icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

POLAROID LOVE Istri Kesayangan Guru BK

Bab 4 Gadis Absurd

Jumlah Kata:2181    |    Dirilis Pada: 24/11/2025

merasakan ada seseorang yang

lebar. Menatap sosok yang kini berdiri di

besar, berbinar penuh kejutan saat tanga

elumnya lenyap seketika saat ia mengenali suara itu. "Nara?!" Nam

gkan. "Eh, ini beneran lo, Queen?!" Nara hampir tidak percaya, senyumnya berk

ma lebarnya, "Nara, lo sekolah di sini?!" tanyanya, matanya bergerak k

olah di sini,

angan bilang kalau sekolah baru ya

sekolah baru g

satu sekolahan dong sekarang?!

ngan cepat dan bersemangat sambi

men juga di sekolahan ini," ujar Nara. Binar keba

s Lo di mana?

nya. Kemarin Gue lupa nggak nanyain kelas gue di mana," keluhnya dengan nada lesu. Nara

di mana Lo bilang lupa sama nama kompleknya. Ditanya nama sekolah Lo lupa nama sekolahnya

ap tengkuknya. Sepenuhnya membena

bakal bantu

berapa?"

dua belas,"

aja sama salah satu Wali Kelas dua belas. Siapa tah

rumah tadi berangsur hilang tatkala ia bertemu dengan Nara. Teman barunya yang berhati l

yaknya Nara anaknya baik dan tulus, gue bisa temenan sama dia'. Gumam Q

mereka masuki setelah sebelumnya mengucap salam dan dipers

, Nara?"

ini. Dia mau tanya ruang kelasnya di sebelah mana, soalnya dia belu

ari luar kota itu, ya?" Tanya seorang guru perempuan

" Queen m

nti Ibu antar kamu ke kelas sambil kamu perkenalan diri s

, "Nara juga nanti satu kela

nya, yang tampak tersenyum sumringah sambil mengangguk, mem

Queen kembali menoleh ke arah Bu

anggila

," sah

pelajaran olahraga, kamu belu

uk dulu di sini, Ibu mau ambilkan seragam olahraga buat kamu. Tunggu sebentar, ya!" Uca

u," sah

ah menuju sofa, lantas mendudukkan dirinya di so

ara, Dia menepuk permukaan sofa di

masuk bunyi. Gue duluan ke kelas aja, ya! Lo kan nanti ke kelasnya

anggukkan kepalanya. "Iya, Nara!

leh sejenak sesaat sebelum ia keluar dari pintu ruang guru hanya untuk sekedar

nya karena Nara sering dicap gadis cupu karena penampilannya yang apa adanya. Itulah sebabnya Dia terli

ada beberapa guru juga yang sibuk di mejanya masin

ah yang lama, udah gurunya pada tua-tua nggak enak dipandang, pada nggak asik pula. Hmm... Kayaknya gue bakal betah nih sekolah

ia membawa sebuah paper bag besar berwarna p

ran usia di atas dua puluh tahun di bawah dua puluh li

anita itu. "Ini seragam buat kamu!" Ujarnya

gam kejuruaan, sama satu set seragam batik. Ada atribut s

tip isinya sembari mendengarkan apa ya

rima kasih!

ggu sebentar!" Bu Rina membalikan badannya, menghadap ke arah sebuah lemari yang berisi banyak sekali buku-buku. Entah buku apa saja, tapi seper

seorang mengucap salam dari arah pint

di antara celah meja Bu Rina dengan meja yang ada di depannya saat melihat laki-laki yang mirip dengan orang yan

a mereka tidak baik, itulah sebabnya

a dia ambil dari lemari. Ia tertegun, "Lho, anak itu mana?" Gumamnya sambi

asih teronggok di atas meja. "Paper bag-nya masih di sini, tapi kok anaknya nggak ada?

menengokkan kepalanya ke kiri dan

n tatkala melihat rekan sejaw

Devan. Tadi dia ada di sini, ti

lihat nggak

na? Siapa?"

suk hari ini, Saya mau ngasih buku paket ini sama dia. Eh, pas saya nen

menangkap sesuatu yang bergerak-gerak

evan?" Tanya

kat jari telunjuknya lalu ia arah

d Devan lantas mencondongkan badannya, m

u ngapain jongkok di

la Bu Rina yang ternyata tepat berada di atasnya.

..." Ci

mu, Lho! Ternya

Bu," sahut

ih? Ayo berdiri

r bagaimana caranya agar laki-laki itu tidak mengenalinya. 'Aduh, gue harus gimana ni

lu perlahan dia berdiri sambil menutupi wajahnya dengan buku paket itu. Tentu saja hal itu membuat B

am hati sambil sesekali melirik ke arah laki-laki itu

ndangannya, dengan mata yang mengerjap beberapa kali. "Oh, i-itu Bu, em... Ta-tali se

ng membaca kejujuran di wajah muridnya itu

ajakin kamu petak umpet," seloroh Bu Rina lalu terkekeh. Seketika Qu

ang tergeletak di atas meja serta tumpukan buku paket yang kemudian Queen masukkan k

at kamu," sa

akasih!" U

gerik Queen yang menurutnya aneh. Dia memiringkan kepalanya, sambil

gitu pandangannya bertemu dengan tatapan Devan, Queen langsung mengalihkan kembali

, lantas tersenyum tipis. "Oh, yang itu namanya Pak Devan," kata Bu Rina sambil

an nya ganteng, ya?" Bu Rina menggoda Queen lagi sambil terdengar kekehan kecil di mulutny

emang bener juga nggak apa-apa. Pak Devan

ma guru kamu sendiri," Bisik Bu Rina seolah memberi p

k pernah pacaran kok, apala

il menepukkan tangannya dengan keras. Son

ku, Bu!" Seru Queen samb

maaf!" Ucap Bu Rina la

sengaja melirik ke arah Devan, ternyata laki-laki itu tengah memperhatikannya, bola matanya menatap lekat dengan alis yang sedikit berkerut. Sontak saja Que

paper bag yang tergeletak di atas meja Bu Rina. Lantas cepat-cepat m

lama!" Teriak Queen sebelum menghilang

yang ternyata tingkahnya sangat absurd. "Astaghfirullahaladzim... Anak ajaib apalagi

arah pintu, tempat yang baru saja dilalui oleh Queen, meskipun Gadis itu su

al bukan itu yang menarik perhatian Devan. Bukan karena tingkahnya

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka