Ayahku, Penjahat Terbesarku
lat yang menyambar, seakan langit pun tahu bahwa malam ini akan ada darah yang tumpah. Zayden berdiri di depan jendela besar, menatap penda
lama-foto seorang anak perempuan kecil dengan rambut dikepang dua, berdiri di depan rumah
Sera
ti peluru yang
suara beratnya terden
eriksanya tiga kali. Foto itu diambil dari arsip lembaga perlindungan saksi yang diretas oleh pihak
sorot matanya me
tai oleh kelompok Raven generasi sebelumnya. Pe
e arah jendela lagi, menggenggam foto itu hingga kertasnya hampir sobek. Ada sesuatu
empat membuat hatinya bergetar, adalah anak d
. Tapi data yang dipegang
am Zayden, lebih pada dirinya sendiri.
ni menatap pemimpinnya.
us mengguyur kota. Zayden akhirnya meletakkan foto itu di
h satu alat komunikasi yang dia gunakan. Dia sempat berada di p
jangan biarkan siapa pun menyentuhnya
basah. Nafasnya tersengal, tangannya menekan luka tembak di sisi perutnya. Darah
ahu satu hal: jebakan itu bukan kebetulan. Sese
menahan rasa perih yan
ersembunyian darurat yang dulu disiapkannya bertahun-tahun lalu. Kaela mendoron
melainkan karena amarah dan keputusasaan. Isembunyikan di dalam jaketnya. Ia membuka rekaman
ngar suara laki-la
tidak tahu bahwa dialah Raven. Lelaki yang kau cari sel
at. Suara itu berulang di kepalanya seperti pisa
aven? Tid
lawan, kebiasaannya menutup diri, serta jejak misterius dalam s
siknya lirih, meski di dalam hati ia tahu
enolak keputusan itu, tapi Zayden bersikeras datang sendiri. Ia ingin
ndorongnya perlahan, dan menemukan Kaela tergeletak di la
tetap indah dalam k
antai. Ia meraba nadi di pergelangan
uh Kaela ke dalam pelukannya, membawanya
angit-langit tinggi, tirai hitam tebal, dan suara detik jam yang berdentang pe
u temp
as R
a sakit di perutnya membuatnya meringis. Ketika pintu
arna arang. Wajahnya dingin seperti biasa, tapi ada sesuatu d
suaranya serak. "Kau yang menyelamatk
ng, menatapnya dalam diam. "Aku tidak aka
hku sendiri?" sergah Kaela, suara
alu berkata lirih, "Karen
g bagaimana ayahmu membunuh seluruh keluargaku? Tentang bagai
ilih menjadi Raven. Tapi aku juga tida
, Zayden? Apa kau ingin memastikan a
erapa inci. "Karena aku tidak tahu siapa kau sebenarnya saat
kelemahan-melainkan karena rasa benci yang bercampur denga
katanya dengan suara gemetar, "lepaskan aku
unia di luar sana ingin kau mati. Dan aku t
nya tidak bisa menerima kenyataan bahwa lelaki yang sempat ia percay
"Tuan, kami menemukan pelaku penembakan terhadap Kaela.
r tubuhnya ce
ca. Dia menjual informasi ke
"Tangkap dia. Jangan biarka
bunyi keras. Lampu darurat berkelap-kelip merah
ah masuk ke sistem kita.
m. "Kunci semua aks
ara ledakan besar mengguncang gedung. Kaca bergetar
iri, menahan rasa sakit di tubuhnya. Ia tahu
mar, sosok yang tak ia duga berdir
u
ata kirinya terdapat luka lama yang
kir kau bisa main dua kaki di dunia ini? Rav
am, tubuhny
kali, Raven lebih dulu menemukanmu. Tapi malam
angkah cepat menggema di belakangnya. Zayden mun
ur ke depan. Pertarungan meledak di tengah lorong sempit, tubuh mereka saling ha
nyaksikan, jantungn
sil menekan Luca ke dinding,
kami?" tanya Zayde
lemah, Raven. Kau mulai punya hati.
o
Luca. Tubuhnya jatuh
gelap-campuran antara kehilangan dan kemarahan. Ia mei," katanya pel
tanya menetes. "Dan meni
ah masuk ke gedung. Ak
ap
ngguncang, "tolong. Untuk per
ju pintu keluar, menahan air ma
enghilang di balik asap, lal
menghancurkan seluruh l
turun perlahan, hanya
detik jam terdengar samar. Detak ke
enggenggam sesuatu-foto seorang gadis kecil
reruntuhan markas Raven. Api sudah padam, tapi bara masih berasap di antara puing-puing. Tim penyelamat
angan berdarah muncul, menggenggam erat selembar foto yang sudah hangus sebagian. Zayden mengerang pe
kan adalah kenyataan bahwa hampir seluruh orang kepercay
i satu
el
a. Ia menyuruhnya pergi agar selamat. Tapi entah kenapa, saat ini, rasa
ang kini hanya tersisa dinding hitam hangus. Ia meny
lnya lirih. Ti
ang masih hi
ni
ngar pelan, diikuti napa
kkan tubuhnya
blok selatan. Luka pa
angkah di antara reruntuhan. Ia menemukan Dean tergeletak di antara
engangkat bebatuan itu. "Ka
"Aku berjanji tidak
ti janji itu," balas Za
dari bibirnya. "Kau harus
icara sep
... ada yang mengatur
beku. "Apa
segalanya tentang Raven dan The Meridian. Ia menjual data operasi
ayden mena
u tersenyum samar. "Orang
emeganginya, tapi denyut nadi di perge
Dingin. Hening. Dunia
ari ke
ban, tapi wajahnya masih pucat. Ia tidak tidur, tidak makan dengan benar. S
yd
bahwa pria itu sudah mati.
lan, menatap ombak yang memecah di ba
wanita tinggi dengan rambut pirang pucat
datar. "Atas nama The Merid
ku tidak lagi bag
sih memegang chip data yang seharusnya menjadi milik kami.
tol dari balik mantel
memantul di antara kontainer. Kaela berlari, menembak sambil berlindung di b
osisi, memukul lawannya dari belakang
li dengan organisasi yang membakar an
enar tidak tahu apa-apa, ya? Siapa yan
nya tajam. "A
l terjadi di kapal yang terparkir tidak jauh dari mereka. Ombak besar menggunc
ah kota, Zayden membuka matanya. Pandangan pertamanya dipenuhi cahaya p
r," ujar
tapi matanya tajam. "Kau seharusnya mati, Tuan Veyra. Tapi tubuhmu men
t di dadanya membuatnya meringis. "B
a ha
na denga
idak s
sejenak. Napasnya ber
m wak
h wak
menarik kabel infusnya sendiri, lalu turun dari tempat tidur.
Aku ingin tahu siapa yang
s kau lihat dulu." Ia menekan tombol di layar komp
an kecil-dan sosok Kaela yan
ayar itu lama. "
" tambah sang dokter. "Tapi bukan The
a, Niko, mantan agen bebas yang kini bekerja sebagai peny
rita di bawah tanah bilang Raven suda
ri di sofa, menatap
ia
yde
saja dia hidup. Lelaki itu ibarat iblis yang menolak mati
ikannya pada siapa pun
uangan atau proyek gelap. Itu daftar nama pemimpin dari semua sindikat besar di dunia. Termasuk Rave
"Jadi ini bukan hanya
ng yang ingin jadi dewa di
oba memproses semuanya. "
ul di setiap data manipulasi. Nama yang sama yang muncul d
tap file i
ka halaman
rtulis: AU
i mengalir. "Veyra? Kau...
dara tirinya. Dialah
ku pernah bertemu dengannya. Dia terlihat
Dia memanfaatkan Zayden dan The Meridian untuk saling
menyambar di kejauhan, dan hatinya berdegu
ang menghadap kota. Luka di dadanya masih terasa nyeri
Aurelia muncul di layar komputer di depannya-seba
akkan rahan
masuk dengan wajah pucat. "Tuan, kami baru saja memintas transmisi dari jaringan
leh tajam.
Suara wanita dingin
an khawatir, aku akan memastikan dia melihat
alkon, matanya berkilat ma
re
akan menjemputnya sebel
hip ke dalam kalung di lehernya. Namun sebelum ia sempat keluar,
tam menyerbu masuk, wajah mereka tertutup topeng logam. Kaela b
t biasa. Gerakan mereka si
terlepas. Mereka bertarung jarak dekat-Kaela menangkis, memutar, me
a-tiba, la
erdengar. Satu per satu penyerang tumbang,
di balik asap, berpakaian hitam dan
yd
an menembak tanpa ragu. Begitu ruangan he
atang tepat waktu
mpuran antara lega, marah, dan
a begitu," ja
ajahnya yang kini penuh luka, tapi mata itu masih sama-tajam
mbali?" tanya
h. "Karena aku baru tahu
ia
a lama. "Aur
a me
ada rendah, nyaris seperti janji. "Karena perang ini baru dimula
ponsel Kaela bergetar di sakunya. Laya
cinta? Coba tanyakan padanya siapa yan
atap Zayden dengan pandaniknya. "Apa mak
r itu. Sekilas, rau
iar aku j
uaranya pecah, penuh
natapnya lagi dengan mata kelam.
la seketi