Perlindungan yang Menjadi Balas Dendam
dat. Lampu kota berpendar di kaca depan, namun hatinya terasa berat. Pekerjaan, Ethan, kehidupan baru-semuanya se
ahkan di lorong, Amara merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Sifat Damian yang tenang, setiap
nunggu dengan wajah cemas. "Mama, hari ini sekola
. "Oh ya? Ceritakan padaku, sayang." Ia duduk di sebelah Ethan, meman
ri-hari. Ethan tidak tahu bahwa Amara memiliki rahasia yang menakutkan-ba
osong, merasa kesepian meski kota di luar jendela berdenyut dengan kehidu
lepon. "Aku mendengar ada seorang dokter baru-Damian Sinclair
ah. "Apa maksudmu
ak biasa. Aku rasa, dia lebih dari sekadar k
yang ia rasakan sendiri, tetapi mendengar konfirmasi d
it. Damian Sinclair ditugaskan untuk memimpin tim operasi bersamanya da
ara, ada kilatan yang membuat kulitnya merinding. Amara harus fokus, setiap gerakan, setiap keputusan, bisa moperasi. "Dr. Amara, kau sangat terampil. Tapi aku penasaran... apakah kau
ap pria itu. "Aku tid
yak. Aku penasaran," jawab Damian, senyum tipis muncul
a ingin profesional di tempat kerja," jawabnya singkat, m
ang kini diam-diam memperh
. Waspadalah. Janga
unginya, tetapi kini pesan itu terasa ambigu. Ada peringatan, tetapi tidak ada konte
dokumen rumah sakit. Ethan tidur di kamar, tapi pikirannya tetap melayang ke Damian. Ada sesuatu yan
menangani pasien baru, seorang anak laki-laki yang mengalami trauma berat akibat kecelak
u menatap Amara. Ada ketelitian dalam tatapannya, tetapi juga sesuatu
pala pusing, tubuh lelah, tetapi pikirannya tetap tidak tenang. Ia tahu, Damian Sinclair bukan hanya seora
i matanya-sebuah keteguhan yang membuatnya penasaran. Ia tidak akan membiarkan perasaan yang tersisa dari masa lalu
selalu menatap, tetapi tidak pernah secara langsung mengungkapkan niatnya. Amara, di sisi lain, se
n sedang bermain di balkon apartemen mereka. "Mama, lihat ini!"
gatan yang membuat hatinya sedikit lega. Tetapi ketika matanya menatap ke jalan di bawah gedung, ia merasa ada s
rasi, dan mencoba menulis jurnal harian. Tulisannya berantakan,
mana-mana?" tulisnya. "Apa yang dia inginkan darik
bergetar. Pesan dar
pa pun. Termasuk orang y
tapi dari siapa? Livia? Damian? Atau seseorang yang lain? Ia menutup mata,
ini muncul dalam bentuk yang tidak pernah ia duga. Damian Sinclair bukan hanya sekadar dokter baru di kota baru in
berkilau seperti ratusan titik emas yang tak beraturan. Suasana di luar begitu hidup, tetapi di dalam hatinya terasa sunyi. Ia me
aru saja ia beli dari toko di dekat sekolah. "Mama,
yang tak tertahankan. "Bagus, sayang! Tapi hati-hati, ya
di cermin dekat pintu-sesuatu yang membuat jantungnya berhenti sejenak. Ia men
kin nyata belakangan ini. Setiap kali ia keluar rumah, ada sensasi bahwa langkahnya diikuti.
ak bernama Noah baru saja masuk dengan kondisi pernapasan kritis. Orang tuanya
a mengenakan jas putih, tampak serius, matanya fokus, tetapi ad
ra Damian rendah, profesional, tetapi
"Stabil, tapi kita harus terus memantau p
guk perlahan. "Aku bisa
t. Namun setiap kali Damian menatapnya, ada sensasi asing yang membuatnya ingin
kegiatan di sekolah, teman-temannya, dan pengalaman kecil yang terjadi hari ini. Amara tersenyum, membi
ara duduk di sofa, menatap layar lap
esuatu yang tidak ia katakan. A
.. apa maksudmu?" gumamnya. Tetapi tidak ada jaw
erja sama dalam seminar medis yang menargetkan kasus anak dengan penyakit langka.
nyimpan lapisan makna yang tidak bisa ia baca. Amara merasakan ketegangan yang berbeda dari sebelumnya. Bukan hanya pro
menjawab sebelum Amara sempat bicara: "Dr. Amara memiliki kemampuan luar biasa dalam mengha
coba tersenyum tipis, tetapi hatinya tidak tenang. Damian hanya menatapnya,
menenangkan pikirannya. Namun matanya menangkap sesuatu-Damian berdiri di ujung lorong, memandan
u berjalan ke arahnya. "Dr. Amara, kau tam
ingkirkan perasaan cemas. "Aku
pernah tidur. Lampu-lampu gemerlap, tetapi hatinya terasa berat. Ia tahu, Damian bukan sekadar dokte
ah muram. "Mama, ada anak di sekolah yang bilang aku
t. "Apa maksu
serius. "Dia bilang ada orang yang sering me
dalam hati, ketakutannya meningkat. Ada sesuatu yang sedang terjadi, se
enuhnya. Ia menatap foto itu, merasakan denyut yang familiar dan asing sekaligus. Ia tahu, Damian Sinclair bukan
menatap layar ponselnya.
kan tahu siapa aku sebenarnya... dan rasa saki
g terlihat, tetapi ada niat tersembun
enasaran, dan tidak bisa menjauh. Ia sadar satu hal: pertemuan dengan Damian Sinclair bukan kebetulan. D
ya, menatap Ethan yang tidur dengan tenang, dan berbisik pada di
kehidupannya akan terikat oleh bayangan pria yang menyimpan dendam dan rahasia kelam masa lalu-dan tidak