icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Suami Membagi Cinta

Bab 3 menyuarakan kegelisahan hati Arunika

Jumlah Kata:2957    |    Dirilis Pada: 25/09/2025

n denting seolah ikut menyuarakan kegelisahan hati Arunika. Ia duduk bersandar di kursi dekat ranjan

alam. Ini bukan lagi hal baru. Sudah berbulan-bulan ia terbiasa menungg

firasat buruk yang membuatnya gelisah. Ia menoleh ke arah meja kecil

n tangan sedikit bergetar. Sebu

orang wanita. Mereka tampak mes

ata pada dirinya sendiri bahwa itu hanya orang iseng yang ingin merusak rumah tangganya. N

ya. Dan wanita itu tak lain adalah Selina. Mereka tertawa bersama, seolah dunia hanya milik mereka berdua. S

ka luruh tanpa

ki Davin menggema di lorong. Arunika buru-buru menyeka wajahny

ajahnya tampak kelelahan, tapi ada kilatan berbeda di mat

melepaskan sepatu tanpa benar

u," jawab Ar

melewatinya begitu saja. Seolah keberadaan Ar

Arunika tak sa

gilnya, suara

pintu kamar, menoleh denga

engepal di sisi tubuhnya. "Kau ber

a berubah dingin, menusuk seper

atapnya dengan mata yang berair

dara. Hanya suara hujan yang te

wajahnya semakin dekat dengan Aru

uk lebih dalam darip

, ingin berteriak, ingin menuntut. Tapi suaran

auh. "Aku sudah lelah, Arunika.

mas. Kata-kata itu menghancurk

embeku. Mireya bangun pagi dengan wajah

sa jalan-jalan, kan? Pa

meski hatinya terasa remuk. "Iya, sa

gan pakaian kerja rapi, Aru

alan-jalan?" tanya

atap jam di tangannya. "Maaf, sa

edup. Ia menunduk, memain

kari janji pada anak mereka. Tapi melihat dinginnya tatapan

g larut, bahkan beberapa kali tak pulang sama sekali. Mireya yang dulu b

olos tanpa sadar menyakiti hati ibunya. "Papa

Maafkan Mama, sayang. Mama

ang kehilangan. Kehilangan suaminya, kehilangan

mah. Pandangannya kosong, menatap bunga mawar

ah panggilan masuk dari nomor tak

al

dengar di sebera

siapa

elina. Aku hanya ingin bilang... hati

ercekat.

ndapat jawaban, sam

kut sekaligus penasaran. Ada sesuatu yang lebih besar, lebih

us yang ia terima seminggu lalu. Hatinya berdebar kencang, seperti genderang yang dipukul tanpa henti. Selama beberapa ma

berapa orang duduk santai, sibuk dengan laptop atau percakapan me

angan. Rambutnya sebagian sudah memutih, wajahnya dipenuh

anyanya begitu

ang mengirim

Arunika duduk. "Nama saya Ratna. Du

yang Anda maksud dengan sura

bukan sekadar wanita yang merebut suami Anda.

u kuduknya berdiri. "

a lalu kelam. Banyak pria yang terjebak olehnya, kehilangan se

Apa maksud Anda? Anda

nunjukkan Selina berdiri bersama seorang pria paruh baya yang tampak berwibawa. "Itu bos saya dulu. Pengusaha suk

gan tangan bergetar. "Dan ka

Selina selalu tahu cara membuat pria tunduk. Dia memanipula

bukan hanya perasaan cintanya yang direbut. Suaminy

tahu saya semua ini?

ng hancur karena dia. Saya lihat mata Anda, Bu. Anda masih mencintai suami

sadari. "Tapi aku lemah. Davin bahkan tidak mau

uktikan. Cari tahu siapa Selina sebenarny

asa asing baginya. Ia melangkah pelan ke kamar, mendapati Davi

a Davin sekilas, ta

a berusaha te

nselnya di meja.

ya sejenak. "Ber

gus. "Seseor

as. "Lucu sekali. Kau menuduhku, semen

gang. "Jangan ba

tapi ia menahan diri. Ratna benar-ia butuh bu

a mengikuti dari jauh, mencatat tempat-tempat yang sering didatanginya.

ki sebuah hotel mewah. Rasa curiga membun

seorang pria asing. Mereka terlihat akrab

yimpan foto itu. Ada perasaan bersalah karena ia seperti menguntit, ta

kti foto itu mungkin tak cukup. Davin bisa saja meny

a pucat, matanya sembab. "Aku harus kuat," bisiknya

ring pulang larut dengan alasan pekerjaan. Arunika pura-pura tidak tahu, t

tai. Wajahnya tampak lelah. Arunika yang sed

aik saja?" tany

r, lalu menghela napas p

kalinya dalam beberapa bulan

napa?" suar

arus memilih apa. Hatiku... sudah terlanjur untuk Selin

gitu, kenapa kau biarkan aku hancur sendirian? Kau tah

nduk. Tak

kangi. Jarak di ranjang serasa

: ia tidak akan tinggal diam lagi. Ia

menemui Ratna. Kali ini di tempat

ta Arunika sambil menunjukkan

ni awal yang baik. Tapi kita butuh leb

ngangguk.

tidak akan mudah. Selina bukan wanita biasa. Dia licik, dan dia t

lik itu ada api kecil yang menyala. Untuk pertam

eya, ia tetap menjadi istri dan ibu yang tampak tenang. Tapi di balik itu, ia m

nya dengan bingung. "Mama, kenap

anaknya. "Mama hanya ada urusan, say

pun yang terjadi, ia tidak akan mem

yang diberikan Ratna, pintu kamar terbuka. Davin

sedan

enutup laptopnya. "Tidak ada.

ama. "Kau berubah, Arunika. Aku tidak

pas. "Aku tidak se

Waktu mereka semakin singka

Arunika menatap langit gelap di

sungguhnya bar

edang menyambut hari yang baru dengan penuh kebahagiaan. Namun, bagi Arunika, pagi ini terasa berat, sesa

n lelaki itu menusuk jantungnya tanpa ampun. Dan yang lebih sakit lagi, bagaimana Dirga lebih memilih m

ayat-berulang kali, tanpa jeda. Sementara di meja rias, bayangan wajahnya sendiri yang pucat, denga

k Arunika, masuk dengan hati-hati membawa nampan

pagi belum ada yang masuk perut,

um yang dipaksakan muncul di bibi

Nay. Tapi... Ka

t tempat tidur. Ia kemudian duduk di sisi Aru

ang rugi. Jangan biarkan mereka menang deng

kembali jatuh,

i mana. Semua orang seakan menilai Kakak sala

nya lekat-lekat, l

ang penting sekarang, Kakak jangan menyerah. Kalau Kak

ikit merasa hangat. Namun, luka

sa tegang. Ibu Dirga, Ny. Ratna, duduk dengan wajah dingin sambil menyerup

empuan itu tidak pantas jadi istrimu,"

panjang. "Bu, jang

akan skandalnya. Kamu mau terus menutup m

jahnya menegang. "Arunika bukan

rang, buktinya mana? Yang ada hanya foto-foto, video singkat, da

u selalu penuh senyum, kini berganti dengan tatapan penuh luka. Ada bagian dalam di

buah kafe mewah bersama seorang pria ber

ur. Dirga mulai menjauh darinya. Sebentar lagi, aku bis

tersenyum tipis. "Kamu puas me

selalu punya apa yang aku mau. Dirga, perhatian semua

uka itu. Kita lihat saja, apakah Arunika benar-benar

lihat rapuh di depan Naya. Ia berjalan ke halaman rumah kecil mereka, mencoba menghiru

a, Arun

nya aja udah nggak

h sama bosnya sendiri

alu mempercepat langkah kembali ke dalam r

menunggu dengan

tadi a

ka semua nggak akan pernah percaya, Nay. Rasanya

Kak. Kalau Kakak pergi, siapa yang akan membuktikan ke

sisa api kecil di dalam hatinya. Mungkin b

s wiski di tangannya hampir habis. Ia menatap foto pe

aku nggak bisa benar-benar me

ering. Sebuah pesan masuk

tang istrimu, temui aku di ta

rasa penasaran sekaligus curiga. Apakah ini jebakan? Atau mungkin

embali ke kantor. Meski hatinya ciut, ia tahu jika ia berhe

mua mata menatapnya dengan penuh e

.. yang selin

k jabatan, ternyata

, tapi masih bisa nyel

saha menahan air mata, berusaha men

masuk dengan wajah penuh

engar kabarnya... aduh, aku sampai

tajam. "Jangan pura-pura peduli

manis. "Kamu jangan asal nuduh, Nika. Aku sahabat kamu, lh

muanya. Tapi ia tahu, tanpa bukti, semua orang

i pesan misterius. Ia menunggu di bangku ka

ia paruh baya menghampirinya.

ga?" tany

. "Ya. Kamu yang

nda bukan seperti yang Anda pikirkan. Semua bukti yang be

jam. "Siapa? Siapa

in Anda tidak akan langsung percaya. Tapi saya punya sebag

ragu, tapi juga ada harapan kecil. Apakah

hujan yang baru saja turun. Ia menggenggam telepon genggamnya, menatap nomor Dirga ya

kah aku mencoba lagi, mesk

anya ja

tan. Aku lelah, tapi aku masih

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka