Can You See Me?
mampus gue belum ngerjain PR, nyontek dong, punya pulpen dua gak?, lo ngerti gak?, gak paham gue, ke toilet yuk. Poin keenam yang saat ini ditanyakan oleh Nad
pojok belakang barisan kursi guru. Sangat menguntungkan bagi siswa-siswa yang suka mencontek. Itulah men
angga. Kemudian ia duduk di b
ngan sekarang?
ngan aja lo gak tau. Padahal bu Meta udah ng
ya' atau 'ngga' bukannya c
buku yang ada ditangannya. Bukan membaca, hanya sekedar melihat s
XI IPS 1 kelabakan. Tidak sampai lima menit, bu Meta sudah masuk ke kelas itu
an kalian. Ibu mau pe
umpulkan buku catatan. Biasanya ketika ulangan, bu Meta akan langsung membagikan kertas. Tidak ada acara mengumpulkan cat
ak ada tulisan apapun selayaknya buku baru. Apalagi lelaki itu tidak pernah membawa pulang bukunya. Iya, N
ing," ucapnya pada Didan, lelaki i
ia hadapi ini bu Tini atau pak Bowo. Dua guru itu selalu kalah dengan Nadiv. Tap
ian lo kalo disuruh nyate
catatan oleh guru. Katanya, ia malas mencatat karena membuat ta
Aman lah, gue ada temen," ucap Nadiv lagi sedikit tenang. Ia yakin kedua temannya juga belum
y, Gue sama Rangga aja sampe jam 2 pagi nyatet ini, karena feeling g
ibuk mencatat pelajaran sejarah. Mereka memi
" desis Nadiv kesal karena dua s
in, njing!" balas D
. Awas aja ya kalau kalian tidak mencatat pel
n. Termasuk Rangga dan Didan. Sedangkan Nadiv, lelaki i
ah buku yang ada di mej
k masuk?" ta
," jawab Ina, s
yang belum mengumpulkan?" tanya bu
adiv lalu mengamb
au bagaimana lagi? Lagian ia juga sudah biasa di h
atas. Kemudian ia kembali lagi ke bangkunya. Didan dan Rangga sem
sung membagikan
ntek. Kerjakan sendiri
cuma guru mengatakan hal tersebut karena pada akhirnya siswa a
unya yang mulai di ambil oleh bu Meta. Bu Meta membuka lembaran buku bersampul biru itu. Nadiv
panggil
sia
an kepalanya.
u?" sa
i A buat kamu, pertahankan Div. Sepertinya kamu s
p? Gue gak
ya. Didan dan Rangga bahkan langsung memutar kepalanya ke belakang. Mereka t
a lengkap? Seingatnya, ia tak pernah menulis apapun di buku itu. Jangankan menulis, mem
angannya. Di sambung oleh yang lainnya. Mereka turu
nah punya catatan selengkap itu," uc
klek tidak beda jauh dari Nadiv itu bisa jadi ketua kelas. Kan masih
kan. Kalau perlu tingkatk
kuk. Namun otaknya masih berfikir, siapa o
edua berbunyi. Semua murid bergegas men
dan sambil menyenderkan punggungn
utan, A B C D gitu samp
," ucap Did
hoki," u
," ucap Nadiv samb
Rangga sambil tertawa
Ina sambil memberikan
ngambil bukunya d
g udah nulisin gue," ucap
banyak coretan. Mulus. Tapi ini bukan tulisan Adelia, gadis yang tadi diduganya t
" ucap Nadiv membuat kedua
" ucap Didan me
matanya membulat. Ia tahu siapa pemi
u," uca
a Nadiv dan Ra
in Na
*
o itu. Apalagi dia anak band sekolah. Ia adalah vokalisnya. Sedangkan Maudi, gadis itu lebih t
ah anggota band sekolah juga. Rallin memangku gitar yang dibawanya. Mem
ya. Tidak tahu lagu apa, tapi yang j
ng doang dong. Suaranya
ng nyumbang su
enger suara gue," ucap
Kenapa sih gak ngejar gue aj
n, hanya saja Rallin tidak pernah meresponnya. Ia
pelan. Kemudian ia merebahkan tubuhnya di sandaran sofa. Memejamkan mat
ahkan coba lagi," ucap Rez
ahut Bagas yang memb
gak Di?" ucap Bagas sambil
yak gue dapetnya penger
an ganteng Di. Coba deh lo cium gue, kal
manisnya khas orang jawa. Di tambah dengan dua lesung pi
" umpat Reza sambil m
akhirnya sebuah suar
lli