icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Can You See Me?

Bab 4 Sakit

Jumlah Kata:1677    |    Dirilis Pada: 10/12/2021

al

nya ke arah pintu. Disana, berdiri Didan dengan tampang polos. Cengiran lebar mengh

eletakkan gitarnya di sofa dan b

an?" tan

ok ke dalam pintu. "Gue pinjem Rallin b

memberi izin. "Bawa aja.

ndengar ucapan Gandi. "Lo p

lah. Taman yang sangat jarang di kunjungi. Padahal kalau dilihat, taman ini suasananya sangat t

ng dibentuk panjang. Disusul

ergerak merapikan anak rambutnya ya

engalihkan pandangannya lagi ke depan. "Lo yang n

enar ada. "Menurut lo, mungkin gak kalo gue biarin moo

kan cintanya. Dia benar-benar tulus mencintai sahabatnya. Didan bahkan sampai geram sendiri dengan Nad

mau Nadiv dihukum. Kalau saja Didan yang diperjuangkan oleh Rallin, ia tak aka

ue ada ulangan?" tanya Didan sam

adiv gue tau," ucapnya sombong kemudian menatap Didan. Pikiranny

Mengingat jam pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Ia juga terlambat pulang karena ada

mereka adalah anggota basket. Dilihat dari kostumnya. Ah iya! Dia baru ingat kalau sekarang hari rabu. Hari rab

as Nadiv dan Rallin cukup akrab dengan lelak

akinya di luruskan. Keringat tampak mengucur di pelipis lelaki itu. Nafasnya juga te

i keras. "Woi!" teriakny

Rallin yang sudah memasang cengiran tan

ndi. Kakinya ikut diluruskan. Tangannya dile

ulang? Mau nebe

palanya. "Nggak. Gue ba

k lagi. Terus ntah kenapa gue ngerasa kayak dika

tap Sendi cengo. "Wan

esok bu Meta bakal minta ngum

m. Sendi tiba-tiba bangkit. Dia members

i sambil menepuk kepala Rallin kemudian pergi ke tengah

itu sudah seperti penjaganya di sekolah. Dia itu sebelas dua belas dengan Nadiv. Sama-sam

elas Nadiv. Harapannya kelas itu belum dikunci oleh satpam. Dan benar saja,

k!" teri

mudian menatap Rallin

pulang?" tanya satpam y

at Rallin bertanya alasannya, pak Juri dengan polosnya menjawab kalau nama Tasha leb

uku temen, Pak

i pintu kelas itu. "Yaudah, Neng

kalau Nadiv tidak pernah membawa pulang bukunya. Maka dari itu ia langsung menilik laci meja lelaki itu. Da

n buku sejarah pada sampul depan. Kemudian ia tersenyum mendapatkan apa yang ia cari. Buku dengan samp

buku Nadiv ke dalam tas bermotif volkadot. Ia menya

ngkan kepalanya melihat betapa bersihnya buku Nadiv. Bahkan lembaran kertasnya sa

gal. Matanya sudah sangat sayu tanda ia mengantuk berat. Namun hatinya terus memberi semangat agar bisa menyelesaikan

mnya ia tersenyum. Setidaknya beginilah cara dia mencintai Nadiv. Tidak akan membiarkan lelaki itu kesusahan selagi ia mampu. Ya walaupun nantinya catat

ari ayahnya semasa ia ulang tahun. Perlahan gadis berambut panjang dengan sentuhan war

an wajah Rallin. Rallin terlonja

sar. Bukannya apa, hanya saja air liur Didan ada ya

pinta Didan sambil menggoyangkan lengan Rallin.

in sambil mengibaskan rambut ungunya itu ke waj

arkonah!"

*

mbosankan. Apalagi jika diberi tugas, dan biasanya tugas yang belum terselesaikan akan dilanjutkan dirumah. Dan itu mer

m tas ranselnya. Kemudian menyatukan rambutnya yang tergerai menjadi satu. Dan menggulungnya ke atas lalu di kunci dengan jepitan ramb

apnya. Kemudian menyamp

Maudi sambil memasang jepit

uan. Bye!" Rallin langsung mela

alu mengejar Rallin. Ia menyamakan

h jemput tuh," ucap Maudi sa

n, ayah Maudi. Rallin tersenyum saat Hermawan melambaik

h bilang mau balik sama

an ya," pamit Maudi sambil menarik pela

ak Rallin yang hanya dita

Nadiv. Tampak didepan kelas ada Didan dan Rangga.

sambil merangkul ba

ni?" tanya Rangga sambi

sisir rapi. Prinsipnya kalau mau ketemu Nadiv harus tampil cantik. Sudah cantik saja tidak di

lin hendak melongokkan kepalanya ke pintu. Namun buru-buru tasnya

li melongokkan kepalanya. Namun lagi-lag

h?" tanya Rallin kesal karena

u Rallin. Membawanya berjalan. "Nadiv udah ba

sanya lelaki itu akan pulang paling terakhir. Rallin menepis pelan tangan

tuduhnya sambil m

ah," lanjutnya sambil menarik tangan R

Matanya memanas. Dadanya sesak. Entah kenapa ia merasa pasokan oksigen disini sangat menipis. Hatin

al gila yang membuat Rallin harus kembal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Most Wanted Grand Nusa3 Bab 3 Bantuan4 Bab 4 Sakit5 Bab 5 Yang Pertama6 Bab 6 Masih Banyak yang Peduli7 Bab 7 Patah8 Bab 8 Rencana Olimpiade9 Bab 9 Dia Kembali10 Bab 10 Friendzone11 Bab 11 Penasaran12 Bab 12 Ironi Cinta13 Bab 13 Terlambat14 Bab 14 Kenapa Harus Dia 15 Bab 15 Respect 16 Bab 16 Berhenti Berjuang17 Bab 17 Broken18 Bab 18 Gengsi19 Bab 19 Bagaimana 20 Bab 20 Perasaan Astan21 Bab 21 Berusaha Move On22 Bab 22 Putus23 Bab 23 Gagal Move On24 Bab 24 Gara-gara Es Krim25 Bab 25 Pembawa Sial26 Bab 26 Topeng27 Bab 27 Mulai Nyaman28 Bab 28 Memberi Kesempatan29 Bab 29 Will You Be My Girlfriend 30 Bab 30 Salah Paham31 Bab 31 Penjelasan32 Bab 32 Throwback33 Bab 33 Adelia Berulah34 Bab 34 Berdua35 Bab 35 Ibu yang Kejam36 Bab 36 Tidak Tahu Malu37 Bab 37 Bolos38 Bab 38 Insiden Rehan39 Bab 39 (Bukan) Pembunuh40 Bab 40 Rumor41 Bab 41 Fakta42 Bab 42 Cemburu43 Bab 43 Kebahagiaan44 Bab 44 Janggal45 Bab 45 Weekend46 Bab 46 Pengganggu47 Bab 47 Pulang48 Bab 48 Curiga49 Bab 49 Nomor Asing50 Bab 50 Tak Terduga51 Bab 51 Kedua Kalinya52 Bab 52 Bertemu Seseorang53 Bab 53 Rehan di Mata Adelia54 Bab 54 Jangan Dia!55 Bab 55 Cinta Lama Jangan Bersemi Lagi56 Bab 56 Liontin57 Bab 57 Tidak Asing58 Bab 58 (Bukan) Liontin Biasa59 Bab 59 Drop Out60 Bab 60 Good Bye61 Bab 61 Dokter Tampan62 Bab 62 Tertarik63 Bab 63 Apa Harus Nunggu Rallin Mati 64 Bab 64 (Bukan) Prioritas65 Bab 65 Mencari Diary Rehan66 Bab 66 Isi Diary Rehan67 Bab 67 Kabar Buruk68 Bab 68 Penolakan69 Bab 69 Rumah Nadiv70 Bab 70 Ketemu Camer71 Bab 71 Sepupu 72 Bab 72 Petunjuk Baru73 Bab 73 Arden yang Manis74 Bab 74 Kalah75 Bab 75 Pengkhianat76 Bab 76 Panggil Saya Kakak77 Bab 77 SMA Dwingga78 Bab 78 Pelakor79 Bab 79 Mama Astan80 Bab 80 Hancurnya Seorang kakak81 Bab 81 Penyakit Rallin82 Bab 82 Pergi Dari Kehidupan Gue, Div83 Bab 83 Mati Rasa84 Bab 84 Tidak Peduli85 Bab 85 Kartu Memori86 Bab 86 Saran Maudi87 Bab 87 Jangan Hilangkan Dia88 Bab 88 Membersihkan Nama Rallin89 Bab 89 Pelakor90 Bab 90 Kembali Kepada-Nya91 Bab 91 Epilog