icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dibuang Seperti Sampah, Kini Dicari

Dibuang Seperti Sampah, Kini Dicari

Penulis: Gavin
icon

Bab 1 

Jumlah Kata:946    |    Dirilis Pada: Hari ini15:55

melihat suamiku, Teguh, melamar wanita lain dengan

estoran yang kami bangun bersama. Namun, Teguh hanya meng

annya, Selia, ke rumah kami dan mengus

mu," katanya dengan tatapan jijik, seola

Teguh dengan dingin. "Heru tidak punya Aya

amun, saat restoran Teguh di ambang kehancuran karena kebodoh

Aku sangat mencintaimu

gapku wanita licik yang menjebakmu. Malam itu,

a

Irawa

datang. Sebagai gantinya, aku melihat foto Teguh ber

kue yang baru dipanggang masih menempel di ujung jariku, ironi yang pahit. Di dalamnya, ada surat cerai y

taf saat dia mengangkat kepala dari laporan keuangan. M

ni, surat cerai kita." Suaraku datar, tanpa emosi, seperti membaca daftar

amu... bercanda, kan? Ada apa ini tiba-tiba? Apa Heru membuat masalah la

hati, membangkitkan kembali luka yang masih menganga dari semalam. Teguh

ukan itu maksudku. Aku hanya... tidak mengerti. Ada apa sebenarnya? Kita bai

bisik, tetapi setiap kata terasa seperti palu yang

an kita. Ini semua mimpiku, dan kamu bagian dari itu. Apakah ini tentang kontrak kok

ng? Setelah delapan tahun?" Otakku memutar kembali rekaman demi rekaman, setiap pengorbanan, setiap malam tan

m yang sempurna. Tanpamu, restoran ini tidak akan sama." Suaranya terdengar meyakinkan, seperti se

tasi restorannya. Aku hanyalah alat baginya, rese

memaksakan diri untuk tersenyum, senyum yang te

ual. Teguh, yang baru saja kutinggalkan di ruangannya, kini sedang tertawa renyah dengan Selia Rasyid. Rambut pirang Selia be

dan kini, tunangannya. Tunangan yang baru saja dilamar Teguh

tidak ada yang terjadi. "Teguh," panggilku, s

it terkejut melihatku. Wajahnya yang ceria langsung

l dan dingin, seperti menyapa reka

tatapanku tidak bergeser dari Selia. Perempuan itu bal

ahwa semua resep dan persiapan untuk menu Natal suda

t. "Apa maksudmu? Kamu ti

mati Risa bekerja selama ini. Aku yakin bisa menangani sisanya." Dia menatapku dengan tatapan meremehkan. "Resep-re

nnya. Aku hanya menatap Selia, tatapanku lurus dan tanp

kan sebuah transaksi bisnis yang menguntungkan. Teguh, di s

selama ini. Cinta? Harapan? Atau hanya kebodohan yang membutakan? Aku memikirkan Heru. Wajahnya yang kec

meninggalkan semua racun ini. Aku tidak akan membiarkan kebahagiaannya dikorbankan demi mimpi orang lain, terlebih mimpi yang menghan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka