Kebohongan Manis Sang Tunangan Setia
a
bicara di telepon dengan Hanan terasa seperti tamparan dingin. Tidak ada
ima" ide bayi tabung itu, Hanan sudah mengandung anaknya. Semua kata-kata indahnya tentang "pengorbanan kecil" dan
engelak, mengatakan itu "masalah sensitif" dan "jangan terlalu dipikirkan". Dia bilang, "Kita akan hadapi i
sutradarai. Rasa sakit di dada saya berubah menjadi amarah yang membara. Saya marah pada Habi
aun putih bersih, dan janji suci di hadapan Tuhan. Saya membayangkan kami akan membangun sebuah keluarga, anak
engagetkan saya dari lamunan pahit itu
seorang desainer interior papan atas yang kini m
Aku menggangumu, ya?" Suara Bu Ta
" jawab saya, berusaha agar suar
yakan tawaran pekerjaan itu. Ingat? Proyek
bekerja di firma desainnya di Singapura, mengembangkan proyek-proyek in
n Habib." Itulah alasan saya saat itu. Sebuah alasa
simu. Timku juga sangat membutuhkan tangan sepertimu. Apalagi sekarang, Prof. Salim, dia memb
nasional. Sebuah kesempatan untuk sepenuhnya membenamkan diri dalam pekerjaan. Tapi juga sebuah pengorban
Demi masa depan kami. Dan sekarang? Habib sudah menjadi
asa depan... semuanya
ahan. Tidak ada l
ba menjadi sangat jelas dan tegas. Tidak ada lagi kerag
urlah! Aku tahu kamu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ka
saya, tanpa b
Biasanya orang butuh waktu untuk mengurus admi
ng saya, suaraku datar. "Saya ingin se
sesuatu yang tidak beres. "Baiklah, Lea. Kalau itu maumu. Aku akan ur
Bu," ja
dinding. Lingkaran merah besar pada tanggal lusa
njadi simbol akhir dari segalanya. Titik di mana saya akan memutuskan semua
tikan bahwa saat saya pergi, saya ti