icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Can You See Me?

Bab 3 Bantuan

Jumlah Kata:1511    |    Dirilis Pada: 10/12/2021

mampus gue belum ngerjain PR, nyontek dong, punya pulpen dua gak?, lo ngerti gak?, gak paham gue, ke toilet yuk. Poin keenam yang saat ini ditanyakan oleh Nad

pojok belakang barisan kursi guru. Sangat menguntungkan bagi siswa-siswa yang suka mencontek. Itulah men

angga. Kemudian ia duduk di b

ngan sekarang?

ngan aja lo gak tau. Padahal bu Meta udah ng

ya' atau 'ngga' bukannya c

buku yang ada ditangannya. Bukan membaca, hanya sekedar melihat s

XI IPS 1 kelabakan. Tidak sampai lima menit, bu Meta sudah masuk ke kelas itu

an kalian. Ibu mau pe

umpulkan buku catatan. Biasanya ketika ulangan, bu Meta akan langsung membagikan kertas. Tidak ada acara mengumpulkan cat

ak ada tulisan apapun selayaknya buku baru. Apalagi lelaki itu tidak pernah membawa pulang bukunya. Iya, N

ing," ucapnya pada Didan, lelaki i

ia hadapi ini bu Tini atau pak Bowo. Dua guru itu selalu kalah dengan Nadiv. Tap

ian lo kalo disuruh nyate

catatan oleh guru. Katanya, ia malas mencatat karena membuat ta

Aman lah, gue ada temen," ucap Nadiv lagi sedikit tenang. Ia yakin kedua temannya juga belum

y, Gue sama Rangga aja sampe jam 2 pagi nyatet ini, karena feeling g

ibuk mencatat pelajaran sejarah. Mereka memi

" desis Nadiv kesal karena dua s

in, njing!" balas D

. Awas aja ya kalau kalian tidak mencatat pel

n. Termasuk Rangga dan Didan. Sedangkan Nadiv, lelaki i

ah buku yang ada di mej

k masuk?" ta

," jawab Ina, s

yang belum mengumpulkan?" tanya bu

adiv lalu mengamb

au bagaimana lagi? Lagian ia juga sudah biasa di h

atas. Kemudian ia kembali lagi ke bangkunya. Didan dan Rangga sem

sung membagikan

ntek. Kerjakan sendiri

cuma guru mengatakan hal tersebut karena pada akhirnya siswa a

unya yang mulai di ambil oleh bu Meta. Bu Meta membuka lembaran buku bersampul biru itu. Nadiv

panggil

sia

an kepalanya.

u?" sa

i A buat kamu, pertahankan Div. Sepertinya kamu s

p? Gue gak

ya. Didan dan Rangga bahkan langsung memutar kepalanya ke belakang. Mereka t

a lengkap? Seingatnya, ia tak pernah menulis apapun di buku itu. Jangankan menulis, mem

angannya. Di sambung oleh yang lainnya. Mereka turu

nah punya catatan selengkap itu," uc

klek tidak beda jauh dari Nadiv itu bisa jadi ketua kelas. Kan masih

kan. Kalau perlu tingkatk

kuk. Namun otaknya masih berfikir, siapa o

edua berbunyi. Semua murid bergegas men

dan sambil menyenderkan punggungn

utan, A B C D gitu samp

," ucap Did

hoki," u

," ucap Nadiv samb

Rangga sambil tertawa

Ina sambil memberikan

ngambil bukunya d

g udah nulisin gue," ucap

banyak coretan. Mulus. Tapi ini bukan tulisan Adelia, gadis yang tadi diduganya t

" ucap Nadiv membuat kedua

" ucap Didan me

matanya membulat. Ia tahu siapa pemi

u," uca

a Nadiv dan Ra

in Na

*

o itu. Apalagi dia anak band sekolah. Ia adalah vokalisnya. Sedangkan Maudi, gadis itu lebih t

ah anggota band sekolah juga. Rallin memangku gitar yang dibawanya. Mem

ya. Tidak tahu lagu apa, tapi yang j

ng doang dong. Suaranya

ng nyumbang su

enger suara gue," ucap

Kenapa sih gak ngejar gue aj

n, hanya saja Rallin tidak pernah meresponnya. Ia

pelan. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di sandaran sofa. Memejamkan mat

ahkan coba lagi," ucap Rez

ahut Bagas yang memb

gak Di?" ucap Bagas sambil

yak gue dapetnya penger

an ganteng Di. Coba deh lo cium gue, kal

manisnya khas orang jawa. Di tambah dengan dua lesung pi

" umpat Reza sambil m

akhirnya sebuah suar

lli

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Most Wanted Grand Nusa3 Bab 3 Bantuan4 Bab 4 Sakit5 Bab 5 Yang Pertama6 Bab 6 Masih Banyak yang Peduli7 Bab 7 Patah8 Bab 8 Rencana Olimpiade9 Bab 9 Dia Kembali10 Bab 10 Friendzone11 Bab 11 Penasaran12 Bab 12 Ironi Cinta13 Bab 13 Terlambat14 Bab 14 Kenapa Harus Dia 15 Bab 15 Respect 16 Bab 16 Berhenti Berjuang17 Bab 17 Broken18 Bab 18 Gengsi19 Bab 19 Bagaimana 20 Bab 20 Perasaan Astan21 Bab 21 Berusaha Move On22 Bab 22 Putus23 Bab 23 Gagal Move On24 Bab 24 Gara-gara Es Krim25 Bab 25 Pembawa Sial26 Bab 26 Topeng27 Bab 27 Mulai Nyaman28 Bab 28 Memberi Kesempatan29 Bab 29 Will You Be My Girlfriend 30 Bab 30 Salah Paham31 Bab 31 Penjelasan32 Bab 32 Throwback33 Bab 33 Adelia Berulah34 Bab 34 Berdua35 Bab 35 Ibu yang Kejam36 Bab 36 Tidak Tahu Malu37 Bab 37 Bolos38 Bab 38 Insiden Rehan39 Bab 39 (Bukan) Pembunuh40 Bab 40 Rumor41 Bab 41 Fakta42 Bab 42 Cemburu43 Bab 43 Kebahagiaan44 Bab 44 Janggal45 Bab 45 Weekend46 Bab 46 Pengganggu47 Bab 47 Pulang48 Bab 48 Curiga49 Bab 49 Nomor Asing50 Bab 50 Tak Terduga51 Bab 51 Kedua Kalinya52 Bab 52 Bertemu Seseorang53 Bab 53 Rehan di Mata Adelia54 Bab 54 Jangan Dia!55 Bab 55 Cinta Lama Jangan Bersemi Lagi56 Bab 56 Liontin57 Bab 57 Tidak Asing58 Bab 58 (Bukan) Liontin Biasa59 Bab 59 Drop Out60 Bab 60 Good Bye61 Bab 61 Dokter Tampan62 Bab 62 Tertarik63 Bab 63 Apa Harus Nunggu Rallin Mati 64 Bab 64 (Bukan) Prioritas65 Bab 65 Mencari Diary Rehan66 Bab 66 Isi Diary Rehan67 Bab 67 Kabar Buruk68 Bab 68 Penolakan69 Bab 69 Rumah Nadiv70 Bab 70 Ketemu Camer71 Bab 71 Sepupu 72 Bab 72 Petunjuk Baru73 Bab 73 Arden yang Manis74 Bab 74 Kalah75 Bab 75 Pengkhianat76 Bab 76 Panggil Saya Kakak77 Bab 77 SMA Dwingga78 Bab 78 Pelakor79 Bab 79 Mama Astan80 Bab 80 Hancurnya Seorang kakak81 Bab 81 Penyakit Rallin82 Bab 82 Pergi Dari Kehidupan Gue, Div83 Bab 83 Mati Rasa84 Bab 84 Tidak Peduli85 Bab 85 Kartu Memori86 Bab 86 Saran Maudi87 Bab 87 Jangan Hilangkan Dia88 Bab 88 Membersihkan Nama Rallin89 Bab 89 Pelakor90 Bab 90 Kembali Kepada-Nya91 Bab 91 Epilog