa dia bener-bener nggak

kan gengsian orangnya. Dia pasti ngerasa bangga punya adek yang kelihatannya 'high

rumah tangganya hancur. Dia takut menyandang status janda di usia yang masih muda. Dia takut omongan orang tua da

pasti bakal belain adeknya mati-matian. Dia bakal bilang itu f

bukti-bukti ini. Nanti malam, coba lu pancing mereka. Tanya soal praktikum itu, tanya soal laporannya

ua gue, May. Delapan juta me

gan? Lu tuh terlalu baik, makanya lu diinjek-injek. Denger ya, mulai besok, kartu ATM lu, p

buruk. Selama dua tahun ini, dia sudah memberikan segalanya. Cintanya, tenaganya, hartanya. Tapi apa y

sa bersalah karena kejadian hari Sabtu. Dia justru merasa muak melihat rumah yan

enarnya Kalila benci tapi selalu dia biarkan. Di sampingnya ada Dim

masih dengan mode mogok bicara ta

gak langsung masuk kamar, tapi dudu

r nih. Tadi Ibu pesen katanya Mbak Kal

an sangat polos, dengan wajah yang seolah nggak punya dosa. Sia

ada bilang gitu?"

Kalila. "Ya... biasanya kan gitu. K

ar AC Ibu sama uang praktikum kamu yang empat juta i

okus ke ponselnya lagi. "Iya, makasih ya

ota mana kemarin jad

, kamu belum cerita sama Mas

n tanah gitu. Capek banget makanya aku sekarang lagi istiraha

rena menahan amarah. "Oh, pemetaan tanah ya?

kan gamenya. Wajahnya pucat pasi. Arkan menger

sih, Kal? Meja bar

dikirim Maya. Foto Dimas dengan botol minuman di depanny

ila menjauhkannya. "Mbak... itu... itu cuma.

ampir lima juta rupiah. Kamu pamer di medsos temen kamu. Kamu bilang 'thanks to my sist

ela adeknya. "Mungkin itu foto lama! Atau dia cuma dipak

di kamar karena kamu bentak-bentak, adek kesayangan kamu ini lagi foya-foya pake uang yang ak

" Dimas mulai berakting gemetar

Biar Mas yang urus Mbakmu ini," k

, meninggalkan Arkan dan Kalil

. Nggak perlu didepan mukanya gitu. Dia itu masih muda, masih pengen tau dunia. H

il aku kerja keras! Aku kasih buat pendidikan, bukan buat dia jadi sampah masyarakat di kelab malam

yang bantu dia, siapa lagi? Kamu tuh emang dari awal nggak p

erjalan!" Kalila menyambar tasnya. "Mulai hari ini, nggak ada satu sen pun uang aku yang keluar buat Dim

ganjal pintu itu. Dia tidak mau diganggu. Dia bisa mendengar Arkan berteriak-teria

ah luruh satu per satu. Dia mengambil laptopnya, membuka aplikasi perbankan, dan mengganti semua passw

permulaan dari perang yang sesungguhnya. Tapi dia juga tahu, dia nggak akan pernah mau jadi mesin ATM lagi. Ma

cana hidupnya sendiri. Tanpa paras

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka