icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

POLAROID LOVE Istri Kesayangan Guru BK

Bab 2 Mental Health

Jumlah Kata:2001    |    Dirilis Pada: 24/11/2025

menghentikan langkahnya sambil menoleh, lalu alisnya berkerut tak suka tatkala

ET

wajah jengkel Gadis itu menatap ke arahnya. "Ng

!" Uja

"Apaan banget lo nyuruh-nyuruh gua masuk lagi ke mobil Lo?! Mau ngap

an lihat lo luntang-lantung di jalanan kayak

butuh belas kasihan Lo! Gua punya duit, gua bisa pulang sendiri naik taksi! Jadi lo nggak usah sok-sokan

Pakai acara kasihan segala, orang yang dikasihaninnya juga nggak tahu diri!" Gerutu Devan sambil menatap malas punggung gadis yang sudah berjalan

ta Sha

berambut ikal dan hitam. Ia berjalan menyusuri jalan aspal yang tenang. Tanpa banyak

dengan tempat itu. Tempat di mana kebebasan dan haknya sebagai seorang manusia sangat dibatasi. Bahkan dia tidak pernah punya kes

orang gadis yang cenderung seperti pemberontak. Meski apapun bentuk pemberontakannya selalu saja di

indah ke sekolah yang baru. Sekolahnya yang lama adalah sekolah pilihan orang tuanya yang sama sek

asuk ke sekolah yang sama s

a menginginkan Queen menjadi seorang pengusaha, wanita karir, pebisnis yang heb

pan namun kosong. Tak ada yang dilihatnya di depa

t dia berdebat dengan sang ayah di halaman sekolah barunya. Penolakan keras Queen pada sekolah SMK jur

pun berulang kali ayahnya berusaha untuk menyuruhnya kembali. Sampai-sampai security ikut turun tangan untuk menge

u. Lalu tampak berdecak, "Ck, Cowok gila! Otak gue lagi kacau kayak gini, ras

Tidak ada siapapun di sana, halte bus itu pun tampak sedikit ko

.. Pegel banget kaki gue..." Lenguhnya sambil matanya memejam beberapa saat. Merasakan angin tipis yang berhembus mengusap rambutnya yang t

tempatnya tenang dibanding rumah gue

yang berkilat. Nafasnya Ia hela berkali-kali, mengisi penuh paru-parun

kilometer setelah ia diturunkan oleh laki-laki itu. Semakin lama, suara angin yang lembut s

yang merah dan berair menandakan betapa rasa

a ia lepaskan, lalu ia letakkan di ujung kursi itu. "Gue tidur dulu sebe

kit berbohong. Nyatanya, tidur di atas kasur empuk di kamarnya jauh lebi

gi. Gadis itu benar-benar Sudah terlelap Karena rasa lelahnya. Dunianya terasa tenang sejenak, bersamaan dengan mimpinya yang datang. Mimpi

u, ia menggaungkan kehidupan impiannya dalam mimpinya itu. Satu lagu yang diisi dengan rangkaian harapan y

udut ruangan yang gelap, yang langkah kakinya terdengar berderap, perlahan mendekatinya. Hingga saat cahaya lampu me

duk sambil tercenung. "Hah? Kok cowok i

e dalam mimpinya itu. Memberi tepuk tangan dengan wajah yang tersenyum bangga kepadanya. Terasa begitu nyata mesk

tu. Aduh... Jangan-jangan otak gue udah korslet i

n terlonjak, matanya yang besar semakin membulat sambil

get, ya?" Ujarn

gadis berdiri di sampingnya sambil tersenyum dan meminta maaf. "Aduh,

maksud ngaget

duduk?" Tany

pat umum, nggak perlu minta izin

asih!" Sahutnya lantas mendud

ng matanya. Mendapati Gadis itu duduk dengan buku yang asyik dibacanya, membua

a memeriksa sampul bukunya yang baru saja dibaca ol

an?" Tanya Qu

ang orang-orang yang ngalamin berbagai mas

snya, "hidup Lo sulit?"

g-masing, semua orang pernah mengalami

enar dibuat berantakan sama kehidupan,

benar," s

eluh Queen lantas meny

jug

eh, "mental Lo juga

m, sambil mengedikkan ba

uduknya, menghadap ke arah gadis itu, seolah

Queen sambil mengulurkan tangannya. "Gue N

ng bikin mental Lo nggak baik-baik aja sama

bawah, menatap rumput-rumput kecil yang tumbuh di sela-sela trotoar j

ki ke ujung kepala. Gadis berkacamata tebal, dengan tahi lalat kecil di pi

gnya di sekolah, karena katanya gue cu

ak bisa berbuat apa-apa, dia temennya banyak.

emenan sama gue Karen

ggigit bibir bawahnya. 'Kasiha

ang yang bvlly Lo

a lakuin nggak bisa gue bales. Gue cuma bisa d

yang suka nge-bvlly? Sejahat itu? Sampai m

yang sok berkuasa. Siapapun yang membantahnya pasti akan mendapat perlakuan yang tidak baik darinya. Dan

t banget'

n tentang kelakuan buruknya selama ini. "Hah? Em...--" Queen mengerjapkan mat

talnya nggak baik-baik aja, pasti ada alasannya dong

erujar, "Em, kayaknya lain kali aja deh ceritanya. So

bisa memaksa seseorang untuk menceritakan ma

ta sama gue kalau lo mau," uja

am sekolah yang lo pake deh," tanya Nara sambil memperhatikan ser

e baru pindah ke sini beberapa hari. Dan

ernah lihat seragam sekolah k

ekolah dima

ekolah yang tadi dipilihkan oleh ayahnya

tadi yang daftarin bo

udah nggak

uh nggak sih temen kayak dia? Biar gue bisa ketularan lembut juga kayak dia'

o di mana, Queen?" N

juga lupa Nama kompleknya. Tapi gue

Lucu banget s

ucu?!" Tanya

iri nggak tahu, nama komplek perumahan sendiri juga n

di gue nggak usah repot-repot mikirin apapun, buat apa juga? Nggak ada gunanya!" Ada kegetiran di

il tersenyum ia menepuk-nepuk pundak Queen, menggambarkan

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka