icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kau Menebar Dusta di Hatiku

Bab 4 memeriksa semua ruangan rumah secara acak

Jumlah Kata:1747    |    Dirilis Pada: 26/10/2025

l di taman, tangannya menggenggam sapu lidi, tapi pikirannya jauh dari pekerjaan. Ia mendengar sua

k, menyusuri setiap sudut, memastikan tidak ada yang mencurigakan. Liyana, yang biasanya dapat mengatur ritme

Rafly dari tangga utama. "Liyana, ikut aku sebentar." Suaranya

erti sebelumnya. Ia mengikuti Rafly ke ruang perpustakaan, tempat yang jarang ia masuki sendi

amu melihat dokumen ini dengan cermat. Tapi aku j

Pak, saya berusaha," jawabnya perlahan. Tapi ia ta

ku merasa kamu terlalu menahan diri," katanya, suara serak tapi pe

Tapi tatapan Rafly menembus hingga ke tulang. Ia mera

awasannya membuat udara di sekitarnya terasa berat. Ia berhenti sejenak, mengamati jendela perpustakaan dari kej

ima telepon dari Alvin. Suaranya te

ek baru yang bisa mengancammu jika gagal. Jangan biar

ai menimbulkan sakit kepala, tapi ia tahu harus tetap fokus. Tidak ha

ak bisa menolak, meski hati kecilnya berteriak agar ia menjauh. Di mobil mewah Rafly, Liyana duduk di kursi samping

enghargai ketenanganmu. Tapi ada sesuatu yang membu

beberapa hal perlu hati-hati, Pak." Suaranya terdengar datar,

atan, mengamati gerak-gerik tamu, dan memastikan tidak ada yang memperhatikan kedekatannya dengan Rafly. Namun, salah satu investo

n hanya fisik, tapi juga mental. Rafly menatapnya sekilas, lalu berkata, "Kamu heb

erjebak. Ada ketegangan yang meningkat, godaan yang tidak b

di balkon, menatap lampu kota yang berkilau

u. Jangan biarkan Nadya atau orang

riga, Rafly semakin dekat, dan Alvin terus menekan. Ia mulai bertanya pada dirinya sen

: surat yang menunjukkan hubungan rahasia Nadya dengan salah satu investor. Itu bukan se

ni. Sekali langkah salah, Nadya akan mencurigainya, tapi di sisi lain, ini adalah kesempatan yang bisa men

yang kamu pegang?" Suaranya rendah, tajam, tapi ada n

tergagap, mencoba menutupi dokumen itu. N

yang tidak bisa Liyana jelaskan. Ia tahu satu hal: malam ini, semuanya akan beru

di sana, tangan gemetar, menyadari bahwa hidupnya tidak lagi bisa sama. Setiap langkah yang ia ambil

lepon dari Galih, investor yang mencurigai

an aku ingin bertemu.

runtuh; bukan hanya misi, bukan hanya godaan Rafly, tapi intrik yang le

belum selesai, dan badai baru, le

ah Rafly, menatap pohon-pohon tinggi yang bergoyang diterpa angin. Daun-daunnya berjatuhan, menyapu rumput basah. Angi

dah mengirim pesan yang jelas menandakan ia mengetahui rahasia Liyana. Tidak hanya itu, Nadya semakin agresif, menyelid

klien asing. Ia tahu, kesalahan sedikit saja bisa membongkar posisi rahasianya. Suara langkah di lantai kayu m

fly memulai, suaranya rendah tapi te

tapi hatinya menolak berpura-pura. "Hanya.

dokumen. Sentuhan itu sederhana, tapi cukup untuk membuat Liyana me

interaksi singkat antara Rafly dan Liyana. Senyum tipis muncul di wajah Nadya-senyum yang bukan tanda

menerima telepon dari Alvin. S

cepat. Jangan sampai Rafly mengetahui hubungan rahasia yang sedang

keluarga, godaan Rafly, kecurigaan Nadya, dan ancaman Galih membuatnya terjep

emantau setiap gerakannya. Liyana menyadari, ini bukan tamu biasa. Rasa waspada menyeruak. Ia segera menutup tirai, m

menyiapkan presentasi untuk klien besok," ucapnya sambil menatap layar laptop. "Tapi

seluruh tubuhnya. Setiap kali Rafly berbicara

pada tugas ini tanpa menyerah pada perasaan? Bagaimana jika Nadya menemukan ses

bus rambutnya, membawa aroma hujan. Ia menutup mata sejenak, mencoba menenangkan diri, tapi kepalanya

ang. Liyana menoleh, melihat Rafly berdiri di amba

anya pelan. "Ada sesuatu yan

rahasianya? Ia menarik napas panjang. "Tidak, Pak. Han

kin sempit. "Kamu harus jujur padaku, Liyana.

jahnya memancarkan kecemburuan dan curiga yang tidak bisa disembunyikan

ian, menyadari adanya ketegangan yang tidak biasa. "Aku tahu ada ya

n agresif, Rafly semakin dominan, dan dirinya be

iyana bergetar. Sebuah pesan

gin selamat, temui aku malam ini di par

seseorang yang lebih dekat dari yang ia kira. Ia menyadari, malam ini segala sesuat

elama ini, semua rahasia yang ia pegang, sekarang menjadi taruhan hidup

n. Ada sesuatu yang berbeda-perasaan penasaran dan dominasi yang meni

u dengan ketegangan yang ia rasakan. Liyana menunduk, tangan gemeta

, ia melihat sosok Galih berdiri di balik bayangan pohon, menatapnya dengan tatapan d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka