Hancur Karena Cinta yang Berkhianat
asa berat. Setiap tendangan janin di perutnya membawa perasaan campur aduk: bahagia, takut, dan waswa
. kamu harus makan dan istirahat. Tubuhmu t
ku baik, Din. Hanya ingin
ya-mata yang penuh penyesalan, senyum yang dulu begitu menenangkan, kini seolah me
Ia menunggu Aluna di taman, menatap dari kejauhan sebelum akhirnya mendekat deng
sini?" suaranya jelas dan tegas, m
menenangkan. "Aku hanya ingin b
dan kehamilan yang kian berat. "Aku baik-baik saja
Aluna... aku salah meninggalkanmu. Tapi aku tidak bisa di
bisa memperbaiki semuanya hanya dengan muncul begit
mengakuinya, tapi rasa sakit dan kerinduan yang lama terkubur muncul kemba
osnya menatap keduanya, seolah memahami lebih banyak daripada yang bisa mereka katakan. Wanit
Aluna. Ia sadar, gadis kecil itu memiliki peran yang tidak bisa diabaikan
an Aluna dibawa kembali ke rumah sakit. Raka, mengetahui kabar itu, berlari tanpa memperdulika
un matanya tetap fokus pada perutnya. Dina menggenggam tangan Aluna, menenangkan sahabatnya. R
an Anda," kata dokter. Raka mengangguk, menahan di
bih kuat. Ia menepuk lembut perutnya, tersenyum ti
Ia menyadari, kehilangan Aluna bukan hanya tentang dirinya sendiri, tapi juga tentang anak yang belum lahir. Ia
mengirim pesan kepada Aluna,
memastikan kamu baik-baik saja. Jika ka
Hatinya penuh kebingungan-antara ingin menolak dan ingin mendengar. Din
dak. Aku tidak bisa. Tidak sekarang. Anak ini... ya
Aluna, mengetuk pintu. Aluna membuka pintu, terkejut melihat gadis
ian lakukan di sini?"
senyum polos. "Aku
inya tidak nyaman. Wanita misterius kemudian berkata lembut, namun tegas, "Aluna...
h, hatinya berdeba
k dan cinta. Kadang apa yang kita pikir bukan milik kita,
s kecil itu menatapnya, seolah menunggu reaksi. "Aku..
, kamu akan mengerti. Tapi untuk sekarang... fokuslah pa
na, merasa campur aduk. Ia ingin segera pergi ke sana, tapi Dina sudah m
semakin terguncang oleh perasaan cemburu dan penyesalan. Gadis kecil dan wanita misterius terus munc
idak akan menyerah. Ia akan melindungi anaknya, menghadapi Raka, dan menghadapi dunia yang terk
i bahwa meski ia jauh, hatinya tetap terikat pada Aluna dan anaknya.
n janin. Ia tahu, tantangan masih panjang, tapi ia tidak akan menyerah. Ia akan melindungi anaknya, menghadap
angannya terus menepuk perutnya, merasakan tendangan janin yang semakin kuat. Setiap gerakan membuatnya tersenyum
sa prihatin. "Aluna... kamu harus istirahat. Jangan te
in. Tapi... aku ingin memastikan se
ah begitu saja. Raka yang dulu meninggalkannya kini tampak begitu menyesal, dan bahkan hadir di tempat-te
Aluna lagi. Pesannya sederhana, h
ingin memastikan kamu dan anakmu baik-baik saj
u akan membuka kembali luka lama. Namun, hatinya tak bisa menolak rasa i
Tidak, Din. Tidak sekarang. Fokusku
atinya gelisah, bercampur cemburu dan rasa bersalah. Ia tahu, setiap hari yan
Kali ini, Aluna membuka pintu dengan waswas, melihat gadis kecil itu sendiri. Wan
lian lakukan di sini
senyum polos. "Aku
tidak nyaman. Wanita misterius kemudian berkata, dengan nada lembut namun tegas: "Alun
jantungnya berdegup k
bukan milik kita, justru mengikat hati lebih dalam daripada yang kita sadari. Suatu saat, kamu akan m
seolah menunggu reaksi. Aluna tahu, pesan itu membawa rahasia yang a
traksi yang lebih kuat dari biasanya, tubuhnya pegal, dan mual menyerang tanp
n. Gadis kecil dan wanita misterius muncul lagi di taman. Gadis itu berlari ke arahn
ingin bicara dengan Aluna, tetapi ia tahu setiap langkah harus sangat hati-hati. I
m-diam. Ia berdiri di depan pintu, ragu-ragu. Ia ingin mengetuk, ingin berbicara, te
h. Matanya langsung menatap Raka, wajahnya t
. "Aku... hanya ingin memastikan kamu bai
cemas dan marah. "Aku baik. Fokusku
n mengatakan semuanya-rasa bersalah, cemburu, dan kerinduannya-tetapi menahan diri.
itu, ragu, namun mengizinkannya masuk. Gadis kecil itu berjalan pela
tinya bergetar. Wanita misterius berdiri di belakang, tersenyum samar. "Semua yang te
erius itu membawa rahasia yang lebih besar daripada yang ia duga-ra
menemani setiap langkahnya. Aluna menatap perutnya, merasakan tendangan janin, tersenyum
jan dan jalan licin. Saat ia sampai, Aluna sudah berada di ruang bersalin
akan dan kata-katanya bisa memicu konflik. Ia duduk di kur
harus dirawat untuk memastikan kesehatan janin. Dina duduk di sampingny
njang, tapi ia tidak akan menyerah. Ia akan melindungi anaknya, menghadapi Raka, dan menghadapi dunia y
i bahwa meski ia jauh, hatinya tetap terikat pada Aluna dan anaknya.
semakin terguncang oleh perasaan cemburu dan penyesalan. Gadis kecil dan wanita misterius terus munc
anin. Ia tahu, tantangan masih panjang, tapi ia tidak akan menyerah. Ia akan melindungi anaknya, menghadapi