Can You See Me?
membenci. Percayalah, Tuhan memilihmu untuk me
*
itulah harapan Rallin. Sama seperti film percintaan yang setiap hari di tontonnya. Tiba-tiba Rallin merasakan jantungnya kembali berdegub kencang. Rallin
saya
lelaki yang di cintainya itu. Lagi pula mana mungkin Nadiv memanggilnya sayang? Ah mustahil sekali. Tapi suara ini sang
pekik Rall
ing Henggar kena pukulannya. Apalagi saat Henggar menampilkan senyum tanpa bebannya itu benar-benar membuat Rallin menjadi beran
kulan gadis di depannya. Tak apa badannya sakit semua yang terpenting ia bisa me
erharapnya kayak film-film romantis di tv yang sering lo
h emosinya pada lantai tak berdosa itu. Henggar ini su
al. "Eh? Kok lo udah balik? Buka
Seseorang yang bisa mengerti dir
," jawab Henggar. "Mau kemana? Nga
jawab Rallin sekedarnya.Henggar
sama lo,"
i mata gadis didepannya itu. Ia menangkup wajah mungil Rallin d
bih dari sekedar kangen sam
ya lo
isa," poto
adis itu. Permintaan yang sederhan
tanya Ra
waktunya ud
Dua tahun gue nungguin lo t
sifat manja milik Rallin. Ia me
ek," lir
us asa dan lelah. Henggar mengerti. Ia paham
ntuk gadis lemah ini. Menyalurkan rasa sayang dan terlindungi. Rallin
sama lo,"
ayang sama lo. Gu
gar ucapan itu. Baginya
i, sepasang mata m
tapi cinta-cintaan
*
a akan malu sekali jika membuat rekannya menunggu terlalu lama. Apalagi ia tidak tahu s
apan Nadiv mengunjungi tempat ini, dan kalian tahu apa jawaban penjaga perpustakaan? Nadiv mengunjungi tempat ini adalah satu tahun yang lalu. Itu saja saat pengambilan kartu perpustak
et lelaki tengah duduk di meja pojok. Lelaki itu membelakanginya. Membuat
k," ucap Ra
badannya. Rallin terkejut melihat
?" ucap Ra
sapa Astan sambil
angat malah. Bagaimana tidak? Astan ini ada
nanti?" tanya Rallin sambil mend
Astan sambil
ya bu Sarah main rahasia sa
akan aku - kamu jika bersa
tan kali,"
ang mau di
ni sudah mengeluarkan
limpiade di perpustakaan. Terlihat dari b
i yang belum lo p
ulis. Ia menunjukkan materi-materi yang kurang di pahaminya
gung-agungkan Astan. Tidak di pungkiri, Astan itu tampan. Astan pintar. Astan ramah. Astan baik. Siapa yang tidak tertarik dengan lelak
yang serasi. Sama-sama pintar, ramah, dan paras yang menawan. Namun Rallin tak menanggapinya. Itu kan menurut
*
di garasi rumahnya. Ia diam sebentar sebelum mengeluarkan di
depannya. Ini bukan sebuah pertengkaran yang setiap hari ia dengar, ia sudah tak kaget kalau itu. Ini lain, tiba-tiba emosi
ki itu bukan papanya. Rallin tidak masalah jika mama dan papanya bertengkar. Tapi ini sudah termasuk penyelewengan.
ntak Ral
mudian kembali bermesraan denga
entak Ral
lin memerah. Emosinya meninggi. Dan ia aka
k tangannya dengan kasar sampai Ranti bangkit da
Ranti sambil berusaha
tan ini. Itu tak di fikirkan. Yang jelas sekar
olah menantang. Merubah sik
penampilannya, tapi kenapa kelakuan anda tida
ti masih tetap berusaha mel
ngga orang. Apa anda tidak punya malu? Seharusnya orang seperti anda itu berwib
lan!" ump
m mati kutu. Ucapan gadis ke
anda haus belaian lalu melampiaskann
eluar. Dan jangan pernah kembali dikehidupan m
menjadi berang. Sekali hentakkan, cekalan R
l
alar dipipinya. Ia bisa pastikan kalau tangan Ran
ni-berani nya kamu ikut campur urusan sa
ksakan sebuah senyum manis. Bukannya man
ti kamu. Saya tidak punya anak setel
kembali membuka luka lama. Membuat ras
a aku. Mama juga
emiliki siapa
tiga anak,
a gara-gara kamu! Kamu itu pembunuh! Seharusnya kam
ujungnya itu. Rallin meringis menahan sakit. A
it," lir
ktu saya kehilangan apa yang paling berharga bagi hidup saya. Sakit mu it
aca-kaca. Mungkin pikirannya kembali
nyakitin aku kayak
kemudian senyuman sinis muncul di bibirnya. Ia menarik rambut
hatmu menderita," jawa
a. Asal mama bahagia," ucap Rallin. "Atau mama mau bunuh a
engan berang menjambak, menampar, menendang, atau membunuhnya sekalipun. Yang
gusap surai itu. Saat Ranti menamparnya, Rallin menganggap Ranti sedang membelai pipinya.
iak seseorang d