Ketika Istri Sah Hanya Dijadikan Pengasuh Anakmu
sedikit lebih sepi. Tidak ada lagi suara radio tua yang setiap pagi memutar gamelan, atau gumaman Bapak yang sering sal
uatu: kadang roti hangat, kadang sekadar teh jahe yang ia beli di warung bawah. Dan Mira, tanpa perlu berkata banyak, se
Reno datang dengan membawa
nya Mira, setengah
tersenyum. "Mawar ini tumbuh di halaman rumah Bude. Dia bila
tipis turun, membasahi tanah yang lembut
aja, kam
bisik Mira
diam datang mengetuk. Reno baru saja mendapat pesan dari
arta. Kita har
membuat jantungnya seola
telah istrinya meninggal. Bukan cinta, tapi semacam pelarian dua orang kesepian yang saling menenangkan luka. Saat Reno dipin
lan, bayangan wajah Dina terus menghantui pikirannya. Apa yang ia cari ke
puan berjaket abu-abu di ruang tunggu. Rambutnya dikuncir, dan mata itu - mat
gak kete
ingin. "Kamu n
a jadi koordinator tim pusat." Dina menarik
i meja. "Kita ud
pikir semua bisa selesai c
u. Karena aku nggak m
natapnya tajam. "Jad
aktu itu. Tapi sekarang aku udah berusaha bangun lagi. Dan ada
a perlahan pudar. "Per
cukup jadi jawaban. Dina menatap ke ba
urusanku lagi..." Ia berhenti sejenak, menatapnya lurus. "Hati-hati, Ren. D
an itu,
a bisa merasakan ada yang berubah. Laki-laki itu sering melamun, sering lupa tert
suatu sore. "Akhir-akhir
hnya lama. "Cuma
k. "Aku tahu
cil. Mungkin karena ia terbiasa merawat ayahnya yang demensia - peka
lalu datang," akhirnya Re
iam. "
t dekat sama dia. Waktu aku ma
ya tenang. "D
hilangan kedamaian yang ba
pekarangan. Mira menggigit bibir
bikin kamu mundur. Aku nggak akan nanya lagi tentan
, ada rasa takut yang disembunyikan. Ia ingin memeluknya, tapi Mira sudah berd
di sana. Ia mengenakan blazer putih dan ekspresi profesional - seolah tak pernah ada per
"Aku dengar kamu ting
ya
ya? Aku pengin liha
kamu mau jalan-jalan, banyak tempat wisat
nap
tu tempat
benar-benar berubah, ya. Dulu kamu selalu but
depan. "Rumah bukan te
ik. Tapi sebelum pergi, ia menatap Reno sekali lagi.
etelahnya, badai
g menutup jendela ketika suara ketukan keras terdengar dari depan rumah. Ia membuka pintu
. ini ruma
no nggak tinggal di sini, tapi
ornya. Aku harus
ari arah jalan, payung di tangan. Wajahnya
mu ngapai
mau jelasi
, rasa dingin menjalar ke dadany
ggak tahu dia
pan tajam, lalu berkata, "Kam
kup!" ben
nyimpen semua barang dari istrinya yang dulu? Foto, surat, ba
ung menembus hati Mira. Ia menatap Ren
as
simpan. Tapi bukan karena aku belum mo
ian yang belum kamu
"Lihat? Kamu nggak s
a tajam. "Pergi
pi
kar
p Reno terakhir kali, lalu berj
tar. "Mas... aku nggak marah. Tapi aku capek jad
"Aku nggak pernah bandingin
alu seolah takut melupakannya. Gi
api Mira melangkah mundu
rlahan, meninggalkan Ren
ra. Hujan sudah reda, tapi udara tetap dingin. Mira d
ng jari. "Katanya bisa tahan lama kalau d
Ratna datang
asuk kantor dua ha
akkan tubu
ahu, bukan badan
ya berdebar aneh, campuran
e Ratna. Reno sedang duduk di ruang tamu, wajahnya pucat,
ra.
in tahu kamu b
arusnya ngasih tahu dari awal. Aku memang belum sepenuhnya bisa
n D
u masih orang yang sama. Tapi terny
matanya dalam
ak
. Bukan dengan janji,
sebuah kotak kecil berdebu. Ia membukanya di hadapan Mira.
ratapi. Buat aku kenang. Karena orang yang aku c
. "Kamu tahu, Mas... aku nggak minta dilupain masa l
alu tersenyum tipis. "Ka
a merah muda yang lembut itu tampak kontras dengan tanah hitam lereng Mer
meletus, kamu bakal lari ke
ecil. "Ke arah
nap
n aku pengin hidup, bahkan k
memerah. "Mas Reno r
mantis. C
gin berhembus pelan, membawa aro
ya - melainkan pengingat bahwa setelah badai, selalu ada langit yang kembali terang. Dan se