icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Istri Sah Hanya Dijadikan Pengasuh Anakmu

Bab 4 aroma tanah

Jumlah Kata:1537    |    Dirilis Pada: 28/10/2025

oma tanah yang baru tersiram embun. Burung-burung kecil berterbangan renda

masih mengepulkan uap tipis. Sudah dua minggu sejak ia dan Mira mulai sering bertemu - tidak hanya di pasar, tapi

ti Bude siapin lho," pang

iap, Bude. Saya ha

ngenal Mira, ia jarang lagi begadang memandangi foto mendiang istrinya. Luka lama itu tak sepenuhnya

di jalan setapak, melainkan seorang kur

eno Ad

, sa

r pusat. Mohon tanda

dahi berkerut. Begitu kurir i

negang: "Surat Penugasan Sementara - Depar

beban yang menimpa dadanya. Mutasi sementara sel

anya terasa jauh. Ia baru saja mulai nyaman di tempat ini, baru saja menemukan alasan untuk tersenyum lagi

akhir, tangannya cekatan, rambutnya terikat asal. Saat melihat Reno datang, ia langsung ters

eno, k

utasi," jawabnya pelan.

enutup wadah bubur yang belum sel

ggak bisa nolak. In

nya ada satu hal yang ia dengar: napas Mira yang tertahan, dan tat

gerti, kerjaan itu penting. Aku juga pernah ngalamin ditinggal

n pergi, bahwa perempuan ini sudah jadi bagian dari hidupnya - tapi lidahnya

Mira," ujarnya akh

-dalam. "Aku percaya, Mas. Tapi nanti kalau

langgan. Ia ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersamanya. Hari itu mereka berdua mengendara

sambil mengemudi pelan. "Kamu bisa h

endiri, Mas. Kalau nggak hafal,

. Di umur segini, bisa sabar ngurus bapak,

r, yang ada malah nyesel, Mas. Hidupku kan tin

impan beban besar. Bapak Mira, Pak Wiryo, sudah semakin parah demensianya. Kadang lupa makan,

ku meninggal. Rasanya nggak mau hidup lagi. Tapi... sekarang aku

oleh. "C

lan bubur pagi-pagi di pasar, te

pura-pura sibuk membuka kotak

apkan bekal penuh cinta - rendang, sambal

san Bude. "Dan... kalau kangen, telepon Mir

ju bandara dengan motor pinjaman. Tapi di setengah perjalanan,

adio terdengar samar. Mira keluar membawa e

elum be

enarik napas panjang. "Makasih. Buat s

bingung. "Aku?

caranya hi

berhenti. Tapi sebelum ia sempat menjawab, Re

, Mir. Tunggu

Ren

i, tiga b

i, benar-be

k kunjung reda. Hari-harinya kembali diisi dengan rutinitas: menyiapkan bubur, merawat bapaknya, menghitung hasil jua

a. "Mbak Mira, Mas yang bantu ngan

uar kota, Bu," j

mbil menatap jalanan berlumpur. Ia teringat kata-kata Reno: 'Aku baka

l. Sinyal sulit, cuaca tak menentu. Namun di sela lelah, ia selalu menulis sesuatu di buku catatannya: kisah sing

enginapan, ponselnya bergetar. Nomor tak diken

s R

erdengar gemetar. I

ude. Ad

akit. Mira sendirian di sana

petir. Tanpa pikir panjang, ia menutup laptop, menge

pagi hari, Reno langsung menuju rumah sakit di kota. Di ruang perawatan, ia mene

Tapi saat melihat Reno muncul di

lalu menepuk bahunya

h. "Aku takut, Mas. Bapak makin sering l

i sampingnya. "Sekarang aku

, matahari menembus jendela, menyinari

menurun drastis, kemungkinan besar hanya menunggu waktu. Mira menatap kosong ke ar

a mesin oksigen yang berdesis pelan,

gan doa dan air mata. Mira berdiri di tepi liang, mengenakan kebaya abu-abu sederhana, wajahnya dat

a usai, ia b

ra.

pnya lemah. "Sekaran

. "Selama kamu mau, kamu n

ngis di pelukannya. Tangisan panjang

urnya untuk sementara. Reno sering datang membantu di rumah, membersihka

kin taman?" tany

nggak sepi. Katanya, bunga bis

gitu tanam yang tahan lama,

tapnya. "

ga - tapi untuk sesuatu yang lebih dalam. Sebuah tekad

teras rumah Bude Ratna sambil menatap lereng Merapi yang

as. Aku nggak tahu kalau send

embala

alau tanpa kamu, aku b

p memang bukan soal kehilangan atau menemukan. Tapi tentang keb

itu, cinta mereka mulai tumbuh la

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka