icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perlindungan yang Menjadi Balas Dendam

Bab 3 ia merasa lebih aman

Jumlah Kata:1889    |    Dirilis Pada: 05/11/2025

erbeda dalam hujan; lampu jalanan memantul di permukaan aspal, membentuk garis-garis cahaya yang bergerak seiring langkahnya. Suasana di

lincir dari kepalanya. "Mama, aku ingin punya teman baru di sekolah. Tapi

u tahu, sayang. Tapi kadang, kita harus berani mengamb

atap ke jalan, bayangan Damian muncul di ingatannya, wajahnya tenang tetapi mata itu penuh rahasia.

harus segera diperiksa: seorang gadis kecil yang mengalami gangguan pencernaan kompleks. O

. Amara, aku ingin melihat rencana perawatan untuk pasien ini. Ada beberapa hal yang

sik. Ia selalu memengaruhi setiap keputusan yang Amara bu

tatannya, menatapnya, kadang menanyakan pertanyaan yang terdengar profesional, tapi selalu ada lapis

ta masih basah dan dingin. Ia duduk di sudut, mencoba mengatur napas. Laptop di meja

stirahat sebentar tidak apa-apa." Suaranya tenang, wajahnya tidak

diungkapkan. "Aku baik-baik saja," jawabnya singkat, tetap

diam tapi penuh tekanan psikologis. Ia tidak memberikan komentar atau sa

gu di balkon apartemen mereka, wajahnya cemas. "Mama, ada oran

ejut. "Sia

a selalu menunggu di ujung jalan. Tapi matany

unya dan kehadiran Damian mulai memengaruhi keamanan mereka. I

enatap kota yang gemerlap dari jendela.

lair. Ada sesuatu yang ia sembunyikan, dan ak

t, penasaran, dan marah. Ia menyadari satu hal: tidak ada yang bisa ia lakukan u

Ia menemukan Damian sedang menunggu di ruang ko

katanya. "Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan, dan aku in

ukan karena pasien, tapi karena cara Damian menatapnya-tidak hanya sebagai rekan kerja,

gangan profesional. Ada rasa bahwa setiap gerakannya diperhatikan, dianalisis, dan dini

ra. "Dr. Amara, kau luar biasa. Tapi aku penasaran-a

yembunyikan apa pun." Suaranya terd

yang penuh misteri dan teka-teki. "Kau selalu mengatakan it

ngan Damian di pikirannya. Ia menyadari satu hal: Damian bukan hanya seorang dokter yang cerdas,

n Amara-di laboratorium, di ruang konsultasi, bahkan di aula rumah sakit saat Amara harus menghadir

keputusan, setiap gerakan, seolah-olah diatur dan dinilai. Ia mulai meragukan k

-kelip, tapi hatinya terasa gelap. Ia tahu satu hal: permainan Damian baru saja dimulai, dan tidak ada

nghindar selamanya," gumamnya. "Suatu hari nanti, kau akan menyadari bahwa masa lalu yang k

n terjerat dalam jaringan yang Damian buat, dan tidak ada yang bisa ia lakukan untuk mele

s yang hampir menenangkan, tapi hatinya tetap gelisah. Ethan duduk di lantai, menyusun pu

tampak khawatir sekarang

memikirkan pekerjaan dan sekolahmu, sayang," jawabnya

an Sinclair semakin nyata dalam hidup mereka. Bukan hanya di rumah sakit atau di jal

sanya. Ruangan masih sepi, aroma antiseptik menyengat, dan lampu

bayangan seseorang di ujung koridor. Matanya menangkap jas putih yang famil

erdengar ringan, namun ada tekanan ha

encoba tetap profesional dan mengabaik

pnya dengan intens. Tidak ada kata-kata kasar, tidak ada gestur agresif-tetapi kehadirannya cu

sepatah kata lagi. Amara menatap punggungnya pergi, mera

hwa Damian bukan sekadar rekan kerja-ia adalah bayangan yang selalu mengikuti setiap langkahnya. Ba

an sedang bermain di sudut ruang keluarga rumah sakit, ditemani

yang?" tanya Amara, du

melihat kita dari jendela," jawab Ethan. Suaranya

lai menangkap ketegangan yang ia rasakan sendiri. "Mama akan selalu menjagamu, E

, menatap hujan yang mereda. Teleponnya be

profesionalisme. Ada sesuatu yang dia sembunyik

larm di dalam pikirannya. Ia tahu bahwa sesuatu dari masa lalunya sedan

. Amara harus menangani kasus ini seorang diri sementara Damian mengawasi dari sisi lain ruanga

uaranya tenang tapi intens. "Jangan terburu-bur

dan sesuatu yang lebih gelap di matanya. Ia mencoba fokus pada pas

rasaan campur aduk. Ethan menunggunya di balk

ang aneh dengan pria itu," kata E

menangkap ketegangan yang selama ini ia sembunyikan. "Mama akan pastikan semua

. "Dia akan merasakan apa yang dulu ia sebabkan," gumamnya, su

ah sakit di mana Amara berada-kantin, ruang observasi, laboratorium. Tidak ada kontak fisik,

utusan medis, bahkan interaksi kecil dengan pasien, terasa seakan diu

anan di dadanya-tidak hanya sebagai ibu, tetapi sebagai seseorang yang harus melindungi

. Membaca kembali, ia merasakan denyut yang familiar dan asing sekaligus. Ia tahu satu hal: Damia

nan psikologis yang dirancang Damian. Setiap langkah mereka, setiap keputusan, dan setiap detik kehidupan mereka kini be

a yang berkilauan dari jendela, dan berbisik pada dirinya

yang lebih berbahaya, dan satu kesalahan bisa menghancurkan d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka