Aku Tak Butuh Suami, Aku Butuh Keadilan
ngatannya tidak mampu menyingkirkan rasa dingin yang menusuk hatinya. Semalam adalah malam terberat da
: rasa rindu pada Damar. Ia menekankan dirinya bahwa perasaan itu salah, tapi tak
ada kata yang keluar dari mulutnya, tapi ketegangan di udara terasa begitu pek
yang tepat. "Mas... aku... aku nggak ta
s. "Mulai dari jujur. Aku mau tahu semuanya. Kalau kamu masih ma
duk, dan mulai menceritakan semuanya: pertemuannya dengan Damar, perhatian yang ia dapat, bahka
perti menahan badai emosi yang ingin lepas. Lina menyelesaikan ceritanya dengan suara
nya. "Lina... aku nggak tahu bisa nerima ini atau nggak. Tapi aku nggak mau keputusan
ngkin satu-satunya harapan yan
ap interaksi dengan Randi terasa dingin, penuh ketegangan. Ia mencoba berbicara, mencoba tersen
mulai curiga, dan tetangga mulai menatap Lina dengan tatapan aneh. Bahkan Bu Yuni, tetangg
, Lin. Aku nggak bisa tinggal di tengah kebohongan ini. Aku
rti... tapi... aku... aku nggak bisa kehilan
ung. Tapi kita harus putusin ini seka
menyadari, hubungan yang ia anggap sebagai pelarian dan kenyamanan kyimpan bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Anak-anak mulai merasakan ketegangan itu. Nisa, yang biasanya ceria, kini seri
r panjang. Aku nggak bisa terus-terusan hidup dengan kebohongan dan rasa sakit ini. Aku nggak bisa bohong, aku masih sayang sama kamu,
menetes. "Mas... aku nge
ita mau selamatin rumah tangga ini, semua harus jujur. Tidak ada rahasia lagi. Dan... aku n
kirannya saling tarik menarik. Tapi ia tahu, jika ingin menye
embut, dan terkadang gugup saat bersama istrinya. Suatu sore, Rina mengikuti Damar ketika ia keluar
unyikan Damar darinya. Perasaan cemburu dan marah bercampur menjadi satu. Ia tidak
sibuk dengan laptopnya. "Kamu nggak bisa terus ngebohong
erkejut. "Rina..
n orang lain, lebih perhatian sama dia daripada
u, ini saatnya memilih. Tapi hatinya masih berat, kar
, Rina. Aku... aku butuh waktu," ujar D
tu lagi. Kalau kamu nggak jujur, semuanya bakal
i menyebar. Teman-teman ibu-ibu mulai menghindarinya, tetangga yang dulunya ramah kini me
g enak soal kamu sama Damar. Hati-hati, ya. Dunia kecil ini nggak a
Ia sadar, kesalahan yang ia buat bukan hanya menyakiti suam
in kesempatan terakhir untuk menyelamatkan rumah tangganya. Ia memutuskan, besok ia
Ketakutan bahwa meski ia mencoba mene
ng tidak terlalu ramai. Hujan rintik-rintik membuat su
rus putusin semuanya. Demi Randi, demi anak-anak,ni harus terjadi. Aku nggak bisa terus bikin kamu tersiksa. Ak
sayang... tapi aku nggak bisa terus selin
yang terdengar. Dua hati yang saling sayang kini harus berpisah
janji... aku nggak akan ganggu kamu lagi. Aku mau kamu ba
sa hancur tapi lega.
jan, tapi karena luka yang tak mudah sembuh. Ia sadar, jalan ke depan akan berat. Membangun kemb
tuk dirinya sendiri, untuk anak-anak, dan untuk
alaman yang basah oleh embun. Semalam, setelah pertemuannya dengan Damar, hatinya terasa hancur, tapi juga lega. Ia tel
mudah bernapas. Malah, tekanan yang
an tatapan sinis. Lina menyadari, gosip tentang perselingkuhannya telah menyebar lebih cepa
kukan nggak akan pernah bisa hilang begitu saja," gum
Yuni benar. Tidak ada lagi
embawa keranjang cucian. Tatapannya masih dingin, tapi ada sesuatu yang b
Damar. Aku... aku nggak akan
ya dalam. "Kam
semuanya. Untuk kita, untuk anak-
masih terluka. Tapi... aku nggak mau nyerah sama kita. Aku mau kas
ega. Ia tahu, langkah pertama unt
anak lebih intens, menyiapkan sarapan lebih hangat, bahkan mencoba berbicara lebih lembut p
etiap kali ia lewat, terdengar bisik-bisik yang jelas: "Itu kan perempuan
idak ada yang bisa menolongnya
nya. Ia terlihat lelah, tapi ada sesuatu yang
a. Tapi aku juga mau tau... kamu benar-ben
ma dia. Aku nggak mau nyakitin siapa pun lag
Tapi Lina... aku nggak bisa janji ini gampang. A
erti, Mas. Aku juga butuh wakt
Meski hatinya hancur, ia mencoba mengalihkan perasaan itu dengan bekerja lebih keras dan mendekat pa
ersisa. Ia mulai curiga bahwa sesuatu yang besar terjadi di antara Lina dan Damar. Ma
a istrinya terlalu lama. "Aku nggak ba
a napas. "Aku cuma mau percaya...
menjadi-jadi. Anak-anak mulai bertanya mengapa teman-teman mereka di sekolah menghindari m
ga anak-anak. Malam itu, ia duduk di ruang tamu sambil memeluk Raka dan Nisa. "Ibu minta ma
mua ini, tapi mereka merasakan ketegangan yang sama. Lina berjanji pad
atinya selalu tergoda untuk melihat kabarnya. Ia tahu, hubungan itu sudah berakhir, da
iksa pesan-pesannya, mengintai aktivitasnya. Damar mulai merasa
tajam. "Aku nggak bisa terus hidup dengan
n tanpa merusak semuanya. "Rina... aku... aku pernah dekat dengan seseorang. Tapi
n yang lebih. "Kamu nggak mau cerita si
ng bisa menghancurkan hubungan yang tersisa. "Aku nggak bisa ngomong semu
alu mengangguk perlahan. "Aku cuma m
tap menjaga jarak, tapi tidak lagi dingin sepenuhnya. Ia mulai melihat usaha Lina yan
k, dan selalu mencoba hadir untuk Randi dan anak-anak. Semua itu terasa mele
di samping Lina. "Lina... aku lihat usaha kamu.
a kasih, Mas. Aku janji... a
derhana, tapi bagi Lina, itu adalah sinyal pertama bah
i, gosip masih beredar, dan masa lalu Lina tidak bisa dihapus begitu s
intangan. Tapi satu hal yang pasti: ia tidak akan menyerah. Bukan hanya untuk diriny
Tapi kali ini, Lina melihatnya sebagai simbol kehidupan baru
erapa minggu, ia merasakan sedikit ketenangan. Mungkin masih ada jalan un
ap menggosip, dan masa lalu akan selalu membayang. Tapi kini, hatinya bertekad: ia
i. Ia tahu, besok akan menjadi hari baru. Hari di mana ia akan terus berjuang untuk menebus