Moh. Munif
2 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Moh. Munif
Hancur Karena Cinta yang Berkhianat
Romantis Setelah tiga tahun menjalani rumah tangga, Aluna memutuskan untuk hamil. Selain karena sang suami, Raka, yang terus memintanya, Aluna juga merasa kariernya kini telah berada di puncak dan waktunya tepat untuk membangun keluarga.
Saat kehamilan itu benar-benar terjadi, Aluna bersemangat untuk memberikan kejutan. Ia berniat datang ke kantor Raka untuk mengabarkan kabar bahagia itu secara langsung.
Namun, apa yang ia lihat di kantor benar-benar mengguncang hatinya. Di ruang kerja Raka, ia menemukan suaminya sedang duduk bersama seorang wanita berparas lembut, sementara seorang gadis kecil duduk di pangkuan wanita itu, tertawa riang.
Hati Aluna hancur. Namun yang lebih menyakitkan adalah kata-kata yang keluar dari mulut Raka setelah ia menyadari kehadirannya:
"Kita berpisah saja," ujarnya dingin, tanpa ragu sedikit pun.
Aluna tak percaya. Bagaimana mungkin Raka, yang selama ini tampak mencintainya sepenuh hati, bisa berkata begitu dengan begitu mudah?
Pertanyaan yang menghantui Aluna kini adalah: apa yang akan terjadi jika suatu hari Raka mengetahui bahwa ia telah menelantarkan darah dagingnya sendiri, sementara kasih sayangnya diberikan kepada seorang anak yang tak memiliki hubungan darah dengannya? Anda mungkin suka
Dalam Dekapan Dosen Tama
an_febizha "Jangan memberontak, Run," suara Tama terdengar berat, serak, menahan gemuruh di dadanya. Dia tidak memberi jeda. Wajahnya kembali turun, ke garis leher Runa yang berkeringat, menghirup aroma tubuh gadis itu dalam-dalam, lalu kembali mencecapnya.
"Aku suamimu," bisiknya lagi, tepat di telinga Runa, "Dan kamu istriku. Apa yang kita lakukan ini benar."
__
Oleh : anfebizha
Gairah Nikmat Kopi Susu
Juliana 21+
"Pantas belum jalan, ada maunya ternyata" Ujar Fany
"hehehehe... Yuk..." Ujar Alvin sambil mencium tengkuk istrinya.
Fany segera membuka handuknya. Buah dadanya menggantung indah, perutnya yang rata dan mulus, serta area kemaluannya yang ditutupi rambut hitam langsung muncul. Alvin segera memeluk Fany dan melumat buah dadanya dengan rakus.
"Pintu sudah dikunci? " Tanya Fany
"Sudah...." Jawab Alvin disela mulatnya sedang mengenyot puting pink milik Fany
"nyalain Ac dulu" suruh Fany lagi
Sambil melepas sedotannya, Alvin mencomot remote AC lalu memencet tombol ON.
Kembali dia melumat buah dada Fany bergantian kiri dan kanan, buah dada yang putih dan terlihat urat-urat merah dan biru di buah dada putihnya, membuat Alvin makin rakus melumatnya.
Sambil menrunkan celana pendek dan celana dalamnya, dia membuka kaosnya, lalu merenggangkan paha Fany, ujung kontolnya yang belum tegak sempurna diberi ludah lewat jari tengahnya di bagian kepala, lalu menggosok gosok pelan di bibir vagina Fany.
Fany mendesah dan merasakan mulai ada rangsangan di bibir kemaluannya, lalu tiba-tiba masuk batang berurat milik Alvin di vagina Fany yg belum begitu siap dan basah, pelan2 lelehan cairan membasahi dinding vaginanya, Alvin mulai menggoyang dan naik turun, Fanny memeluk bagian pinggul suaminya, pahanya dibuka lebar.
Tidak lama kemudian.....